Raja-raja Demak yang Pernah Berkuasa
selanjutnya diteruskan oleh adiknya sendiri yaitu Sultan Trenggana. Walaupun mendapatkan masalah ketika naik tahta, Sultan Trenggana lah
yang berhasil menghantarkan Kerajaan Demak kedalam masa jayanya. Pada masa Sultan Trenggana, daerah kekuasaan Demak meliputi hampir
seluruh Jawa serta sebagian besar pulau-pulau lainnya.
15
Aksi-aksi militer yang dilakukan oleh Sultan Trenggana berhasil memperkuat dan memperluas kekuasaan Demak. Di tahun 1527, tentara
Demak menguasai Tuban, setahun kemudian menduduki Wirasari Purwodadi, Jawa Tengah, dan tahun 1529 menguasai Gagelang
Madiun sekarang. Daerah taklukan selanjutnya adalah Medangkungan Blora pada tahun 1530, Surabaya 1531, dan Pasuruan 1535. Pada
tahun 1541 dan 1542 Demak sudah berkuasa di Lamongan, Blitar, dan Wirasaba, wilayah Gunung Penanggungan 1543, dan tahun 1544
Mamenang Kediri.
16
Sedangkan untuk wilayah Jawa Tengah bagian pedalaman hingga ke selatan Pajang, Pengging, dan Mataram perluasan
tidak dilakukan dengan cara kekerasan.
17
Perluasan di wilayah bagian barat pulau Jawa, kekuatan militer Demak juga merajalela. Pada tahun 1527, Demak berhasil merebut Sunda
Kelapa dari Pajajaran kerajaan Hindu di Jawa Barat dengan panglima perang andalan Demak waktu itu adalah Fatahillah, pemuda asal Pasai
Sumatera, yang juga menjadi menantu Sultan Trenggana. Serta menghalau tentara tentara Portugis yang akan mendarat di sana.
18
Dengan jatuhnya Pajajaran, Demak dapat mengendalikan Selat Sunda. Melangkah lebih jauh, Lampung sebagai sumber lada di seberang selat
tersebut juga dikuasai dan diislamkan. Ekspansi wilayah kemudian dilanjutkan ke daerah Jawa Barat dari rentang tahun 1522-1527. Dengan
15
Abimanyu, op.cit., h. 315.
16
H.J De Graaf dan Th. Pigeaud, op.cit., h. 65-66
17
Ibid., h. 69.
18
Hayati, op.cit., h. 11.
rentang tahun tersebut Banten dan Cirebon berhasil menjadi wilayah kekuasaan Demak.
19
Namun nahas, Sultan Trenggana terbunuh ketika melakukan ekspedisi ke Panarukan, Jawa Timur.
20
Meninggalnya Sultan Demak, Tranggana, secara mendadak dalam ekspedisi melawan Pasuruan
Panarukan diujung timur Jawa pada tahun 1546, telah mengakibatkan timbulnya kekacauan dan pertempuran antara para calon pengganti raja.
21
Akhirnya Demak dipimpin oleh Sunan Prawoto sebagai raja keempat, anak dari Sultan Trenggana. Namun pada masa ini Demak hanya sibuk
dalam urusan internal kerajaan. Terjadi perebutan kekuasaan yang merupakan buntut dari masalah sebelumnya ketika awal kenaikan tahta
Sultan Trenggana.
22
Jadi kerajaan Demak tidak sempat melakukan perluasan wilayah, bahkan ada beberapa kerajaan yang membangkang
dan lepas dari kerajaan Demak. Pergolakan di internal pemerintahan terus terjadi sampai terbunuhnya Sunan Prawoto oleh Aria Panangsang.
23