b. Pertumbuhan Diri Personal Growth

IV. b. Pertumbuhan Diri Personal Growth

Kehidupan di LP juga membawa perubahan positif bagi diri Awan. Ia mengaku bahwa ia memiliki lebih banyak waktu untuk merenungkan diri. Ketika merasa sedih, bingung, ataupun memiliki masalah, ia akan berdoa kepada Tuhan. Selama menjalani masa tahanannya, Awan juga rajin mengikuti kegiatan-kegiatan rohani yang terdapat di LP. Dengan beribadah, ia merasa memperoleh pelajaran dan menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. ”Enggak lah.. soalnya disini kan ada pembinaan rohani ya kan.. dan hampir setiap hari ada ibadah–ibadah. Yah.. lambat laun lambat laun, merenung, melalui pembinaan– pembinaan juga, saya semakin ini… semakin sadar.. mungkin ada rencana Tuhan yang lebih baik kepada saya. Mungkin kesalahan saya yang satu ini, bakal di tempat ini di perbaiki.. ya kan gitu..” W1.R1b.297-306h.6 “ Kadang–kadang, kalau kesepian itu sudah datang ya berdoa lah.. yang namanya kesepian ditempat ini.. semua kesepian..” W1.R1b.378-381h.7 “ Dengan dengan ini lah.. rohani.. itu aja dek.. Ikut ibadah..” W2.R1b.317-318h.6 “ Sini lebih banyak lagi ya kan.. merenung.. kita lebih banyak disini.. Mungkin adik ini, jarang-jarang ada kesempatan merenungkan diri kan gitu.. kalau disini, hampir tiap malam, aduh gimana ya..” W3.R1b.405-410h.8 Kehidupan di dalam LP juga memberikannya kesempatan untuk menenangkan diri. Dengan berfikir tenang, ia juga mulai melihat sisi positif terhadap kehidupannya sendiri selama menjalani masa tahanan. “Kalau untuk ketenangan, ya disini la dek.. karna kadang kalau kita diluar berfikir gimana besok, gimana ini, gimana ini, kan gitu…” W3.R1b.313-316h.6 Universitas Sumatera Utara “Yah… kadang – kadang kalau dipikirkan, kalau dipikirkan balik.. kehidupan disini tuh lebih enak. Kenapa kubilang seperti itu ? Tenang… benar–benar disini tenang… terus yang satu enaknya disini, kita gak terlalu, besok bagaimana ya, besok bagaimana ya, kalau diluar kadang di paksa berpikir ya kan. Contoh, misalnya besok kan, kita mau jalan, duitnya gimana ya, gimana ya besok ya.. macam la ya kan.. kalau disini nggak.. apalagi kalau anak muda ya kan..” W3.R1b.280-291h.6 Awan juga sadar bahwa ketika ia telah keluar dari LP, ia akan menghadapi tantangan yang tidak mudah di luar sana. Di satu sisi, ia merasa was- was menghadapi kehidupannya nantinya, dengan status barunya sebagai mantan narapidana. Namun di sisi lain, ia tidak merasa gentar. Dengan kondisinya sekarang, ia merasa telah cukup dilatih untuk dapat hidup apa-adanya. Ia telah belajar bagaimana hidup di lingkungan LP, bagaimana berjuang untuk hidup di tengah lingkungan yang sangat berbeda dengan kehidupan di luar pada umumnya. “Ooh.. dah jelas lah.. dah jelas itu.. jelas abang khawatir, apalagi dengan kasus seperti ini, kasus abang ini. Jujur aja dek, untuk ini, misalnya abang keluar, panjang umur, pulang kerumah aja abang gak berani terdiam..” W3.R1b.131-136h.3 “ Kalau aku pribadi ya.. aku.. gak begitu takut dengan kehidupan aku yang akan datang. Iya, benar. Tapi gak tau nantinya ya.. tapi kalau saat ini, sampai hari ini, aku.. besok gimana ya..? Nggak. P andangan aku begini.. ini penjara. Penjara. Artinya, orang bisa bilang kan, ini neraka. Di dunia, inilah nerakanya, kuburan orang mati.. eh, kuburan orang hidup. Inilah ya kan.. kalau disini aja aku bisa ini, bisa berjuang untuk hidup, kenapa diluar aku harus takut? Yang ditakutkan orang diluar aja aku udah alami, yang orang semua takuti, yang namanya makannya cemana, makanan ala kadarnya, aku udah makan ya kan gitu.. Kenapa aku diluar harus takut? Yang orang takuti aku udah jalani kan gitu.. masa orang yang gak takuti, aku jadi takut..” W3.R1b.367-386h.7 “Ya, itu jelas ada.. artinya kan, abang udah tau kan, tantangan di luar itu lebih banyak dari disini.. tahapan kehidupan di luar itu lebih beragam.. kan gitu.. daripada disini..” W3.R1b.338-342h.7 Universitas Sumatera Utara “Karna disini, satu.. kita diajari untuk hidup menerima apa adanya disini terdiam.. artinya, menahan selera. Satu, makan kita kan nasi, kawan nasinya ikan asin, yah.. harus kita terima.. mau gak mau, ya kita harus makan. Ya lama- lama kan, kita terbiasa.. oh, begini dulu..” W3.R1b.395-401h.8 Dalam menjalani kehidupannya di dalam LP, Awan sadar bahwa ia menghadapi kehidupan yang sangat berbeda dengan kehidupan di luar. Namun, ia tetap berusaha menjalaninya dengan lapang dada dan semakin mendekatkan diri pada agama. Awan sadar, sekeluarnya ia dari LP, ia akan menghadapi kehidupan yang tidak mudah, satu babak baru yang berbeda lagi. Namun, ia tidak gentar, LP telah mengajarinya bertahan dalam situasi dan kondisi yang sangat sulit, sehingga tidak ada alasan baginya untuk takut menjalani kehidupannya selepas ia keluar dari LP.

IV. A. 4. c. Tujuan Hidup Purpose of Life