d. Kelancaran fluency
Seorang pembicara yang lancar berbicara memudahkan pendengar menangkap isi pembicaraannya. Seringkali kita dengar pembicara berbicara terputus-putus,
bahkan antara bagian-bagian yang terputus itu diselipkan bunyi-bunyi tertentu yang sangat mengganggu penangkapan pendengar, misalnya menyelipkan bunyi
ee, oo, aa, dan sebagainya. Sebaliknya, pembicara yang terlalu cepat berbicara juga menyulitkan pendengar menangkap pokok pembicarannya.
2.2 Teori Belajar dan Pembelajaran
Ada berbagai definisi tentang belajar. Dari berbagai definisi yang dikemukakan para ahli secara singkat dapat dinyatakan:
“Apabila seseorang pada kurun waktu tertentu telah terjadi perubahan tingkah laku dan memiliki nilai tambah, dari yang
tidak tahu menjadi tahu, yang tadinya tidak terampil menjadi terampil, maka dia telah belajar tertentu”.
Belajar dan pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Menurut konsep komunikasi, pembelajaran adalah proses
komunikasi fungsional antara siswa dengan guru dan siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, dalam rangka perubahan sikap dan pola piker yang akan
menjadi kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan. Dalam pembelajaran komunikasi yang diharapkan adalah komunikasi dua arah yaitu antara guru
dengan siswa dan sebaliknya, serta antara siswa dengan siswa. Ada beberapa teori
belajar yang dikemukakan para ahli. Berikut disajikan beberapa teori yang mendukung pembelajaran keterampilan berbicara dengan pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games Tournament TGT dan pada umumnya dijadikan landasan metode pembelajaran dalam system pendidikan.
2.2.1 Teori Belajar Behaviorisme
Hakikat manusia menurut pandangan john locke yaitu manusia merupakan organisme yang pasif. Locke menganggap bahwa manusia itu seperti kertas putih,
akan ditulisi apa kertas itu sangat tergantung pada orang yang menulisnya. Teori behaviorisme yang menekankan adanya hubungan antara stimulus S dengan
respons R secara umum dapat dikatakan memiliki arti yang penting bagi siswa untuk meraih keberhasilan belajar. Caranya, guru banyak memberikan stimulus
dalam proses pembelajaran, dan dengan cara ini siswa akan merespons secara positif apa lagi jika diikuti dengan adanya reward yang berfungsi sebagai
reinforcement penguatan terhadap respons yang telah ditunjukkan. Oleh karena teori ini berawal dari adanya percobaan sang tokoh behavioristik terhadap
binatang, maka dalam konteks pembelajaran ada beberapa prinsip umum yang
harus diperhatikan. Beberapa prinsip tersebut adalah:
1. Teori ini beranggapan bahwa yang dinamakan belajar adalah perubahan
tingkah laku. Seseorang dikatakan telah belajar sesuatu jika yang bersangkutan dapat menunjukkan perubahan tingkah laku tertentu.