34
dalam Jurnal Unpublished Wanita dan Struktur Sosial, Dra. Lina Sudarwati. M. Si. 2003
Hal ini bekrkaitan dengan ketimpangan jumlah perempuan dalam menduduki posisi jabatan struktural belum menjadi perhatian khusus bagi pimpinan instansi sehingga
mereka tidak menganggap perlu adanya pelatihan khusus dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kemampuan pegawai perempuan. Peran ganda perempuan menjadi
salah satu penyebab mereka kurang bisa membangun jaringan dengan pihak lain, padahal kemampuan membangun jaringan merupakan unsur terpenting di samping persyaratan
lain yang harus dipenuhi oleh pegawai perempuan untuk bisa menjadi seorang pemimpin atau menduduki jabatanstrategis dalam suatu instansi. Dan menghasilkan beberapa
rekomendasi kebijakan lainnya untuk meningkatkan eksistensi perempuan dalam birokrasi tersebut.
2.4 Kebijakan Pengarusutumaan Gender PUG
Inpres Nomor 9 Tahun 2000 diacu oleh Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Nasional Tahun 2010-2014,
yang menetapkan Kebijakan Pengarusutamaan Gender PUG lintas Bidang pembangunan, sebagai salah satu prinsip dan landasan operasional bagi seluruh
pelaksanaan pembangunan RPJMN 2010-2014. Pengarusutamaan gender dalam pembangunan adalah strategi yang digunakan untuk mengurangimenghilangkan
kesenjangan antara penduduk laki-laki dan perempuan Indonesia dalam mengakses dan mendapatkan manfaat pembangunan, serta meningkatkan partisipasi keduanya dalam
pengambilan keputusan dan penguasaan terhadap sumberdaya pembangunan, seperti
Universitas Sumatera Utara
35
misalnya pengetahuan, keterampilan, informasi, kredit. Pengarusutamaan Gender adalah strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional Inpres No.9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan
Gender. Dari kebijakan pemerintah dan dengan menyelenggarakan pengarusutamaan
gender, maka dapat diidentifikasikan apakah laki-laki dan perempuan: 1. Memperoleh akses yang sama terhadap sumberdaya pembangunan;
2. Memiliki peluang berpartisipasi yang sama dalam proses pembangunan, terutama dalam proses pengambilan keputusan;
3. Memiliki kontrol yang sama atas sumberdaya pembangunan; dan 4. Memperoleh manfaat yang sama atas hasil pembangunan. Panduan Pelatihan
Pengarusutamaan Gender Kementerian Keuangan Penjelasan Pengarusatamaan Gender dapat menggambarkan bahwasannya posisi
perempuan yang bekerja memiliki kesempatan yang sama dalam hal karir dengan laki- laki. Hal ini merupakan kesempatan karir,kenaikan golongan,posisi atau jabatan tertentu
dapat diduduki oleh pekerja dengan jenis kelamin perempuan. Seperti di perkebunan yang juga terdapat pekerja atau karyawan perempuan yang bekerja sesuai dengan
pertimbangan kemampuan,pendidikan dan keahlian. Agar terwujudnya kesetaraan gender antara pekerja atau karyawan perempuan dan laki-laki yang sesuai dengan proporsi dan
professional dalam bekerja dan peraturan yang berlaku disetiap perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
36
2.5 Perempuan dalam Pekerjaan Perkebunan