istri untuk melakukan perbuatan hukum dan untuk menghadap di depan pengadilan tanpa bantuan atau izin dari suaminya, sudah tidak berlaku lagi.
Setelah dikeluarkannya Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 1963, maka sejak saat itu seorang perempuan yang masih mempunyai suami telah
dapat bertindak bebas dalam melakukan perbuatan hukum serta sudah diperbolehkan menghadap di muka pengadilan tanpa seijin suami dan kemudian
setelah dikeluarkannya Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 tahun 1963 sejak saat itu beberapa pasal dalam KUH Perdata sudah dinyatakan tidak berlaku
lagi, antara lain pasal 108, 110, 284 ayat 3 dan pasal 1238 KUH Perdata.
31
d. Orang yang dilarang Undang-undang
Dalam kasus orang yang dilarang oleh undang-undang, dapat diambil contoh dari ketentuan Pasal 1601i KUH Perdata. Dalam ketentuan itu diatur bahwa perjanjian
kerja antara suami istri adalah batal, dengan demikian undang-undang melarang suami dan istri untuk membuat perjanjian kerja.
3. Suatu Hal tertentu
Pengertian suatu hal tertentu mengarah kepada barang yang menjadi objek suatu perjanjian yang telah ditentukan dan disepakati. Menurut Pasal 1333 KUH
Perdata, barang yang menjadi objek suatu perjanjian ini harus tertentu, setidak- tidaknya harus ditentukan jenisnya, sedangkan jumlahnya tidak perlu ditentukan
asalkan saja kemudian dapat ditentukan atau diperhitungkan.
32
31
A. Qirom Syamsudin Meliala, Op.Cit, hal. 10.
32
Budiman N.P.D Sinaga, Hukum kontrak Penyelesaian sengketa dari perspektif Sekretaris, Jakarta, Rajagrafindo persada, 2005, hal. 18.
Universitas Sumatera Utara
Objek hukum kontrak, menurut R. Setiawan, harus memenuhi beberapa syarat tertentu agar sah, yaitu:
33
1. Objeknya harus tertentu atau dapat ditentukan Pasal 1320 sub 3 KUH
Perdata 2.
Objeknya diperkenankan oleh undang-undang Pasal 1335 dan 1337 KUH Perdata
3. Prestasinya dimungkinkan untuk dilaksanakan.
Lebih lanjut dijelaskan dalam berbagai literatur disebutkan bahwa yang menjadi objek perjanjian adalah prestasi. Prestasi adalah apa yang menjadi
kewajiban debitur dan apa yang menjadi hak kreditur. Prestasi ini terdiri dari perbuatan positif dan negatif. Bersifat positif jika isi perjanjian ditentukan untuk
melakukanberbuat sesuatu te doen. Ini timbul misalnya dalam perjanjian kerja seperti diatur dalam Pasal 1603 KUH Perdata, pekerja wajib sedapat mungkin
melakukan pekerjaan sebaik-baiknya sedangkan bersifat negatif jika isi perjanjian memperjanjikan untuk tidak berbuatmelakukan sesuatu niet te doen
34
1 memberikan sesuatu,
. Prestasi ini terdiri atas:
2 berbuat sesuatu, dan
3 tidak berbuat sesuatu Pasal 1234 KUH Perdata.
Misalnya, jual beli rumah. Yang menjadi prestasipokok perjanjian adalah menyerahkan hak milik atas rumah dan menyerahkan uang harga dari pembelian
33
Muhammad Syaifuddin, Op.Cit, hal 68
34
M. Yahya Harahap, Segi-segi Hukum Perjanjian, Bandung, Alumni, 1986, hal 10
Universitas Sumatera Utara
rumah itu dan dalam perjanjian kerja maka yang menjadi pokok perjanjian adalah melakukan pekerjaan dan membayar upah.
35
Pembentuk undang-undang berpandangan bahwa perjanjian mungkin juga diadakan tanpa sebab atau dibuat karena sesuatu sebab yang palsu atau terlarang.
Perjanjian yang dibuat dengan sebab yang demikian tidak mempunyai kekuatan hukum.
4. Suatu Sebab yang Halal