BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah membahas Tinjauan Hukum tentang Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi antara PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring PT. PLNE dengan
PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Perjanjian ini merupakan Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi yang
termasuk ke dalam kontrak kerja konstruksi yang dibuat oleh Perusahaan swasta nasional yaitu selaku pengguna jasa dan penyedia jasa konsultansi
sehingga perjanjian ini bersifat privat. Dasar pengaturan Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi ini berdasarkan kesepakatan bersama para pihak
dengan tetap berpedoman pada peraturan perundang-undnagan yang terkait seperti Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan Undang-undang
Nomor 18 Tahun 1999 serta peraturan pelaksananya. Pekerjaan yang dimaksud dalam kontrak ini adalah pengadaan pekerjaan konstruksi untuk
melaksanakan pekerjaan berupa “Jasa Konsultansi untuk Pekerjaan Survei dan Penyelidikan Tanah SUTET 275 KV Sigli- Lhoksumawe dan SUTT 150
KV Takengon-Blang Kjeren di Provinsi DI Aceh. Perjanjian tersebut diatur dalam Surat Perjanjian Nomor : 19.001.PJ041PLNEIV2013 tanggal 19
April 2013. Proses pembuatan diawali dengan pemilihan penyedia jasa yang dilakukan dengan metode seleksi langsung. Pembuatan perjanjian ini
Universitas Sumatera Utara
dilakukan dengan memperhatikan syarat sahnya perjanjian berdasarkan pasal 1320 KUHPerdata dan anatomi perjanjian pengadaan jasa konsultansi.
Setelah semua ketentuan dan syarat telah disepakati oleh kedua belah pihak maka surat perjanjian tersebut kemudian ditandatangani dan di cap
perusahaan oleh kedua belah pihak sebagai bentuk keabsahan surat perjanjian tersebut dan dibuat dalam rangkap 5 lima yang mempunyai kekuatan hukum
yang sama 2 dua diantaranya ditandatangani diatas materai yang sama satu diantaranya merupakan lembar asli kesatu dan satu lainnya merupakan lembar
asli kedua. 2.
Pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia jasa yaitu PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering dilaksanakan dengan tiga tahap yaitu tahap
persiapan termasuk mobilisasi dan demobilisasi, tahap pelaksanaan pekerjaan, dan tahap pelaporan. Tahap pertama ini merupakan persiapan dalam
melaksanakan kegiatan agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang dijadwalkan, antara lain menyangkut
persiapan team, persiapan peralatan, persiapan bahan pengukuran, dan persiapan penyelidikan tanah. Setelah semua persiapan berjalan dengan baik,
dilanjutkan dengan mobilisasi peralatan maupun personil, yaitu dari Kantor Pusat Pelaksana Pekerjaan ke lokasi proyek. Selanjutnya, dilakukan
pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari survey jalur dan penyelidikan tanah. Kemudian, hasil pekerjaan tersebut dituangkan dalam draft laporan pekerjaan
kepada pengguna jasa yaitu PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring sebagai bagian dari kewajiban terakhir penyedia jasa.
Universitas Sumatera Utara
3. Dalam pelaksanaan Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi antara PT. Prima
Layanan Nasional Enjiniring dengan PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering terdapat dua hambatan yang menghambat pelaksanaan pekerjaan
konsultansi yaitu keadaan sosial masyarakat di lapangan dan proses koreksi laporan yang berlangsung lama oleh pihak pengguna jasa. Faktor penghambat
yang berasal dari keadaan sosial masyarakat terjadi karena pada saat pelaksanaan pekerjaan tersebut sedang terjadi konflik yang melanda wilayah
Aceh yang melibatkan pihak GAM Gerakan Aceh Merdeka. Selanjutnya, faktor penghambat kedua adalah karena lamanya proses koreksi laporan yang
dilakukan oleh pengguna jasa untuk pekerjaan survei dilapangan sehingga pekerjaan sondir tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan dalam dokumen perjanjian. Dalam upaya menyelesaikan permasalahan mengenai masa waktu pelaksanaan pekerjaan ini, PT, Pemetar
Argeo Consultant Engineering mengajukan permohonan waktu pelaksanaan kepada pihak pengguna jasa selama 60 enam puluh hari kalender agar
pelaksanaan pekerjaan di lapangan dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati oleh para pihak yang tertuang
dalam Surat Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi Pasal 4 ayat 2.
B. Saran