Kerajaan Islam di Jawa

adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.” Q.S.An-Nisa [4]: 58. 19 Tuntutan membentuk kerajaan yang adil yang mengikut landasan al-Quran dan Sunnah adalah tuntutan yang wajib. Disinilah pemimpin Negara kerajaan dan sekaligus pemimpin agama memainkan perannya dalam menjalakan isi ayat dari surat An-Nisa ayat 58. Kerajaan yang berlandaskan ajaran Islam berperan dengan pemimpin yang menjalankan syariat Islam agar menjadi pemerintahan yang adil. Maka terbentuklah kerajaan Islam dengan konstitusi dasarnya berdasarkan Al- Qur’an dan Hadits. Jadi, kerajaan Islam adalah bentuk pemerintahan berdasarkan asas dan hukum Islam yang dipimpin oleh seorang raja sebagai penguasa tertinggi bukan hanya sebagai pemimpin dalam aspek pemerintahan, namun ia juga sebagai pemimpin agama dan menjalankan segala macam jenis roda pemerintahan berdasarkan syariat Islam. b. Jawa Jawa adalah pulau salah satu pulau utama di Indonesia yang berpenduduk paling padat dan menjadi pusat politik dan ekonomi Nusantara sejak abad ke-13. 20 Dengan penduduk lebih dari 136 juta, 21 pulau ini berpenduduk terbanyak di dunia dan merupakan salah satu tempat terpadat di dunia. Meskipun hanya menempati urutan terluas ke-5, Pulau Jawa dihuni oleh 54,7 persen penduduk Indonesia. 22 Melihat dari segi sejarah mengenai penghuni dan nama dari pulau Jawa seperti yang diceritakan dari sumber surat kuno yang tidak beredar, yaitu Serat Asal Keraton Malang yang berasal dari daerah Turki, tetapi ada 19 Departemen Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: CV Penerbit J-ART, 2004, h. 88. 20 Robet Cribb dan Audrey Kahin, Kamus Sejarah Indonesia, Komunitas Bambu: Jakarta, 2012, h. 204. 21 Badan Pusat Statistik, Penduduk Indonesia menurut Provinsi 1971, 1980, 1990, 1995, 2000 dan 2010, http:www.bps.go.idlinkTabelStatisviewid1267 , diakses pada 18 Maret 2015. 22 Armada Alisjahbana, Sebanyak 54,7 Persen Penduduk Terpusat di Jawa, 2014, www.tempo.com. yang menyebut dari daerah Dekhan India. Pada tahun 350 SM, Raja Rum pemimpin dari wilayah tersebut mengirim perpindahan penduduk sebanyak 20.000 laki-laki dan 20.000 perempuan yang dipimpin oleh Aji Keler. Jawa yang saat itu bernama Nusa Kendang ditemukan sebagai pulau yang ditutupi hutan dan dihuni tanaman yang dinamakan Jawi. Karena seluruh daratan pulau ini dipenuhi tanaman tersebut, maka ia memberi pulau ini dengan nama “Jawi”. 23 Banyak sejarah Indonesia berlangsung di pulau ini. Dahulu, Jawa adalah pusat beberapa kerajaan Hindu-Buddha, kerajaan Islam, pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, serta pusat pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pulau ini berdampak besar terhadap kehidupan sosial, politik, dan ekonomi yang pernah terjadi di Indonesia.

4. Peta Tematik

Secara umum peta merupakan gambaran konvensional dari sebagian permukaan bumi fenomena geografikal yang diperkecil seperti kenampakannya jika dilihat dari atas dengan tambahan tulisan-tulisan sebagai tanda pengenal. 24 Menurut ICA International Cartography Association, “Peta adalah gambaran konvensional yang dibuat dengan menggambarkan elemen-elemen yang ada dipermukaan bumi dan gejala yang ada hubungannya dengan elemen- elemen tersebut.” 25 Peta mengandung arti komunikasi, maksudnya suatu proses memindahkan buah pikiran, pengetahuan, knowlage atau informasi dari seseorang kepada orang lain. 26 Jadi, dalam suatu saluran antara pengirim pesan yaitu orang yang membuat peta kartografer dengan penerima pesan pembaca peta. Dengan demikian peta digunakan untuk mengirim pesan yang berupa informasi tentang realita yang berwujud berupa gambar. Agar pesan gambar tersebut dapat dimengerti maka harus ada 23 Ahmad Khalil, Islam Jawa, Sufisme dalam Etika dan Tradisi Jawa, Malang: UIN-Malang Press, 2008, Cet. I, h. 38-39. 24 Suhardjo, Kartografi Dasar Jakarta: Unversitas Negeri Jakarta, 2007, h. 4. 25 K. Endro Saryono dan Muhammad Nursaban, Kartografi Dasar, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2010, h. 2. 26 Hadwi Soedjojo dan Akhmad Riqqi, Kartografi, Bandung: ITB, 2012, h. 34. bahasan yang sama antara pembuat peta dan pembaca peta. Kartografer disini harus memahami apa yang hendak disampaikan pembuat peta kepada pembaca peta dengan menerjemahkannya dalam bahasa simbol agar pembaca dapat mengerti. Dalam dunia pendidikan peta sangat bermanfaat sebagai media pembelajaran. Dikutip dari hasil jurnal penelitian Nina Sundari dari UPI tentang penelitian tindakan kelas mendapatkan hasil temuan: Pemanfaatan media peta dalam pembelajaran Pengetahuan Sosial, sangat efektif diterapkan di sekolah dasar. Pembelajaran lebih bermakna, karena siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Media peta sebagai alat pembelajaran yang dapat membatu guru dan siswa memudahkan pembelajaran yang abstrak menjadi konkret. 27 Dari hasil tersebut dapat kita sadari pemanfaatan peta bukan hanya untuk kalangan umum dan orang-orang yang berkecimpung dalam dunia kartografi, dari sekolah dasar pun peta dapat digunakan sebagai media pembelajaran sudah sangat dibutuhkan guna menunjang pembelajaran yang berkaitan dengan ilmu bumi. a. Pembagian peta 1 Peta yang berdasarkan sumber datanya antara lain: a Peta induk, yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung ke lapangan dan dilakukan secara sistematis. Peta induk dapat digunakan sebagai peta dasar untuk pemetaan topografi. b Peta turunan, yaitu peta yang dibuat berdasarkan acuan yang sudah ada. Jadi, tidak diperlukan survey lapangan. 28 2 Peta berdasarkan skalanya peta dibagi menjadi empat jenis, yaitu: a Peta KadasterPeta Teknik yaitu peta dengan skala 1 : 100 sampai dengan 1 : 5000 27 Nina Sundari, “Pemanfaatan Media Peta dalam Upaya Meningkatkan Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar”, Jurnal Pendidikan Dasar, Nomor 10, 2008, h. 3. 28 Suhardjo, op. cit., h. 8. b Peta Berskala Besar yaitu peta dengan skala 1 : 5000 sampai dengan 1 : 250.000 c Peta Berskala Sedang yaitu peta dengan skala 1 : 250.000 sampai dengan 1 : 500.000 d Peta Berskala Kecil yaitu peta dengan skala 1 : 500.000 sampai dengan lebih kecil. 29 3 Peta berdasarkan dengan data yang disajikan a Peta Rupabumi Peta rupabumi atau dahulu disebut peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan bentang alam secara umum di permukaan bumi, dengan menggunakan skala tertentu. Peta-peta yang bersifat umum masuk dalam kelompok ini seperti peta dunia, atlas, dan peta geografi lainnya yang berisi informasi umum. 30 b Peta Tematik Peta tematik adalah peta yang memuat tema-tema khusus untuk kepentingan tertentu, yang bermanfaat dalam penelitian, ilmu pengetahuan, perencanaan, pariwisata, peta kemampuan lahan, peta kesesuaian lahan, peta daerah rawan longsor, dan sebagainya. 31 4 Peta Berdasarkan Objeknya a Peta Stasioner, yaitu menggambarkan keadaan permukaan bumi yang datanya bersifat tetap. b Peta Dinamis, yaitu peta yang menggambarkan keadaan permukaan bumi yang datanya selalu berubah dinamis. Peta sejarah dapat termasuk kedalam peta dinamis 29 Sariyono, op. cit., h.7. 30 Dedy Miswadi, Kartografi Tematik Buku Ajar, Lampung: Universitas Lampung, 2013, h.23. 31 Ibid., h. 23-24. dikarenakan baik ruang maupun waktu digambar, kita bias melihat pergerakan, proses, dan pembangunan. 32 b. Peta Tematik