e. Otonomi Autonomy c. 3. Wawancara III

dapat memperoleh kebebasan lebih. Ia turut membantu di bagian pegawai dan menjadi staf pengajar pada program pembinaan yang disediakan LP. Dari kerjaanya, ia mendapatkan keuntungan dalam keringanan waktu. Selain kurangnya kebebasan, ia juga merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan ekonomi selama berada dalam LP. Namun, seiring dengan waktu, ia bisa mengatur sendiri mana yang baik dan patut dilakukan olehnya

IV. e. Otonomi Autonomy

Kehidupan dalam LP memiliki tata cara dan aturan tersendiri. Awan tidak memiliki kemampuan untuk menolak ataupun menentang melainkan hanya bisa diam dan mengikuti peraturan sebagaimana yang telah ditetapkan. Menghadapi situasi di dalam LP, Awan tidak mampu melakukan apa-apa. “Yah seperti inilah istilahnya kan.. diri salah, duduk salah, misalnya pegawai si A bilang kerjakan ini ya kan.. misalnya dia bilang tutup pintu ini. Pegawai si B bilang buka dulu pintu itu sementara yang namanya pegawai kita harus patuh, di laksanakan salah, gak dilaksanakan juga salah, kalau salah kita laksanakan mau kadang mereka, kata–kata kasar keluar omongan kasar keluar.. yah.. kadang mau juga ini, main tangan begitu..” W1.R1b.358-367h.7 “Diam.. di sini hanya bisa diam, suka gak suka ya harus diam.. tinggal terima, pasrah..” W1.R1b.370-371h.7 Setelah Awan bebas nantinya, ia telah memutuskan untuk mengandalkan kekuatannya sendiri dalam meneruskan hidupnya. Walaupun ia tidak yakin dengan apa yang akan dilakukanhya, ia akan berusaha bertahan selama ia bisa. “Yah.. dimana aja gitu.. haha tertawa.. mencari-cari tempat lain lah..” W3.R1b.145-146h.3 Universitas Sumatera Utara “Ya, kalau mengenai kehidupan, ya lihat nanti.. kita lihat nanti kan.. kalau rezeki bagus, ya oke.. kalau rezeki gak ada.. begitu kehidupan, ya begitu la dulu..” W3.R1b.149-153h.3 Selain tidak mau bergantung pada orang lain, Awan juga tidak mempunyai orang lain yang dapat membantunya. Karena itu, ia akan mencoba untuk merantau dan membuka lembar kehidupan yang baru di tempat lain. Awan bukan mencoba lari dari kenyataan bahwa ia seorang mantan narapidana, namun ia merasa bahwa kehidupan di tempat lain akan lebih mudah membantunya mencapai tujuan yang dimilikinya. “Nggak.. nggak ada.. di Medan nggak.. di Sibolga nggak.. merantau lah.. merantau.. melanglang buana lagi..” W3.R1b. “Abang pulang kerumah gak berani.. jadi, gak pernah timbul keinginan kalau orang lain tanyakkan, “Kamu nanti kalau keluar bebas, kamu balik ke Medan atau nggak?” Aku pasti jawab nggak.. terdiam.” W3.R1b.136-142h.3 “Adik la dulu coba, kalau abang mulai lagi kehidupan disini, pasti udah susah kan?” W3.R1b.492-493h.10 “Iya..kalau mulai kehidupan yang baru, cari tempat yang baru lah..” W3.R1b.508-509h.10 Di dalam LP, Awan hanya dapat menuruti peraturan yang ada, tanpa berusaha untuk protes ataupun mengeluh mengenai kondisi yang dialaminya. Sedangkan sekeluarnya Awan dari LP, ia juga tidak memiliki orang lain yang dapat membantu. Ia akan mencoba untuk mendiri, memutuskan apa yang terbaik bagi dirinya sendiri, kemana ia akan melangkah dan apa yang akan dilakukannya. Universitas Sumatera Utara

IV. f. Hubungan Positif Dengan Orang lain Positive Relations with Others