Prosedur Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Ngabdurahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama. 5 Di bawah pimpinan sunan Ampel, para ulama sebagai pemimpin spiritual dan sosial bersepakat mengangkat Raden Patah menjadi raja pertama Demak. Pemerintahan Raden Patah berlangsung kira-kira di akhir abad 15 sampai awal abad ke 16, atau tepatnya dari tahun 1481 sampai dengan 1507. 6 b. Pati Unus Pati Unus menjadi raja Demak selanjutnya. Ia adalah anak dari Raden Patah. Pati Unus memerintah Demak ketika umurnya baru 17 tahun. Dia dikenal dengan julukan Pangeran Sebrang Lor sebrang artinya menyeberang, dan Lor artinya utara. Nama tersebut dikenal dikarenakan dalam usahanya mengusir Portugis dengan mengirim armada Demak ke Malaka pada tanggal 1 Januari 1513. 7 c. Sultan Trenggana Sultan Trenggana adalah anak dari Raden Patah yang berasal dari istri pertama, putri dari Sunan Ampel. Pada awal menjadi sultan, terjadi perebutan antara Pangeran Trenggana dengan Pangeran Sekar. Namun, Pangeran Sekar akhirnya dibunuh oleh Pangeran Prawata dengan motif nantinya dapat menjadi raja Demak kelak menggantikan ayahnya. 8 Walaupun diawali dengan intrik politik, Sultan Trenggana akhirnya naik tahta menjadi raja Demak yang ketiga setelah dilantik oleh Sunan Gunung Jati, dan mendapatkan gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin. 9 Kerajaan Islam mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Trenggana dimulai ketika ia naik tahta tahu 1521 sampai pada kematiannya pada tahun 1546. 10 Pada masanya Islam meluas ke seluruh Jawa, namun nahas dalam usahanya untuk 5 Agus Sunyoto, Wali Songo: Rekonstruksi Sejarah yang Disingkirkan, Jakarta: Transpustaka, 2011, h. 208. 6 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: RaJawali Press, 2008, h. 211 7 Hayati, op. cit., hal. 8. 8 Ibid., h. 13. 9 Khalil, op.cit., h. 62. 10 Hasanu Simon, Misteri Syekh Sti Jenar: Peran Wali Songo Dalam Mengislamkan Tanah Jawa, Yogyakarta: Pusaka Pelajar, 2007 Cet. IV, h. 436. memasukkan kota pelabuhan yang belum memeluk agama Islam masuk ke wilayahnya dengan kekerasan ternyata gagal. Sultan Trenggana terbunuh pada tahun 1546 pada saat ekspedisi ke Panarukan di ujung timur Jawa tersebut. 11 d. Sunan Prawoto Penerus kepemimpinan Demak selanjutnya dilanjutkan oleh Sunan Prawoto yang terkenal dengan seseorang yang ahli dalam bidang agama. Dia juga merupakan anak dari Sultan Trenggana yang berperan dalam pengangkatan ayahnya menjadi raja Demak yang ketiga. Pada awalnya dia mempunyai ambisi melanjutkan usaha ayahnya dalam menaklukan pulau Jawa. Namun ambisinya tidak dapat terlaksana. Masa pemerintahan Sunan Prawoto tidak berlangsung lama, dari tahun 1546 sampai dengan 1549. 12

2. Perluasan Wilayah Kerajaan Demak

Raden Patah adalah pemimpin pertama yang berkuasa di kerajaan Demak. Pada masa pemerintahan Raden Patah, wilayah kekuasaan kerajaan Demak meliputi daerah Jepara, Tuban, Sedayu Gresik, Palembang, Jambi dan beberapa daerah di Kalimantan. Disamping itu, kerajaan Demak juga memiliki pelabuhan –pelabuhan penting di pesisir utara Jawa yang berkembang menjadi pelabuhan penghubung. Islam kemudian berkembang menjadi agama resmi untuk kerajaan, dan mulai menyebar ke beberapa wilayah di Jawa dan sekitarnya. 13 Pemerintahan Demak dilanjutkan oleh anaknya yang bernama Pati Unus alias Sebrang Lor. Ketika pada masa pemerintahan Pati Unus, Kerajaan Demak melanjutkan ingin menguasai Malaka yang sudah diduduki oleh Portugis, namun ia gagal. Tidak lama setelah menyerbuan ke Malaka, ia meninggal dikarenakan sakit paru-paru. 14 Pemerintahan 11 De Graaf, op.cit., h. 46 12 Hayati, dkk., op. cit., h. 12. 13 Soedjipto Abimanyu, Babad Tanah Jawi, Jogjakarta: Laksana, 2014, Cet. I, h. 296. 14 Thomas Stamford Rafles, The History of Java, Terj. Eko Prasetya Ningrum, Nurhayati Agustin, dan Idda Qoryati Mahbubah, Yogyakarya: Penerbit Narasi, 2008, Cet. I, h. 489. selanjutnya diteruskan oleh adiknya sendiri yaitu Sultan Trenggana. Walaupun mendapatkan masalah ketika naik tahta, Sultan Trenggana lah yang berhasil menghantarkan Kerajaan Demak kedalam masa jayanya. Pada masa Sultan Trenggana, daerah kekuasaan Demak meliputi hampir seluruh Jawa serta sebagian besar pulau-pulau lainnya. 15 Aksi-aksi militer yang dilakukan oleh Sultan Trenggana berhasil memperkuat dan memperluas kekuasaan Demak. Di tahun 1527, tentara Demak menguasai Tuban, setahun kemudian menduduki Wirasari Purwodadi, Jawa Tengah, dan tahun 1529 menguasai Gagelang Madiun sekarang. Daerah taklukan selanjutnya adalah Medangkungan Blora pada tahun 1530, Surabaya 1531, dan Pasuruan 1535. Pada tahun 1541 dan 1542 Demak sudah berkuasa di Lamongan, Blitar, dan Wirasaba, wilayah Gunung Penanggungan 1543, dan tahun 1544 Mamenang Kediri. 16 Sedangkan untuk wilayah Jawa Tengah bagian pedalaman hingga ke selatan Pajang, Pengging, dan Mataram perluasan tidak dilakukan dengan cara kekerasan. 17 Perluasan di wilayah bagian barat pulau Jawa, kekuatan militer Demak juga merajalela. Pada tahun 1527, Demak berhasil merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran kerajaan Hindu di Jawa Barat dengan panglima perang andalan Demak waktu itu adalah Fatahillah, pemuda asal Pasai Sumatera, yang juga menjadi menantu Sultan Trenggana. Serta menghalau tentara tentara Portugis yang akan mendarat di sana. 18 Dengan jatuhnya Pajajaran, Demak dapat mengendalikan Selat Sunda. Melangkah lebih jauh, Lampung sebagai sumber lada di seberang selat tersebut juga dikuasai dan diislamkan. Ekspansi wilayah kemudian dilanjutkan ke daerah Jawa Barat dari rentang tahun 1522-1527. Dengan 15 Abimanyu, op.cit., h. 315. 16 H.J De Graaf dan Th. Pigeaud, op.cit., h. 65-66 17 Ibid., h. 69. 18 Hayati, op.cit., h. 11.