Teknik Analisis atau Pengolahan Data

10 kehidupan yang dialami oleh seorang pengarang dengan proses imajinatif yang dimiliki pengarang, sehingga novel sarat akan makna yang dapat bermanfaat bagi kehidupan pembacanya. Novel merupakan sebuah karya totalitas yang bersifat artistik yang dihasilkan oleh pengarang. Sebagai sebuah totalitas, novel memiliki unsur-unsur yang saling berkaitan satu dengan yang lain yang berfungsi membangun cerita. Unsur-unsur yang dimaksud adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik. Menurut Burhan Nurgiantoro dalam bukunya Teori Pengkajian Fiksi, novel dibangun oleh unsur instrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur- unsur inilah yang menyebabkan suatu teks hadir sebagai teks sastra, unsur-unsur yang secara langsung turut serta membangun cerita. 6 a. Tema, yaitu gagasan sentral dalam suatu karya sastra. Dalam novel, tema merupakan gagasan utama yang dikembangkan dalam sebuah plot. 7 b. Alur, yaitu rentetan peristiwa yang biasanya bersebab-akibat atau berkaitan secara kronologis. Alur terbagi atas tiga tahap, yaitu tahap perkenalan, tahap pertikaian, tahap akhir. Pada tahap perkenalan dilukiskan tempat, waktu, dan tokoh pada tempat dan saat tertentu. Pada tahap pertikaian dilukiskan munculnya pertikaian yang berkembang menuju puncak atau klimaks. pertikaian dapat berupa konflik batin dalam diri sendiri, antartokoh dalam suatu keluarga atau masyarakat. Pada tahap akhir dilukiskan penyelesaian konflik masalah yang dihadapi. 8 c. Latar, yaitu lingkungan yang meliputi sebuah peristiwa dalam cerita, semesta yang berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa yang sedang 6 Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2005, cet.10, h. 9. 7 Furqonul Aziez dan Abdul Hasim, Menganalisis Fiksi: Sebuah Pengantar, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010, h.75. 8 T. Raman Tinambunan, Sastra Lisan Dairi, Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1996, h.8-9. 11 berlangsung. Latar dapat berwujud dekor atau tempat. Selain itu, latar juga dapat berwujud waktu-waktu tertentu hari, bulan, dan tahun, cuaca, atau satu periode sejarah. Penggunaan latar penting di dalam cerita untuk membuat pembaca merasa penasaran dengan inti cerita yang ada di dalam novel. 9 d. Tokoh dan penokohan Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa di dalam cerita. Selain terdapat tokoh utama protagonis, ada jenis-jenis tokoh lain, yang terpenting adalah tokoh lawan antagonis, yakni tokoh yang diciptakan untuk mengimbangi tokoh utama. Tokoh-tokoh lain yang fungsinya hanya melengkapi disebut tokoh bawahan. 10 Sedangkan, penokohan adalah proses penampilan tokoh dengan pemberian watak, sifat, atau kebiasaan tokoh dalam pemeran suatu cerita. Watak dan sifat tokoh itu terlihat dalam lakuan fisik tindakan dan ujaran dan lakuan rohani renungan atau pikiran. 11 e. Sudut pandang Sudut pandang adalah cara bercerita yang digunakan oleh pengarang dari titik pandang mana atau siapa cerita itu dikisahkan. Pusat pengisahan menerangkan “siapa yang bercerita”. 12 f. Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca baik secara tersurat maupun tersirat yang disampaikan melalui karyanya. 13 Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur pengaruh luar dan unsur lahiriah yang terdapat dalam karya sastra. 14 Unsur ekstrinsik berkaitan 35. 9 Robert Stanton, Teori Fiksi Robert Stantion, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, h.28- 10 Melani Budianta, dkk, Membaca Sastra: Pengantar Memahami Sastra untuk Perguruan Tinggi, Magelang: Indonesia Tera, 2003, cet.2, h.86. 11 Abdul Rozak Zaidan, dkk, op cit, h.206. 12 Rahmat Djoko Pradopo, Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2008, cet.5, h.75. 13 Abdul Rozak Zaidan, dkk, op cit, h.27.