BAB IV ANALISIS HUKUM TENTANG PERJANJIAN PENGADAAN JASA
KONSULTANSI UNTUK PEKERJAAN SURVEY DAN PENYELIDIKAN TANAH SUTET 275 KV SIGLI-LHOKSUMAWE DAN SUTT 150 KV
TAKENGON-BLANG KJEREN
A. Profil PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring dan PT Pemetar Argeo Consultant Engineering
1. PT. Prima layanan Nasional Enjiniring PT. PLN Enjiniring
PT Prima Layanan Nasional Enjiniring PT. PLN Enjiniring merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. PLN Persero yang didirikan berdasarkan
akta Nomor 9 tanggal 03 Oktober 2002 yang dibuat dihadapan Notaris Haryanto, SH. dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 04 tanggal 11 November
2008, Notaris Herlina Pakpahan, SH. PT. PLN Enjiniring merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa
enjiniring khususnya di bidang ketenagalistrikan yang berkedudukan di Jl. Aipda K.S Tubun I No.2 Jakarta11420 dan beroperasi secara komersial mulai tahun
2003. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. : 13.001010DIRII2012, maka
visi, misi, dan tata nilai budaya PT. PLN Enjiniring adalah Visi PT PLN Enjiniring adalah :
“Menjadi perusahaan enjiniring ketenagalistrikan terkemuka di Asia yang tumbuh berkembang dan memenuhi harapan stakeholders.”
Universitas Sumatera Utara
Misi PT PLN Enjiniring adalah : 1.
menyediakan solusi enjiniring terpadu di bidang ketenagalistrikan 2.
mengembangkan bisnis EPC, IPP dan OM di bidang ketenagalistrikan 3.
meningkatkan kompetensi enjiniring ketenagalistrikan 4.
meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan Adapun yang menjadi Tata Nilai Budaya PT PLN Enjirining adalah:
Integrity Integritas, Professionalism Profesionalisme, Trust Dapat dipercaya, Excellent Unggul, dan Customer Focus Fokus pada pelanggan.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT PLN Enjiniring No. 29.001.K010DIRPLNEII2012 tanggal 29 Februari 2012, maka struktur
organisasi PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring adalah
Universitas Sumatera Utara
2. PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering
PT. Pemetar Argeo Consultant. Engineering. adalah suatu perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang Jasa Konsultan Teknik Engineering
Consultant, didirikan dengan Akte Notaris Raskami Sembiring, SH, No. 27 tanggal 21 Oktober 1986.
Adapun lingkup aktivitas kegiatan dan jasa pelayanan dari PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering antara lain meliputi :
a. Survei.
b. Studi Penelitian.
c. Studi Kelayakan.
d. Penyelidikan Tanah.
e. Sistem Informasi Manajemen
f. Perencanaan Teknik
g. Manajemen Teknik
h. Pengawasan Teknik
i. Evaluasi Teknik
j. Evaluasi Perencanaan dan Manajemen
Secara rinci bidang pekerjaan yang ditangani meliputi sebagai berikut : a.
Bidang Teknik Sipil, Arsitektur dan Pengairan : 1
Studi kelayakan, desain dan supervisi untuk bangunan jalan, jembatan, bangunan gedung, bangunan air, dermaga, lapangan
terbang, dan pengendalian banjir.
Universitas Sumatera Utara
2 Desain dan manajemen pembangunan perumahan, gedung serta
fasilitas umum lainnya. 3
Pembangunan daerah pantai, rawa, dan danau. 4
Penelitian geologi, soil dan hidrologi. 5
Pengukuran dan pemetaan. b.
Bidang Sistem Informasi Manajemen. 1
Penyusunan arsip dan data infrastruktur digital dengan aplikasi system informasi geografis;
2 Penyusunan bank data spatial dengan aplilkasi sistem informasi
geografis; 3
Pengembangan basus data dan system informasi geografi; 4
Pengembangan basus data dan sistem inforamasi geografis pengendalian pembangunan dan tata guna tanah serta
pemanfaatan lahan; 5
Pengembangan jaringan informasi yang berupa jaringan online yang dapat diakses langsung oleh publik.
c. Bidang Pembangunan Kota dan Pembangunan Daerah.
1 Sistem lalu lintas dan terminal pengangkutan
2 Perancangan serta perencanaan tata ruang kota, permukiman
transmigrasi, lingkungan serta tata guna lahan 3
Pembangunan kota – kota baru dan peremajaan kota 4
Perencanaan fasilitas umum dan rekreasi 5
Perencanaan Arsitektur Landscape
Universitas Sumatera Utara
d. Pembangunan Lingkungan.
1 Sistem distribusi dan penyediaan air bersih
2 Sistem pembuangan
3 Analisa mengenai dampak lingkungan
e. Pembangunan Fasilitas dan Manajemen Industri :
1 Pemilihan serta perencanaan lokasi kawasan industri.
2 Perencanaan teknis serta operasional proses industri berat
maupun ringan. f.
Bidang Studi Ekonomi dan Manajemen : 1
Studi ekonomi regional dan perkotaan. 2
Riset pemasaran. 3
Konsultansi manajemen proyek, terutama dalam segi analisa proyek benefit cost ratio dan pengendalian biaya.
g. Bidang Tanah serta pengembangan tanaman pertanian
h. Bidang analisa programmer computer.
i. Bidang pendidikan, sistem dan evaluasi pendidikan,
organisasiadministrasi sekolah, pengembangan kurikulum dan peralatan pendidikan.
j. Bidang perindustrian dan pertambangan, ekonomi pemasaran dan
eksplorasi mineral.
Universitas Sumatera Utara
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PT. PEMETAR ARGEO CONSULTANT ENGINEERING
k. l.
\ KOMISARIS
D I R E K T U R SEKRETARIS
Kabag. Teknik
Tenaga Ahli
Surveyor Draftman
Kabag. Adm
Opr. Komputer
Universitas Sumatera Utara
Di dalam menjalankan manajemen perusahaan PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering dijalankan oleh profesional–profesional yang ahli dalam
bidangnya masing–masing.
Dewan Komisaris
Komisaris : Ny. Rellyawati Ginting
Direksi
Direktur : Ir. Pendi Sebayang, MT
Alamat Kantor : Jl. Setia Budi Pasar II No. 378 Tanjung Sari Medan Telp. 061-8224713
Email : pemetar_argeoyahoo.com
Legalitas Perusahaan Akte Perusahaan :
Akte Pendirian a. Nama Notaris
: Raskami Sembiring, SH b. Nomor dan Tanggal
: 27, tanggal 21 Oktober 1986 Akte Perubahan
a. Nama Notaris : Muhammad Indra, SH, SpN
b. Nomor dan Tanggal : 30, tanggal 29 Januari 2007
Surat Ijin Usahan Jasa Konstruksi
Dikeluarkan oleh : Republik Indonesia Pemerintah Kota Medan
Nomor dan Tanggal : 1.006021.1275.1.3.00049B tanggal 29 Maret 2010
Universitas Sumatera Utara
B. Pembuatan Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi untuk Pekerjaan Survey dan Penyelidikan Tanah SUTET 275 KV Sigli-Lhoksumawe dan
SUTT 150 KV Takengon-Blang Kjeren
Perjanjian ini merupakan Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi yang yang diadakan oleh Perusahaan swasta nasional yaitu selaku pengguna jasa dan
penyedia jasa konsultansi. Pekerjaan yang dimaksud dalam perjanjian ini adalah pekerjaan dalam bidang jasa perencanaan konstruksi untuk melaksanakan
pekerjaan berupa “Jasa Konsultansi untuk Pekerjaan Survei dan Penyelidikan Tanah SUTET 275 KV Sigli-Lhoksumawe dan SUTT 150 KV Takengon-Blang
Kjeren. Perjanjian tersebut diatur dalam Surat Perjanjian Nomor : 19.001.PJ041PLNEIV2013 tanggal 19 April 2013.
Sebelum memasuki proses pembuatan Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi ini, pengguna jasa melakukan pemilihan penyedia jasa. Dalam
perjanjian pengadaan jasa konsultansi ini, pemilihan PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering sebagai pihak penyedia jasa konsultansi dilakukan dengan
metode Seleksi langsung dimana penetapan calon pemenang seleksi langsung ini berdasarkan Keputusan Direksi PT. PLN Enjiniring No.
03.001.K600DIRI2013. Tata cara pemilihan dengan metode seleksi langsung ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu terdiri dari :
a. undangan pengambilan dokumen;
b. penjelasanannwijzing;
c. penyampaian surat penawaran harga;
d. klarifikasi dan negosiasi;
Universitas Sumatera Utara
e. surat penunjukan penyedia jasa;
Tata cara pemilihan sebagaimana dimaksud diatas sudah dilakukan dengan dilampirkannya dokumen-dokumen yang tidak terpisahkan dalam perjanjian
tersebut, yaitu: a.
Dokumen Pengadaan No. 03.001RKSSLP2BJPLNEIV2013 tanggal 03 April 2013
b. Surat Undangan No. 03.003.UNDSLP2JBPLNEIV2013 tanggal 03
April 2013 c.
Berita Acara Penjelasan No. 05.001.BA.ANSLP2JBPLNEIV2013 tanggal 05 April 2013
d. Surat Penawaran dari PT. PEMETAR ARGEO CONSULTANT
ENGINEERING No. 32PACIV2013 tanggal 09 April 2013 e.
Berita Acara Negosiasi No. 12.001.BA.NegSLP2BJPLNEIV2013 tanggal 12 April 2013
f. Surat Penunjukan Penyedia Jasa No. 17.005130PLNEIV2013 tanggal
17 April 2013. Setelah penyedia jasa terpilih, maka para pihak mengadakan negosiasi
dalam rangka membuat kesepahaman dan kesepakatan mengenai ketentuan- ketentuan dan syarat yang berkenaan dengan perjanjian pengadaan jasa
konsultansi tersebut, dimana sebelumnya draft perjanjian tersebut telah dipersiapkan terlebih dahulu oleh pihak pengguna jasa dalam hal ini PT. Prima
Layanan Nasional Enjiniring sehingga negosiasi yang dilakukan terhadap perjanjian ini tidak secara keseluruhan dimana negosiasi ini dilakukan
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan Berita Acara Negosiasi No. 12.001.
BA.NegSLP2BJPLNEIV2013. Kemudian keseluruhan hasil negosiasi itu dituangkan dalam Surat Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi dan
ditandatangani oleh para pihak yaitu: 1.
PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring PT.PLNE, dalam hal ini diwakili oleh TONNY SARIEF, bertindak dalam jabatannya selaku Direktur Enjiniring
PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring yang berkedudukan di Jl. Aipda K.S Tubun I No.2 Jakarta11420, berdasarkan Akte Notaris Lenny Janis Isha, SH
Nomor 2 tanggal 05 Desember 2011 selanjutnya dalam kesepakatan kerjasama ini disebut sebagai Pihak Pertama Pengguna Jasa
2. PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering, dalam hal ini diwakili oleh Ir.
PENDI SEBAYANG, MT, selaku Direktur Utama yang berkedudukan di Jl. Setia Budi Psr. II No. 378 Medan 20132, berdasarkan Akte Notaris
Muhammad Indra, SH, SpN Nomor 22 tanggal 09 Desember 2008 selanjutnya dalam Kesepakatan Kerjasama ini disebut sebagai Pihak Kedua Penyedia
Jasa. Adapun anatomi perjanjian yang diatur oleh para pihak sebagai hasil dari
kesepakatan para pihak dituangkan dalam Surat Perjanjian antara PT. PLN Enjiniring dengan PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering adalah
a. Identitas para pihak, yang memuat secara jelas identitas para pihak;
b. Ruang lingkup pekerjaan, yang memuat uraian yang jelas dan rinci tentang
lingkup kerja pengadaan jasa konsultansi.
Universitas Sumatera Utara
c. Sarana pendukung, yang memuat ketentuan mengenai penyediaan sarana
dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan konsultansi. d.
Dokumen, yang memuat uraian dokumen yang isinya mengikat kedua belah pihak.
e. Jangka waktu pelaksanaan, yang memuat jumlah waktu pelaksanaan jasa
konsultansi. f.
Harga jasa konsultansi, yang memuat harga jasa konsultansi termasuk pajak yang terkait dan sifat harga jasa konsultansi.
g. Syarat pembayaran dan sumber dana, yang memuat ketentuan tentang
kewajiban pengguna jasa dalam melakukan pembayaran hasil pekerjaan konsultansi dan sumber dana keperluan pengadaan jasa konsultansi;
h. Pajak-pajak, Retribusi Daerah dan Bea Materai, yang memuat tanggung
jawab pihak kedua dalam pelunasan pajak, retribusi daerah dan biaya lain yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pekerjaan survei dan
penyelidikan tanah. i.
Denda Keterlambatan, yang memuat ketentuan mengenai denda yang diberikan kepada pihak kedua apabila tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan. j.
Jaminan Teknis, yang memuat ketentuan mengenai kewajiban pihak kedua yang menjamin secara kualitas.
k. Syarat-syarat dan Penyimpangan Pekerjaan, yang memuat ketentuan
mengenai penyimpangan yang terjadi akibat kendala teknis dilapangan atas dasar persetujuan pihak pertama.
Universitas Sumatera Utara
l. Direksi Pekerjaan, pimpinan pelaksana, dan sistem pelaporan, yang
memuat ketentuan mengenai penunjukan direksi lapangan oleh pihak pertama, penunjukan pimpinan pelaksana oleh pihak kedua, dan sistem
pelaporan pekerjaan kepada pihak pertama. m.
Tenaga kerja, asuransi dan lingkungan, yang memuat ketentuan tentang keamanan kerja, keselamatan kerja, dan kebersihan lingkungan kerja untuk
melaksanakan pekerjaan konsultansi; yang memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja
serta jaminan sosial; yang memuat kewajiban pihak pertama untuk menjaga keamanan dan ketentraman lingkungan di masyarakat dalam
melaksanakan kegiatan baik penelitian maupun sosialisasi kemasyarakatan tentang dampak medan listrik dan medan magnet.
n. Perubahan-perubahan, yang memuat ketentuan mengenai apabila terjadi
perubahan pada isi perjanjian o.
Pemindahtanganan, yang memuat ketentuan mengenai larangan pemindahtanganan pekerjaan kepada pihak lain
p. Pemutusan Perjanjian, yang memuat ketentuan tentang pemutusan
perjanjian yang timbul akibat tidak dapat dipenuhinya kewajiban salah satu pihak;
q. Penyerahan Pekerjaan, yang memuat ketentuan mengenai perbaikan yang
harus dilakukan pihak kedua apabila hasil pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan hasil pekerjaan yang telah disepakati.
Universitas Sumatera Utara
r. Masa Pelaksanaan Pekerjaan, yang memuat ketentuan mengenai
perubahan yang harus dilaksanakan pihak kedua atas dasar permintaan pihak pertama
s. Force majeure sebab kahar, yang memuat ketentuan tentang kejadian
yang timbul di luar kemauan dan kemampuan para pihak, yang menyebabkan keterlambatan penelitian maupun penyelesaian pekerjaan
survei dan penyelidikan tanah; t.
Pembebasan dari tuntutan, yang memuat ketentuan mengenai jaminan bahwa pihak pertama tidak akan mendapat tuntutan dari pihak lain atas
hak hasil kerja; u.
Penyelesaian perselisihan, yang memuat ketentuan tentang tata cara penyelesaian perselisihan akibat ketidaksepakatan diantara para pihak
apabila cara musyawarah tidak berhasil; v.
Penutup, yang memuat ketentuan mengenai pengaturan hal lain yang belum diatur dalam perjanjian ini dan penandatanganan perjanjian diatas
materai yang dibuat dalam 5 lima rangkap. Pekerjaan Survey dan Penyelidikan tanah SUTT 275 kV Sigli –
Lhoksumawe dan SUTT 150 KV Takengon – Blang Kjeren, antara lain meliputi : 1.
Pekerjaan Persiapan 2.
Pelaksanaan Pekerjaan 3.
Pembuatan Laporan Jangka waktu pelaksanaan Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi ini
dimulai sejak tanggal 19 April 2013 sd 17 Agustus 2013 dan diserahkan untuk
Universitas Sumatera Utara
pertama kali kepada pihak pertama selambat-lambatnya selama 120 seratus dua puluh hari kalender terhitung setelah ditandatangani Surat Perintah Mulai Kerja
oleh kedua belah pihak, sampai diserahkan Laporan Akhir. Adapun sumber dana dari perjanjian ini adalah bersumber dari anggaran
PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring. Harga jasa konsultansi ini sebesar Rp 2.670.327.000 Dua miliar enam ratus tujuh puluh juta tiga ratus dua puluh tujuh
ribu rupiah dan harga ini sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai PPN sebesar 10 sepuluh persen dan pajak-pajak lainnya serta biaya-biaya lainnya.
Pelaksanaan pembayaran pekerjaan dilakukan dalam 3 tiga tahap dengan pengaturan sebagai berikut:
a. Tahap 1 : Pembayaran 20 dua puluh persen setelah menyerahkan
laporan pendahuluan yang terdiri dari data-data: Pra Survai, Rencana Kerja, Jadwal Pelaksanaan, Route Map, dan Metodologi yang telah
diterima Direksi Pekerjaan PT. PLNE. Selanjutnya Direksi Pekerjaan PT. PLNE membuat Berita Acara Pemeriksaan.
b. Tahap 2 : Pembayaran 40 empat puluh persen jika Draft Laporan
Survai dan Draft Laporan Penyelidikan Tanah disetujui dan diterima Direksi Pekerjaan PT. PLNE. Selanjutnya Direksi Pekerjaan PT.
PLNE membuat Berita Acara Pemeriksaan. c.
Tahap 3: Pembayaran 40 empat puluh persen jika Final Laporan Survai dan Final Laporan Penyelidikan Tanah telah disetujui oleh
Direksi Pekerjaan PT. PLNE. Selanjutnya Direksi Pekerjaan PT.PLNE membuat Berita Acara Pemeriksaan dan Berita Acara Serah Terima.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Pasal 5 ayat 2 Surat Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi Nomor 19.001.PJ041PLNEIV2013 ini, jenis Perjanjian Pengadaan Jasa
Konsultansi ini adalah harga jasa konsultansi yang bersifat lumpsum dan harga satuan. Hal ini diatur dalam Pasal 20 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 29
tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang menyebutkan bahwa: Kontrak kerja konstruksi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
dibedakan berdasarkan: a. Bentuk imbalan yang terdiri dari:
1 Lump Sum;
2 harga satuan;
3 biaya tambah imbalan jasa;
4 gabungan Lump Sum dan harga satuan; atau
5 Aliansi.
Pengertian mengenai gabungan Lump Sum dan harga satuan ini adalah gabungan Lump Sum dan atau harga satuan dan atau tambah imbalan jasa dalam 1
satu pekerjaan yang diperjanjikan sejauh yang disepakati para pihak dalam kontrak kerja konstruksi.
68
Pada hakikatnya, para pihak harus mematuhi dan melaksanakan isi perjanjian yang sudah mereka sepakati, namun dalam praktiknya kadang-kadang
terdapat perselisihan yang terjadi pada saat pelaksanaan perjanjian. Oleh sebab itu, dalam perjanjian ini para pihak menyepakati bahwa apabila terjadi
perselisihan pendapat dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini, kedua belah pihak bersepakat untuk menyelesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat. Namun
apabila para pihak tidak dapat menyelesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat dalam jangka waktu 30 tiga puluh hari kalender sejak dimulainya
68
Pasal 21 ayat 4 Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2000
Universitas Sumatera Utara
musyawarah tersebut, maka para pihak sepakat untuk menyerahkan perselisihan yang timbul dari perjanjian ini untuk diselesaikan sesuai ketentuan Badan
Arbitrase Nasional Indonesia BANI di Jakarta. Keputusan BANI tersebut merupakan keputusan akhir dan mengikat para pihak.
Setelah semua ketentuan dan syarat telah disepakati oleh kedua belah pihak maka surat perjanjian tersebut kemudian ditandatangani dan di cap
perusahaan oleh kedua belah pihak sebagai bentuk keabsahan surat perjanjian tersebut dan dibuat dalam rangkap 5 lima yang mempunyai kekuatan hukum
yang sama 2 dua diantaranya ditandatangani diatas materai yang sama satu diantaranya merupakan lembar asli kesatu dan satu lainnya merupakan lembar asli
kedua, dengan kata lain bahwa surat perjanjian ini termasuk akta dibawah tangan dimana para pihak menandatangani perjanjian itu diatas materai tanpa melibatkan
pejabat umum. Apabila perjanjian telah dibuat dan ditandatangani oleh para pihak, maka
ada dua hal yang harus diperhatikan oleh para pihak, yaitu:
69
1. Pelaksanaan dan penafsiran
Setelah suatu perjanjian disusun barulah dapat dilaksanakan. Kadang- kadang perjanjian yang telah disusun tidak jelastidak lengkap sehingga
masih diperlukan adanya penafsiran. Berkaitan dengan hal tersebut, undang-undang telah menentukan sejauh mana penafsiran dapat
dilaksanakan dengan memperhatikan hal berikut ini: 1.
Kata-kata yang dipergunakan dalam perjanjian
69
Salim HS, Op.Cit, hal. 138
Universitas Sumatera Utara
2. Keadaan dan tempat dibuatnya perjanjian
3. Maksud para pihak
4. Sifat perjanjian yang bersangkutan
5. Kebiasaan setempat.
2. Alternatif penyelesaian sengketa
Dalam pelaksanaan perjanjian mungkin terdapat sengketa. Para pihak bebas menentukan cara yang akan ditempuh jika timbul sengketa di
kemudian hari. Biasanya penyelesaian sengketa diatur secara tegas dalam perjanjian. Para pihak dapat memilih lewat pengadilan atau di luar
pengadilan. Setiap cara yang dipilih mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing yang harus dipertimbangkan sebelum memilih cara yang
dianggap cocok untuk diterapkan.
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan diatas, maka penulis melakukan analisis hukum kepada pembuatan perjanjian pengadaan jasa
konsultansi ini dari beberapa hal, yaitu: 1.
Analisis sahnya Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi untuk Pekerjaan Survey dan Penyelidikan Tanah SUTET 275 KV Sigli-Lhoksumawe dan
SUTT 150 KV Takengon-Blang Kjeren berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata. a.
Kesepakatan Dalam uraian tersebut sudah jelas secara eksplisit dinyatakan bahwa para
pihak dalam pembuatan perjanjian ini telah sepakat untuk mengikatkan dirinya
Universitas Sumatera Utara
dalam perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi ini, hal ini dapat dilihat dalam surat perjanjian yang menyebutkan bahwa:
“Selanjutnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua, sepakat untuk membuat Perjanjian dengan berdasarkan pada: ...”
Kesepakatan ini juga dapat dilihat dari persesuaian pernyataan kehendak
yang dinyatakan dalam bahasa yang sempurna dan tertulis serta dengan dibubuhinya tanda tangan dan materai para pihak dalam Surat perjanjian tersebut.
Dalam terjadinya kesepakatan tersebut juga tidak ditemukan adanya penipuan fraud, kesalahan mistake, paksaan Duress, dan penyalahgunaan keadaan
undue influence.
b. Kecakapan bertindak
Tahap awal sebelum penyusunan perjanjian dilakukan adalah mengetahui kapasitas para pihak yang akan membuat perjanjian. Dengan demikian perlu
diadakan identifikasi terhadap para pihak. Apakah para pihak benar-benar mempunyai kapasitas representatif untuk membuat perjanjian. Lebih-lebih apalagi
para pihak mewakili suatu perusahaan.
70
70
Sri Wahyu Ananingsih, Makalah Arti pentingnya penyusunan kontrak yang baik, dalam rangka disksusi bagian hukum keperdataan, UNDIP, Semarang, 1997.
Identifikasi identitas ini dapat dinilai dari Cakap atau tidaknya para pihak dalam mengadakan perjanjian dapat dilihat dari
persyaratan subjek hukumnya. Subjek hukum dalam Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi ini adalah badan hukum rechtspersoon atau legal entity yang
bersifat privat yaitu antara PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring PT. PLN
Universitas Sumatera Utara
Enjiniring dan PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering yang didirikan secara sah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Masing-masing badan hukum diwakili oleh direksi sebagai wakil perseroan yang berwenang sesuai dengan Pasal 98 Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang menyatakan bahwa Direksi mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan. Berdasarkan Pasal
23 ayat 1 poin a Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, bahwa para pihak yang menandatangani
perjanjian konstruksi sekurang-kurangnya harus memuat uraian mengenai : 1.
akta badan usaha atau usaha orang perseorangan; 2.
nama wakilkuasa badan usaha sesuai kewenangan pada akta badan usaha atau sertifikat keahlian kerja dan sertifikat keterampilan kerja bagi usaha
orang perseorangan; dan 3.
tempat kedudukan dan alamat badan usaha atau usaha orang perseorangan; Berdasarkan hal tersebut maka para pihak yang menandatangani Perjanjian
Pengadaan Jasa Konsultansi ini adalah 1.
PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring PT.PLN Enjiniring berdasarkan akta Nomor 9 tanggal 03 Oktober 2002 yang dibuat dihadapan Notaris
Haryanto, SH. dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 04 tanggal 11 November 2008, Notaris Herlina Pakpahan, SH. PT. PLN
Enjiniring ini diwakili oleh TONNY SARIEF, bertindak dalam jabatannya selaku Direktur Enjiniring PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring yang
Universitas Sumatera Utara
berkedudukan di Jl. Aipda K.S Tubun I No.2 Jakarta11420. Dalam kesepakatan kerjasama ini disebut sebagai Pihak Pertama Pengguna Jasa.
2. PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering, berdasarkan Akte Notaris
Muhammad Indra, SH, SpN Nomor 22 tanggal 09 Desember 2008 dan Akte Perubahan, Muhammad Indra, S.H., SpN Nomor 30 tanggal 29
Januari 2007. PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering dalam hal ini diwakili oleh Ir. PENDI SEBAYANG, MT, selaku Direktur Utama yang
berkedudukan di Jl. Setia Budi Psr. II No. 378 Medan 20132. Dalam kesepakatan kerjasama ini disebut sebagai Pihak Kedua Penyedia Jasa.
c.
Adanya Objek Perjanjian
Yang menjadi objek dalam perjanjian ini adalah berupa prestasi. Prestasi ini terdiri atas memberikan sesuatu, berbuat sesuatu, dan tidak berbuat sesuatu.
Yang menjadi prestasi dalam perjanjian ini adalah berbuat sesuatu yang teknis pelaksanaannya diatur dalam Surat Perjanjian antara PT. Prima Layanan Nasional
Enjiniring PT. PLN Enjiniring dan PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering. PT. Pemetar Argeo Consultant engineering dalam hal ini sebagai penyedia jasa
berkewajiban melakukan prestasi dalam bentuk layanan jasa konsultansi yang merupakan bagian dari jasa keahlian profesional.
Bentuk prestasi dari jasa konsultansi ini adalah berbuat sesuatu yaitu memberikan layanan jasa profesional yang berbentuk piranti lunak atau dokemen
lainnya yang berasal dari olah pikir brainware yaitu melaksanakan survei dan penyelidikan tanah dengan maksud untuk mendapatkan gambaran
Universitas Sumatera Utara
geografimorfologi dan geologi teknikserta gambaran tata guna lahan sepanjang koridor rencana jalur sesuai daerah studi yang ditentukan dan mendapatkan desain
jalur transmisi yang semaksimal mungkin mempunyai tingkat keandalan yang tinggi dan menimbulkan dampak Iingkungan dan sosial yang kecil serta biaya
pembangunan yang ekonomis serta bertujuan menentukan posisi dan tipe tower jaringan transmisi 275 KV, beserta tipikal pondasinya, serta kondisi geoteknik
lahan dan mendapatkan gambaran 3 tiga dimensi profil memanjang, peta situasi ROW serta kontur lokasi jalur transmisi.
Selanjutnya, PT. PLN Enjiniring sebagai pihak pengguna jasa juga berkewajiban melaksanakan prestasinya yaitu membayar sejumlah harga jasa
konsultansi dengan tepat waktu dan tepat jumlah sesuai dengan tahapan proses pembayaran yang disepakati.
d.
Adanya sebab yang halal
Adanya sebab yang halal berarti tidak terdapat hal-hal yang terlarang yang bertentangan dengan perundang-undangan, kesusilaan, dan ketertiban umum.
Semua persyaratan dan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi tersebut tidak ada ditemukan hal-hal yang terlarang yang
bertentangan dengan perundang-undangan, kesusilaan, dan ketertiban umum. Yang menjadi sebab dari perjanjian ini adalah perencanaan konsultansi
pembangunan Jaringan Tegangan Tinggi atau disebut juga Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 KV dalam bentuk Survey dan Penyelidikan tanah SUTET
Universitas Sumatera Utara
275 KV Sigli – Lhoksumawe dan SUTT 150 KV Takengon – Blang Kjeren dalam usaha untuk meningkatkan pasokan energi listrik.
Namun, pada Pasal 21 bagian Penutup dalam Surat Perjanjian tersebut disebutkan bahwa “Perjanjian ini dianggap sah setelah ditandatangani juga dicap
perusahaan oleh kedua belah pihak dan dibuat dalam rangkap 5 lima yang mempunyai kekuatan hukum yang sama ... “. Dari klausula perjanjian ini
kemudian muncul sebuah pertanyaan, apakah perjanjian tersebut menjadi tidak mengikat para pihak apabila salah satu pihak tidak menandatangani ataupun tidak
melakukan cap terhadap surat perjanjian walaupun syarat sah perjanjian menurut Pasal 1320 KUH Perdata telah terpenuhi.
Tanda tangan kontrak perjanjian merupakan tahap untuk menyetujui dan menandatangani kontrak yang telah disusun oleh para pihak. Sejak
ditandatanganinya kontrak, maka sejak saat itu timbullah hak dan kewajiban para pihak.
71
71
Salim HS, Abdullah, Wiwiek Wahyuningsih, Op.Cit. hal. 85.
Selanjutnya dalam Pasal 1869 KUH Perdata disebutkan bahwa: “Suatu akta yang tidak dapat diperlakukan sebagai akta otentik , baik
karena tidak berwenang atau tidak cakapnya pejabat umum yang bersangkutan maupun karena cacat dalam bentuknya, mempunyai
kekuatan sebagai tulisan di bawah tangan bila ditandatangani oleh para pihak.”
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tanda tangan dan cap
perusahaan merupakan tanda bahwa para pihak sepakat terhadap isi perjanjian dan merupakan suatu alat pembuktian yang sah apabila terjadi suatu perselisihan
diantara para pihak yang dibawa ke pengadilan.
Universitas Sumatera Utara
2. Analisis pengaturan hukum Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi untuk
Pekerjaan Survey dan Penyelidikan Tanah SUTET 275 KV Sigli- Lhoksumawe dan SUTT 150 KV Takengon-Blang Kjeren
Pada dasarnya pengaturan mengenai perjanjian pengadaan jasa konsultansi dalam penulisan ini berdasarkan kesepakatan para pihak,
72
Meskipun para pihak bebas menentukan isi perjanjian, namun berdasarkan surat perjanjian tersebut dapat dianalisis bahwa pengaturan keseluruhan isi
perjanjian termasuk pemilihan penyedia jasa dan anatomi perjanjian ini tetap mengikuti prosedur dan garis-garis besar pengaturan hukum konstruksi, yaitu
Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi termasuk peraturan pelaksananya antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000
tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. sebab para pihak
dalam perjanjian ini merupakan pihak swasta nasional sehingga perjanjian ini bersifat privat. Pengaturan yang berdasarkan kesepakatan para pihak ini
merupakan wujud pengaplikasian dari asas kebebasan berkontrak yang diatur dalam Pasal 1338 ayat 1 KUH Perdata menyebutkan bahwa: “Semua perjanjian
yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”. Kebebasan berkontrak dalam hal ini dilakukan dalam bentuk bebas
menentukan isi perjanjian, pelaksanaan, dan persyaratannya. Adapun yang menjadi batasan kebebasan berkontrak ini adalah tidak bertentangan dengan
kesusilaan, ketertiban umum dan undang-undang sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1337 KUH Perdata.
72
Hasil wawancara dengan PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering tanggal 7 Mei 2014
Universitas Sumatera Utara
Pemilihan penyedia jasa dan metode pemilihan dalam Perjanjian pengadaan Jasa Konsultansi ini didasarkan pada Keputusan Direksi PT. PLN
Enjiniring No. 03.001.K600DIRI2013. Tata cara pemilihan penyedia jasa dilakukan dengan metode seleksi langsung yang dilakukan dengan beberapa
tahap, yaitu terdiri dari a.
undangan pengambilan dokumen; b.
penjelasanannwijzing; c.
penyampaian surat penawaran harga; d.
klarifikasi dan negosiasi; e.
surat penunjukan penyedia jasa; Apabila tata cara pemilihan dengan metode seleksi langsung ini
dibandingkan dengan tata cara pemilihan langsung yang diatur dalam Pasal 8 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000, maka akan sangat jelas
kemiripannya, yaitu: a.
undangan; b.
penjelasan; c.
pemasukan penawaran; d.
evaluasi penawaran dilakukan berdasarkan penilaian kualitas dan atau gabungan kualitas dan harga dan atau harga tetap dan atau harga terendah;
e. klarifikasi dan negosiasi setelah ditentukan peringkatnya; dan
f. penetapan pemenang
Demikian halnya dengan anatomi perjanjian yang isi serta ketentuan pengaturannya hampir sama dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999
Universitas Sumatera Utara
tentang Jasa Konstruksi termasuk peraturan pelaksananya Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, seperti identitas
para pihak, ruang lingkup pekerjaan, sarana pendukung, dokumen, jangka waktu pelaksanaan, harga jasa konsultansi, syarat pembayaran dan sumber dana, pajak-
pajak, Retribusi Daerah dan Bea Materai, denda Keterlambatan, jaminan teknis, syarat-syarat dan penyimpangan pekerjaan, direksi pekerjaan, pimpinan
pelaksana, dan sistem pelaporan, tenaga kerja, asuransi dan lingkungan, perubahan-perubahan, pemindahtanganan, pemutusan Perjanjian, penyerahan
Pekerjaan, masa Pelaksanaan Pekerjaan, force majeure sebab kahar,pembebasan dari tuntutan, penyelesaian perselisihan, dan penutup.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaturan mengenai perjanjian pengadaan jasa konsultansi ini berdasarkan Kesepakatan para pihak
dengan tetap berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengadaan jasa konsultansi maupun bidang perencanaan
konstruksi. Dokumen perjanjian ini merupakan dasar dalam pelaksanaan kerja antara
PT. Prima Layanan Nasional PT. PLN Enjiniring dan PT Pemetar Argeo Consultant Engineering. Di dalam dokumen perjanjian tersebut PT. Prima
Layanan Nasional dan PT Pemetar Argeo Consultant Engineering menyusun ketentuan-ketentuan dan syarat dalam mengadakan perjanjian pengadaan jasa
konsultansi ini dengan bebas yang didasari pada kehendak kedua pihak tanpa ada pengekangan hak atau yang sering disebut dengan asas kebebasan berkontrak. Hal
Universitas Sumatera Utara
ini merupakan kebalikan dari kontrak publik yang melibatkan pihak pemerintah dalam mengadakan perjanjian tersebut.
Lebih lanjut dikemukakan oleh Mariam Darus Badrulzaman, bahwa dalam kontrak publik tidak terdapat kebebasan berkontrak, karena syarat-sayarat yang
ditentukan dalam kontrak itu tidak didasarkan kehendak kedua belah pihak, tetapi hanya didasarkan pada kehendak satu pihak yaitu pemerintah. Demikian pula
halnya kontrak yang dibuat, harus sesuai dengan persyaratan sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Hubungan antara pemerintah dan
mitranya tidak berada dalam kedudukan yang sama nebengeordnet, sehingga perjanjian itu dinamakan perjanjian publik.
73
C. Pelaksanaan Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi untuk Pekerjaan Survey dan Penyelidikan Tanah SUTET 275 KV Sigli-Lhoksumawedan
SUTT 150 KV Takengon-Blang Kjeren
Dalam usaha mencapai tujuan dalam suatu perjanjian, terdapat upaya yang harus dilakukan untuk mencegah timbulnya keragu-raguan mengenai pekerjaan
yang akan dilaksanakan dengan memperjelas dan mempertegas seluruh ruang lingkup dan tujuan pekerjaan secara gamblang termasuk semua bentuk informasi,
petunjuk, dan spesifikasi teknis pekerjaan harus ditetapkan secara terperinci sebelumnya.
Perjanjian berikut seluruh lampirannya dijadikan pegangan dan berfungsi sebagai sumber dari seluruh ketentuan tentang tata cara pelaksanaan kegiatan, dan
73
Mohammad Amari dan Asep N. Mulyana, Kontrak Kerja Konstruksi dalam Perspektif Tindak Pidana, Semarang, Aneka Ilmu, 2010, hal 124.
Universitas Sumatera Utara
harus dijunjung tinggi karena di dalamnya memuat ketentuan-ketentuan dan tata cara pengambilan keputusan dalam melaksankan pekerjaan. Pelaksanaan
pekerjaan Survey dan Penyelidikan tanah SUTET 275 kV Sigli – Lhoksumawe dan SUTT 150 KV Takengon – Blang Kjeren, antara lain meliputi :
1. Pekerjaan Persiapan