Dasar Hukum Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi

c. Jasa perencanaan planning, perancangan design, dan pengawasan supervision untuk pekerjaan selain pekerjaan konstruksi, seperti transportasi, pendidikan, kesehatan, kehutanan, perikanan, kelautan, lingkungan hidup, kedirgantaraan, pengembangan usaha, perdagangan, pengembangan SDM, pariwisata, pos dan telekomunikasi, pertanian, perindustrian, pertambangan, dan energi; d. Jasa keahlian profesi, seperti jasa penasehatan, jasa penilaian, jasa pendampingan, bantuan teknis, konsultan manajemen, dan konsultan hukum.

B. Dasar Hukum Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi

Perjanjian pengadaan jasa konsultansi secara eksplisit diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah. Salah satu ruang lingkup dari jasa konsultansi ini berdasarkan penjelasan Pasal 4 huruf c Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 adalah jasa perencanaan untuk pekerjaan konstruksi sehingga bidang jasa konsultansi ini juga termasuk pada bidang pekerjaan konstruksi, yaitu perencanaan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. Dengan demikian, ketentuan yang terdapat dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 berlaku bagi semua variant kontrak kerja konstruksi 64 64 Sogar Simamora, Op.Cit, hal. 215. termasuk Perjanjian jasa konsultansi dalam penulisan ini. Kontrak dalam rangka pengadaan Universitas Sumatera Utara pekerjaan konstruksi oleh pemerintah harus pula mentaati aturan dalam Undang- Undang Nomor 18 Tahun 1999 beserta pelaksananya disamping ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010. 65 65 Y. Sogar Simamora, Op.Cit, hal. 215. Perjanjian jasa konsultansi ini dapat dilaksanakan oleh instansi pemerintahan publik maupun pihak swasta privat. Perjanjian jasa konsultansi yang diadakan oleh instansi pemerintahan diatur lebih spesifik dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah dan tetap berpedoman dan mengikuti pada Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi sebagai induk dari pengaturan hukum mengenai bidang konstruksi. Sementara perjanjian jasa konsultansi yang diselenggarakan oleh pihak swasta diatur berdasarkan kesepakatan para pihak dengan tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bidang jasa konsultansi. Sebagai contoh, perjanjian yang dilakukan antara PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring PT. PLN Enjiniring dengan PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering adalah bersifat privat dan bukan bersifat publik karena para pihak mengadakan perjanjian ini bukan unsur dari instansi pemerintahan melainkan merupakan perusahaan swasta nasional dimana sumber dana yang digunakan dalam perjanjian ini bersumber dari anggaran PT Prima Layanan Nasional Enjiniring sehingga dapat dinyatakan dengan tegas bahwa perjanjian pengadaan jasa konsultansi ini bersifat privat dan oleh karena itu dasar hukum pengaturan perjanjian ini berdasarkan kesepakatan para pihak dengan tetap berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara Dasar hukum pengaturan perjanjian pengadaan jasa konsultansi antara PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring PT. PLN Enjiniring dengan PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering ini berdasarkan kesepakatan para pihak yang tetap berpedoman pada Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi ini seperti Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi serta peraturan pelaksananya. Namun, pengaturan yang dibuat oleh para pihak tersebut harus dituntut berada dalam posisi yang benar dimana isi perjanjian tersebut tidak bertentangan dengan undang-undang, ketertiban umum, dan kesusilaan sehingga perjanjian tersebut memenuhi syarat sahnya perjanjian. Dan berdasarkan hal tersebut para pembuat pengaturan perjanjian ini tetap berpedoman pada peraturan perundang- undangan sehingga tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengadaan jasa konsultansi seperti Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi dan pengaturan lebih lanjut dari undang- undang ini tertuang dalam tiga peraturan pemerintah yaitu : Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Serta Masyarakat Jasa Konstruksi, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2010, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2010, dan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi. Universitas Sumatera Utara

C. Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Perjanjian Jasa Konsultansi