Perluasan Wilayah Kerajaan Demak
Raden Patah, dan Ratu Ayu, putri Sunan Gunung Jati dengan Pangeran Sebrang Lor, putra Raden Patah.
24
b. Perdagangan
Kerajaan Demak mempunyai lokasi yang strategis dalam menjadikan kerajaan yang berorientasi kemaritiman. Pada masa Demak
dibangun pelabuhan-pelabuhan seperti Jepara, Tuban, Sedayu, Jaratan, dan Gresik sebagai jalur penghubung dan tempat transit bagi para
pedagang guna menyaingi Malaka yang telah dikuasai oleh Portugis.
25
c. Pendidikan
Pada masa Demak dimulai pendirian pesantren-pesantren, tepatnya didiran oleh Sunan Ampel di Ampel Denda Surabaya, dan
Sunan Giri di Gresik. Pesantren sebagai tempat menimba ilmu agama dan hasil dari didikan pesantren mempunyai kewajiban melanjutkan apa yang
diperjuangkan guru-gurunya.
26
d. Seni dan budaya
Guna memperkuat ketauhidan umat Islam kala itu, Raden Patah bersama Wali Sanga merancang dan mendirikan masjid Agung Demak
yang karismatik. Pada masjid Agung Demak diberi gambar serupa bulus yang mencerminkan tanggal didirikannya Masjid tersebut pada 1401
saka. Pada atap masjidnya terdapat tiga bagian yang melambangkan iman, islam, dan ihsan.
27
Selain itu pada kesenian, wayang juga berkembang sebagai media dakwah dengan berbagai perubahan
akulturasi, sehingga apapun didalam kesenian wayang sudah bernafaskan Islam.
28
Gamelan digunakan sebagai penarik masyarakat agar pergi ke masjid Agung Demak yang dibunyikan siang Dzuhur dan
malam Isya sampai tengah malam.
29
24
Adeng, dkk, Kota Dagang Cirebon Sebagai Bandar Jalur Sutra, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1996, h. 31.
25
Abimanyu, op.cit., h. 296.
26
Khalil, op.cit., h. 77.
27
Abimanyu, op.cit., h.
28
Sunyoto, op.cit., h. 216.
29
Ibid., h. 218.
e. Politik
Pada masa Sultan Trenggana pengaruh Demak juga sampai ke Kesultanan Banjar di Banjarmasin, Kalimantan. Calon pengganti Raja
Banjar pernah meminta agar sultan Demak mengirimkan tentara, guna menengahi masalah pergantian raja Banjar. Calon pewaris mahkota yang
didukung oleh rakyat Jawa pun masuk Islam, dan oleh seorang ulama dari Arab, sang pewaris tahta diberi nama Islam. Selama masa kesultanan
Demak, setiap tahun raja Banjar mengirimkan upeti kepada Sultan Demak.
30
Berikut adalah hasil pemetaan perluasan wilayah ketika kerajaan Demak yang tergambar dalam peta tematik dibawah ini:
Gambar 4.1 Peta Perluasan Wilayah Kerajaan Islam di Jawa Periode Kerajaan Demak
Gambar peta tematik di atas adalah hasil pemetaan perluasan wilayah pada masa kerajaan Demak. Pada peta tematik ini dibagi dengan tiga tipe
simbol yaitu simbol titik, simbol garis dan simbol area. Untuk simbol titik
30
De Graaf., op. cit., h. 68.
terbagi menjadi dua kategori, yaitu simbol titik berwarna ungu menandakan daerah-daerah penting atau pusat kerajaan kecil yang menjadi wilayah
kekuasaan dan taklukan pada periode kerajaan Demak. Sedangkan untuk simbol titik segilima menandakan pusat pemerintahan kerajaan Demak.
Untuk simbol yang kedua yaitu simbol garis berupa anak panah merah menandakan arah perluasan wilayah ekspansi yang dilakukan selama
pemerintahan Demak. Arah anak panah ini diurutkan sesuai dengan kronologi penaklukannya. Sedangkan untuk simbol yang ketiga adalah simbol area
berwarna hijau menandakan cakupan wilayah yang pernah dikuasai oleh kerajaan Demak membentang dari wilayah Jawa bagian barat, tengah, dan
timur. baik wilayah yang ditaklukan dengan cara peperangan ataupun tunduk secara damai. Namun, terlihat di ujung Jawa bagian timur wilayah
Blambangan dan sekitarnya masih berwarna putih. Seperti dibahas sebelumnya, daerah tersebut belum dikuasai oleh Demak dikarenakan Sultan
Trenggana tewas dalam ekspedisi Panarukan.