Pembatasan Masalah Rumusan Masalah

keduanya. Disini pemerolehan bahasa kedua terjadi hampir secara bersamaan dengan bahasa pertama. Contoh lain, seorang dewasa yang berasal dari lingkungan Bahasa Jawa dan telah menguasai Bahasa Jawa dengan baik berpindah domisili ke lingkungan yang menggunakan Bahasa Sunda sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. Dalam interaksinya dengan penduduk setempat, lambat laun orang ini akan memperoleh Bahasa Sunda sebagai bahasa keduannya. Di sini pemerolehan bahasa kedua terjadi dalam jeda waktu yang cukup panjang setelah pemerolehan bahasa pertama. Sementara itu, contoh learning dapat dijumpai pada para pelajar Indonesia yang datang ke Australia kemudian ditampung dan belajar Bahasa Inggris di dalam ruang kelas. Hal ini didukung oleh Krashen dalam Setiyadi 2006:21 yang membedakan antara acquisition dan learning pada tingkat proses. Acquisition is defined as a subconscious process that is identical to the process used in first languge acquisition in all important ways. Learning is defined as conscious knowing about target language. Pemerolehan ditetapkan sebagai proses bawah sadar yang identik dengan proses penggunaan perolehan bahasa pertama yang begitu penting. Pembelajaran adalah mengetahui secara sadar tentang target bahasa. Belajar bahasa bukan merupakan sebuah rantai yang pasif tetapi diharapkan aktif merespons. Selanjutnya, Richards and Rodgers dalam Setiyadi 2006: 11 mengemukakan lima definisi belajar yaitu: 1. Learning is facilitated if language learners discover rather than repeat and remember without understanding what is to be learned 2. Learning involves the unconscious functions as well as the conscious functions 3. The norms of the society often block the process of learning 4. Language learning will take place if language learners maintain their feeling of security 5. Language learning is a process of habit information Menurut Setiyadi 2006: 11 pembelajaran learning didefinisikan antara lain: 1. Pembelajaran merupakan sarana fasilitasi menemukan bagi peserta didik daripada mengulang dan mengingat tanpa memahami apa yang dipelajari 2. Pembelajaran melibatkan fungsi sadar dan tak sadar 3. Norma social sering menghambat proses pembelajaran 4. Pembelajaran merupakan proses dimana peserta didik merasa aman dan nyaman 5. Pembelajaran merupakan proses kebiasaan Proses pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah sangat ditentukan oleh kualitas penguasaan Bahasa Inggris pada siswa. Brown 2001: 56 menyebutkan bahwa pembelajaran bahasa kedua yang efisien adalah: Pembelajaran bahasa yang melibatkan gerakan tepat waktu, dari pengontrolan bentuk-bentuk bahasa ke dalam proses otomatis dari bentuk-bentuk bahasa yang tidak terbatas jumlahnya. Analisis bahasa yang berlatih, berpikir terlalu banyak tentang bentuk-bentuknya, dan secara sadar terikat dengan aturan-aturan bahasa yang cenderung mengganggu munculnya otomatisasi. Sehingga dalam mempelajari Bahasa Inggris tidak hanya mengenali bentuk- bentuk kalimat tapi juga tata bahasa perlu juga diperhatikan, motivasi siswa sangat diperlukan dalam penguasaan Bahasa Inggris khususnya keterampilan berbicara speaking.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DI KELAS X-8 SMA NEGERI 21 MEDAN.

0 2 14

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)( PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VIII E SMP Ne

0 3 18

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

0 1 202