1. Raja-raja yang Pernah Memimpin Kerajaan Pajang
a. Sultan HadiwijayaJaka Tingkir
Nama semasa kecilnya adalah Mas Karebet, putra Ki Ageng Pengging atau Ki Kebo Kenanga. Dia tumbuh menjadi pemuda yang
gemar bertapa, dan dijuluki Jaka Tingkir.
89
Jaka Tingkir dalam menjalankan kepemerintahan Pajang kurang lebih selama 30 tahun dari
tahun 1558 M tahun terbunuhnya Arya Panangsang sampai 1587 M tahun wafatnya Jaka Tingkir.
90
b. Aria Pangiri
Aria pangiri menggantikan mertuanya yaitu Jaka Tingkir setelah meninggal pada tahun 1587, dia sebelumnya merupakan adipati Demak
ketika Jaka Tingkir berkuasa. Ketika berkuasa, terjadi konflik perebutan kekuasaan dengan Pangeran Benawa. Aria Pangiri memerintah di Pajang
hanya untuk waktu yang singkat. la segera diusir oleh Pangeran Benawa, putra dari Jaka Tingkir yang telah meninggal. Dalam merebut kerajaan
Pajang ia bekerja sama dengan Senapati Mataram.
91
c. Pangeran Benawa
Benawa merupakan anak dari Sultan Hadiwijaya Jaka Tingkir. Pangeran Benawa berusaha merebut kekuasaan dari Aria Pangiri dengan
meminta bantuan dari Senopati penguasa Mataram, yang juga merupakan kaka angkatnya. Berkat bantuan Senopati, akhirnya Pangeran Benawa
berhasil merebut kerajaan Pajang dari tangan Aria Pangiri. Atas jasa dari Senopati penguasa Mataram dan menjalankan amanat dari ayahnya,
Benawa memberikan hadiah hak atas warisan Ayahnya, namun ditolak dan menyatakan untuk tetap tinggal dan menjadi raja di Mataram, ia
hanya meminta pusaka kerajaan seperti gong Kiai Balima, kendali Kiai Macan Guguh, dan benda-benda lainnya yang diberkati.
92
Lalu Pangeran Benawa dikukuhkan sebagai raja Pajang namun dibawah perlindungan
89
Olthof, op.cit., h. 48.
90
Khalil, op.cit., h. 65.
91
De Graaf, Kerajaan Islam Pertama Di Jawa, op. cit., h. 285.
92
Olthof, op.cit., h. 118.
kerajaan Mataram. Sejak saat itulah kerajaan Pajang menjadi kerajaan boneka Mataram.
93
2. Perluasan Wilayah Kerajaan Pajang
Prestasi Jaka Tingkir yang cemerlang dalam ketentaraan kerajan Demak membuat ia diangkat sebagai menantu Sultan Trenggana, dan
menjadi bupati Pajang bergelar Hadiwijaya. Wilayah Pajang saat itu meliputi daerah Pengging sekarang kira-kira mencakup Boyolali dan
Klaten, Tingkir sekitar daerah Salatiga, dan sekitarnya.
94
Pada awal berdirinya atau pada tahun 1549, bahwa wilayah Pajang yang terkait
eksistensi Demak pada masa sebelumnya, hanya meliputi sebagian Jawa Tengah. Hal ini disebabkan karena negeri-negeri Jawa Timur yang
sebelumnya telah dikuasai kerajaan Demak banyak yang melepaskan diri sejak kematian Sultan Trenggana. Daerah yang berhasil direbut oleh Jaka
Tingkir yaitu Sidayu, Gresik, Pasuruan, Tuban, Wirasaba, Kediri 1577, Ponorogo, Madiun, Blora 1554, dan Jipang.
95
Untuk wilayah Jipang dan Demak, dua daerah ini telah terlebih dahulu mengakui kerajaan
Pajang yang dipimpin oleh Sultan Hadiwijaya.
96
Eksistensi kerajaan Pajang mulai menurun semenjak meninggal- nya Sultan Hadiwijaya. Peralihan kekuasaan setelahnya tidak berjalan
mulus. Pergolakan terus terjadi, terutama antara Aria Pangiri dan Pangeran Benawa anak dari Sultan Hadiwijaya. Pergolakan berakhir
ketika Pangeran Benawa berhasil menyingkirkan Aria Pangiri dari tahta kerajaan Pajang berkat bantuan Sutawijaya alias Senopati.
97
Namun, ini menandai berakhirnya kerajaan Pajang dikarenakan kerajaan Pajang
tunduk terhadap Mataram yang dipimpin oleh Senopati. Pajang yang dipimpin Pangeran Benawa akhirnya dijadikan kadipaten kerajaan
93
Khalil, h. 66
94
Id.wikipedia.com
95
Yatim, op.cit., h.213.
96
Poesponegoro, op.cit., h. 55.
97
Abimanyu, op.cit., h. 356.
Mataram Islam.
98
Dengan inilah kerajaan pusat Islam di Jawa beralih dari Pajang ke Mataram.
3. Media Perluasan Islam Masa Kerajaan Pajang
Berbagai cara dilakukan dalam perluasan wilayah dan pengaruh ajaran Islam selain dengan cara kekerasan atau peperangan. Berikut cara
atau media yang digunakan kerajaan Pajang dalam memperluas pengaruh Islam:
a. Kesenian dan Kesusastraan
Selama pemerintahan Jaka Tingkir, kesusastraan dan kesenian yang sudah maju di Demak dan Jepara lambat laun dikenal di pedalaman
Jawa.
99
b. Politik dan Perkawinan
Pada tahun 1581 M Hadiwijaya dan para adipati Jawa Timur dipertemukan di Giri Kedaton oleh Sunan Prapen.
100
Dalam kesempatan itu, para raja Jawa timur yang hadir seperti raja dari Japan, Wirasaba,
Kediri, Surabaya, Pasuruan, Madiun, Sidayu, Lasem, Tuban, dan Pati sepakat mengakui kedaulatan Pajang di atas negeri-negeri Jawa Timur.
Sebagai tanda ikatan politik, Panji Wiryakrama dari Surabaya pemimpin persekutuan
adipati Jawa
Timur dinikahkan
dengan puteri
Hadiwijaya.
101
Negeri kuat
lainnya yaitu Madura juga
berhasil ditundukkan Pajang. Pemimpinnya kala itu bernama Raden Pratanu
alias Panembahan Lemah Dhuwur juga diambil sebagai menantu oleh Sultan Hadiwijaya.
102
98
Poesponegoro, op.cit., h. 56.
99
Kahlil, op.cit., h. 65.
100
Sunan Prapen adalah pemimpin agama islam di Giri. Ia menjadi pemimpin Agama Islam menggantikan Sunan Dalem yang wafat pada tahun 1545. memerintah sekitar tahun 1548-1605.
Lihat, H.J De Graff G. Th Pigeud, Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa; h. 269
101
Ibid., h. 169
102
Abimanyu, op.cit., h. 344