belajar  siswa  student  achievement  juga  mempunyai  dampak  pengiring  seperti relasi social, penerimaan terhadap siswa  yang dianggap lemah, harga diri, norma
akademik, penghargaan terhadap waktu, dan suka memberi pertolongan pada yang lain. Strategi pembelajaran ini bisa digunakan jika:
a. Guru menekankan pentingnya usaha kolektif disamping usaha individual
dalam belajar. b.
Guru menghendaki seluruh siswa untuk memperoleh keberhasilan belajar. c.
Guru ingin menanamkan bahwa siswa dapat belajar dari teman lainnya. d.
Guru menghendaki untuk mengembangkan kemampuan komunikasi siswa sebagai bagian dari isi kurikulum.
e. Guru menghendaki  meningkatnya motivasi  siswa dan menambah tingkat
partisipasi mereka. f.
Guru  menghendaki  berkembangnya  kemampuan  siswa  dalam memecahkan masalah dan menemukan berbagai solusi pemecahan. www.
Massofa. Wordpress. Com, diakses 03 Oktober 2012.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat dalam  strategi  pembelajaran  kooperatif  sangat  berperan  penting  khususnya  bagi
siswa  yang  berprestasi  rendah  karena  dengan  diterapkannya  pembelajaran kooperatif  tersebut,  siswa  yang  prestasinya  rendah  akan  lebih  termotivasi  dan
sikap  positif  pada  diri  siswa  akan  cenderung  meningkat  dengan  adanya  belajar kelompok. Adanya sikap positif tersebut akan mempengaruhi pembelajaran siswa
menjadi lebih baik.
2.2.5 Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament TGT
TGT  adalah  salah  satu  tipe  pembelajaran  kooperatif  yang  menempatkan  siswa belajar dalam kelompok-kelompok dengan beranggotakan 4 sampai 6 orang siswa
yang  memiliki  kemampuan,  jenis  kelamin  dan  suku  ras  yang  berbeda.  Menurut Slavin  2005:  169  guru  menyajikan  materi,  dan  siswa  bekerja  dalam  kelompok
mereka  masing-masing.  Dalam  kerja  kelompok  guru  memberikan  tugas  kepada setiap  kelompok.  Apabila  dari  anggota  kelompok  yang  tidak  mengerti  dengan
tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggung jawab untuk memberikan  jawaban  atau  menjelaskannya,  sebelum  mengajukan  pertanyaan
tersebut  kepada  guru.  Akhirnya  untuk  memastikan  bahwa  seluruh  anggota kelompok  telah  menguasai  pelajaran,  maka  seluruh  siswa  akan  diberikan
permainan akademik.
Hal  ini sejalan dengan    metode pembelajaran  humanistik  dimana mengarah pada upaya  untuk  mengasah  nilai-nilai  kemanusiaan  siswa.  Sehingga  para
pendidikguru  diharapkan  dalam  pembelajaran  lebih  menekankan  nilai-nilai kerjasama, saling membantu, dan menguntungkan, kejujuran dan kreativitas untuk
diaplikasikan  dalam  proses  pembelajaran  sehingga  menghasilkan  suatu  proses pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan tujuan dan hasil belajar yang dicapai
siswa.
Dalam  permainan  akademik  siswa  akan  dibagi  dalam  beberapa  sesi  turnamen, setiap  sesi  turnamen  terdiri  dari  4  sampai  6  orang  yang  merupakan  wakil  dari
kelompoknya  masing-masing.  Dalam  sesi  turnamen  diusahakan  agar  tidak  ada peserta  yang  berasal  dari  kelompok  yang  sama.  Siswa  dikelompokkan  secara
homogen  dari  segi  kemampuan  akademik,  artinya  dalam  satu  sesi  turnamen kemampuan setiap peserta diusahakan agar setara.
Hal  ini  dapat  ditentukan  dengan  melihat  nilai  yang  mereka  peroleh  pada  saat pretes. Skor yang diperoleh setiap peserta dalam permainan akademik dicatat pada
lembar pencatat skor. Skor kelompok diperoleh dengan dibagi banyaknya anggota kelompok tersebut. Skor kelompok ini digunakan untuk memberikan penghargaan
tim berupa sertifikat dengan mencantumkan predikat tertentu.
Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT sebagai berikut:
1. Kelompokkan  siswa  dengan  masing-masing  kelompok  terdiri  dari  empat
sampai dengan enam orang. Anggota-anggota kelompok dibuat heterogen meliputi  karakteristik  kecerdasan,  kemampuan  awal  bahasa  Inggris,
motivasi belajar, jenis kelamin, atupun latar belakang etnis yang berbeda. 2.
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan presentasi guru dalam menjelaskan pelajaran  berupa  paparan  masalah,  pemberian  data,  pemberian  contoh.
Tujuan peresentasi adalah untuk mengenalkan konsep dan mendorong rasa ingin tahu siswa.
3. Pemahaman  konsep  dilakukan  dengan  cara  siswa  diberi  tugas-tugas
kelompok. Mereka boleh mengerjakan tugas-tugas tersebut secara serentak atau  saling  bergantian  menanyakan  kepada  temannya  yang  lain  atau
mendiskusikan  masalah  dalam  kelompok  atau  apa  saja  untuk  menguasai
materi  pelajaran  tersebut.  Para  siswa  tidak  hanya  dituntut  untuk  mengisi lembar  jawaban  tetapi  juga  untuk  mempelajari  konsepnya.  Anggota
kelompok  diberitahu  bahwa  mereka  dianggap  belum  selesai  mempelajari materi  sampai  semua  anggota  kelompok  memahami  materi  pelajaran
tersebut. 4.
Siswa memainkan pertandingan-pertandingan akademik dalam tournament di  setiap  siklusnya  dan  teman  sekelompoknya  tidak  boleh  menolong  satu
sama lain. Pertandingan individual ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaaan  siswa  terhadap  suatu  konsep  dengan  cara  siswa  diberikan
soal  yang  dapat  diselesaikan  dengan  cara  menerapkan  konsep  yang dimiliki sebelumnya.
5. Hasil pertandingan selanjutnya dibandingkan dengan rata-rata sebelumnya
dan poin akan diberikan berdasarkan tingkat keberhasilan siswa mencapai atau melebihi kinerja sebelumnya. Poin ini selanjutnya dijumlahkan untuk
membentuk skor kelompok. 6.
Setelah itu guru memberikan pernghargaan kepada kelompok yang terbaik prestasinya  atau  reward  dan  sebaliknya  memberikan  hukuman  berupa
punishment kepada kelompok yang kurang baik.
Menurut  Slavin  2008:  161  dalam  penerapan  pembelajaran  kooperatif  tipe  TGT ada beberapa tahapan yang perlu ditempuh, yaitu:
1. Presentasi kelas Teach
Mempresentasikan  atau  menyajikan  materi,  menyampaikan  tujuan,  tugas,  atau kegiatan yang harus dilakukan siswa dan memberikan motivasi
2. Belajar Kelompok Team Study
Siswa  bekerja  dalam  kelompok  yang  terdiri  dari  5  sampai  6  orang  dengan kemampuan  akademik,  jenis  kelamin,  dan  rassuku  yang  berbeda.  Setelah  guru
menginformasikan materi, dan tujuan pembelajaran, kelompok berdiskusi tentang materi  tersebut.  Dalam  kelompok  terjadi  diskusi  untuk  memecahkan  masalah
bersama, saling memberikan jawaban dan mengoreksi jika ada anggota kelompok yang salah dalam menjawab.
3. Permainan Game tournament
Permainan  diikuti  oleh  kelompok  dari  masing-masing  kelompok  yang  berbeda. Tujuan  dari  permainan  ini  adalah  untuk  mengetahui  apakah  semua  anggota
kelompok  telah  menguasai  materi.  Pertanyaan-pertanyaan  yang  diberikan berhubungan  dengan  materi  yang  telah  didiskusikan  dalam  kegiatan  kelompok.
Dalam memberikan skor, guru menetapkan skor batas penguasaan yaitu 70.
4. Penghargaan Kelompok Team Rcognition
Pemberian  penghargaan  rewards  berdasarkan  pada  rerata  poin  yang  diperoleh oleh  kelompok  dari  permainan.  Pemberian  penghargaan  atas  keberhasilan
kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a Menghitung Skor Individu Menurut  Slavin  Rusaman,  2011:  216,  untuk  menghitung  perkembangan  skor
individu dihitung sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Penghitungan Skor Individu No
Nilai Tes Skor Perkembangan
1 Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar
0 poin 2
10 sampai 1 poin dibawah skor dasar 10 poin
3 Skor 0 sampai 10 di atas skor dasar
20 poin 4
Lebih dari 10 poin di atas skor dasar 30 poin
5 Pekerjaan  sempurna  tanpa  memperhatikan
skor dasar 30 poin
b Menghitung Skor Kelompok Skor  kelompok  dihitung  dengan  membuat  rata-rata  skor  perkembangan  anggota
kelompok,  yaitu  dengan  menjumlahkan  semua  skor  perkembangan  individu anggota  kelompok  dan  membagi  sejumlah  anggota  kelompok  tersebut.  Sesuai
dengan  rata-rata  skor  perkembangan  kelompok  sebagaimana  dalam  tabel  2 berikut:
Tabel 2.2  Kriteria Penghargaan Kelompok Kriteria Rerata Kelompok
Predikat
0 ≤ N ≤ 5 Tim Kurang Baik
6 ≤ N ≤ 15 Tim Baik Good Team
16 ≤ N ≤ 20 Tim Baik Sekali Great Team
21 ≤ N ≤ 30 Tim Istimewa Super Team
Dalam  penelitian  ini  digunakan  teknik  TGT  Team  Games  Tournament,  siswa akan  saling  bekerja  sama  dalam  belajar  serta  saling  berlomba  dalam  turnamen.
Dengan demikian teknik ini akan lebih menarik bagi siswa karena dikemas dalam bentuk  permainan  turnamen  sehingga  siswa  menjadi  lebih  semangat  dalam
belajar. Selain itu, terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dari pembelajaran kooperatif  tipe  TGT  apabila  diterapkan  dalam  pembelajaran  di  kelas  sehingga
dapat  dijadikan  sebagai  referensi  dalam  penelitian  ini.  kelebihan  dan  kelemahan diantaranya sebagai berikut.