Pelaksanaan Pekerjaan Profil PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring dan PT Pemetar Argeo Consultant Engineering

2. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Pekerjaan Survey Jalur Pekerjaan survey jalur transmisi meliputi pekerjaan sebagai berikut : 1 Perapatan dan Pengikatan Titik Kontrol Survey Reconnaissance Tujuan dari pekerjaan reconnaissance survey ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi as dan ROW jalur transmisi terpilih dan sekitarnya di lapangan. Identifikasi ini meliputi dan tidak terbatas pada kondisi permukaan bumi yang dilalui rencana jaringan transmisi, tata guna lahan ladang, sawah, hutan lindung atau hutan produksi dan lain sebagainya, kondisi geologi rencana jalur transmisi dan potensi hambatan teknis dan sosial yang mungkin timbul. Jalur transmisi yang direncanakan harus menghindari hal-hal sebagai berikut: 1 Pemukiman padat 2 Cagar budaya 3 Kawasan lindung 4 Lokasi wisata 5 Tanah labil 6 Fasilitas penting tempat latihan tentara dsb 7 Fasilitas olahraga 8 Tempat yang dikeramatkan. 9 Sungai, Danau 10 Jalan biasa tol 11 Kereta api Universitas Sumatera Utara 12 Lapangan terbang 13 Topografi bukit , lembah , rawa dll 14 Jalur transmisi dan distribusi sistem tenaga listrik 15 Jalur pipa Air, gas, minyak 16 Kabel listrik bawah tanah Selain itu untuk penempatan tower dihindari hal-hal sebagai berikut: 1 Lereng terjal 2 Puncak bukit dengan area tapak tower yang sempit 3 Lembah curam 4 Hutan Lindung, konservsi, produksi 5 Area konservasi binatang yang dilindungi 6 Lingkungan hidup 7 Pengembangan Industri 8 Daerah pertambangan 9 Daerah Pengembangan penduduk 10 Daerah wisatarekreasi 11 Daerah irigasi 12 Daerah bersejarah daerah arkeologi Diusahakan agar jalur transmisi sejajar dengan jalan untuk kemudahan pembangunan dan pemeliharaan dimana jarak ke jalan 1000 m menghindari lahan berkembang dekat jalan. Peralatan Survey Topografi yang digunakan harus memiliki sertifikat terakalibrasi yang masih berlaku dari instansilembaga uji. Universitas Sumatera Utara Kerangka pemetaaan ditempatkan pada posisi setiap tower sudut sebagai kontrol seluruh kegiatan pengukuran. Untuk penentuan sistem koordinat, pada ujung-ujung jalur tersebut dibuatkan pilar BM yang diikatkan dengan sistem koordinat nasional terdekat. Pengukuran Kerangka Pemetaan terdiri atas : Kerangka Pemetaan 1. Poligon Kerangka Pemetaan Horisontal dan Vertikal 2. Pengikatan Kerangka Horisontal dengan GPS 2 Pengukuran Situasi Koridor ROW skala 1:2000 Pengukuran Situasi ROW jalur dilakukan untuk mendapatkan gambaran topografi dan objek-objek buatan yang dipergunakan untuk mengidentifikasi potensi hambatan konstruksi. 3 Pembuatan Desain Sagging, Plotting dan Spoting Jalur SUTT a Pembuatan Desain Sagging, Ploting dan Spoting Jalur Transmisi. Mempertimbangkan tipe konduktor yang dipilih, maka sag template dibuat untuk melaksanakan sagging, plotting dan tower spotting sesuai basic span yang ditentukan dan persyaratan lingkungan clearence. b Asistensi dan Persetujuan Direksi Pekerjaan Seluruh hasil Sagging, Ploting dan Spoting harus dikonsultasikan kepada Direksi Pekerjaan dan mendapatkan persetujuan dan dilaksanakan secara bertahap. Hasil pekerjaan Sagging, Ploting dan Universitas Sumatera Utara Spoting dipergunakan untuk melakukan pematokan posisi rencana tapak tower dan dibuatkan dalam daftar Tower Schedule. 4 Penetapan Jalur Center Line Pengukuran Center Line jalur dilakukan untuk mendapatkan profil memanjang untuk kontrol pengukuran vertikal dan menentukan lebar ROW jalur. 5 Penetapan Posisi Rencana Tapak Tower 1. Stacking Out Titik Tower Pematokan 2. Pemasangan Patok Pelurus Tower 3. Pengukuran Situasi Tapak dan Diagonal Tower b. Pekerjaan Penyelidikan Tanah Dalam desain struktur tanah pondasi sering dilakukan analisis dan perhitungan pondasi suatu bangunan dengan menggunakan parameter tanah, baik tegangan total maupun tegangan efektif. Parameter perlawanan penetrasi dapat diperoleh dengan berbagai cara. Dalam melakukan uji penetrasi lapangan ini digunakan metode pengujian lapangan dengan alat sondir dengan standard SNI 2827:2008 yang berlaku saat ini, baik untuk alat penetrasi konus tunggal maupun ganda yang ditekan secara mekanik. Uji petik sondir ini guna memperoleh informasi mengenai macamjenis lapisan tanah batuan dibawah permukaan, daya dukung serta tahanan geser tanah friksi yang diperlukan untuk perhitungan desain pondasi dan bangunan sipil lainnnya. Universitas Sumatera Utara Sondir DCPT Static Cone Penetration Test, Dutch Cone Penetration Test atau yang lebih dikenal di Indonesia dengan nama SONDIR telah digunakan sebagai suatu metode penyelidikan tanah sejak hampir setengah abad yang lalu di daerah Eropa khususnya di Belanda dan Belgia. Hingga saat ini Sondir telah menjadi salah satu prosedur rutin dalam program penyelidikan tanah disebabkan karena kemudahan dan cepatnya pelaksanaan di lapangan serta memberi banyak informasi tentang sifat engineering tanah dari korelasi-korelasi empiris yang selama ini diperkenalkan oleh para ahli di dunia. Di Indonesia terutama di Jawa yang mana lapisan tanah atas pada umumnya terdiri dari tanah liat lunak maka penyelidikan tanah dengan menggunakan Sondir menjadi sangat populer karena mudahnya penetrasi alat sondir serta jenis pondasi yang umumnya dipakai adalah jenis tiang sedangkan sondir sendiri sehenarnya merupakan miniatur dari pondasi tiang sehingga data sondirpun sering digunakan langsung dalam perencanaan pondasi tiang dimulai dengan sistem mekanik pada awalnya alat sondir diciptakan maka pada akhir dekade telah dikembangkan dengan sistem elektronik yang mana hasil data sondir yang diperoleh lebih superior dibandingkan dengan sistem mekanik antara lain lebih konsisten sensitifitas lebih tinggi serta memberi grafik sondir yang kontiniu. Universitas Sumatera Utara

3. Pembuatan Laporan