Manajemen Karir Eksistensi dan Mobilitas Sosial Karyawan Perempuan di Perkebunan

41 hampir selalu mengandung ketidakpastian dan resiko, seperti halnya jika seseorang mencari pekerjaan baru atau berencana menunjuk seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan tersebut sehingga terbentuklah hubungan secara tidak langsung namun saling terkait karena aturan-aturan yang berlaku didalamnya. Hal ini ditambahkan Giddens 1984, menurutnya jaringan yang dimiliki orang sehatusnya dipandangsebagai bagian dari hubungan dan norma yang lebih luas yang memungkinkan orang mencapai tujuan-tujuan mereka, dan juga mengikat masyarakat bersama dalam suatu ikatan kesepakat bersama dalam aturan. John Field,dalam Nurhadi penerjemah, 2010 Dengan demikian dapat kita katakan bahwa kadang-kadang orang menganggap bahwa pilihan dikekang oleh aturan sehingga mereka dapat menuai keberhasilan mereka melalui koneksi yang disebut jaringan sosial mereka yang mereka miliki. Seperti para karyawan yang bekerja dalam perusahaan mereka harus menjalin hubungan baik dengan atasan dan sesama pekerja untuk mempermudah paling tidak menjalin hubungan kerja secara harmonis dan membentuk jaringan sosial mereka masing-masing.

2.9 Manajemen Karir

Perkembangan karir karyawan saat ini sudah mengalami perubahan, tidak lagi mengikuti jenjang hirarkis tetapi telah berubah dengan model yang lebih horizontal dalam arti kata karir karyawan tidak lagi menanjak keatas tapi bisa berkembang kesamping horizontal. Seperti yang diuangkapkan Mathis dan Jackson 2006 dalam Betty Nasution 2010,bahwa perkembangan karir karyawan baru-baru ini telah mengalami peubahan dalam tiga cara signifikan yakni : Universitas Sumatera Utara 42 a. Sekarang, “tangga” manajemen menengah dalam organisasi meliputi gerakan yang lebih horizontal dari pada gerakan ke atas. b. Banyak perusahan menargetkan usahanya untuk memastikan bahwa bisnis mereka berfokus pada kompetensi inti. c. Pertumbuhan kerja yang berbasis pada proyek mebuat karir-karir menjadi satu rangkaian proyek, tidak hanya melangkah keatas dalam organisasi yang ada. Perencamaan karir dan pengembangan karir karyawan merupakan suatu aktifitas yang penting dalam menghadapi tantangan dan perubahan. Setiap organisasi harus membantu karyawannya dalam mengelola karir karyawannya. Jika tidak ada perhatian dan bantuan dari pihak manajemen bisa terjadi perpindahan karyawan keluar organisasi dan bisa menyebabkan turunnya produktivitas. Secara tradisional perkembangan karir karyawan adalah merupakan pergerakan karir yang mengikuti hirarkis dari bawah keatas. Saat ini perkembangan karir karyawan telah mengalami perubahan tidak hanya mengikuti jenjang hirarkis tetapi juga secara horizontal kesamping. Betty Nasution, 2010 : 198 Penjelasan tersebut secara Sosiologis dapat tergolong kedalam konsep Mobilitas sosial seorang karyawan laki-laki dan perempuan dalam pekerjaannya, dimana terdapat pergerakkan atau pergeseran karyawan laki-laki dan perempuan disetiap bagian kerja karyawan, baik pergeseran secara horizontal maupun vertikal. Pergeseran tersebut dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dalam struktur organisasi kerja dan birokrasi PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan. Universitas Sumatera Utara 43 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian