23
e. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi
dalam pelaksanaannya. f.
Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompleks dan rumit menjadi lebih otomatis.
2. Kelemahan Metode Latihan Drill
a. Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak dibawa
kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian. b.
Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan. c.
Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton, mudah membosankan.
d. Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis.
e. Dapat menimbulkan verbalisme.
Kelemahan dan kelebihan yang terdapat dalam metode pembelajaran drill dapat dijadikan pertimbangan bagi guru saat menggunakan metode ini dengan
berbagai variasi. Metode latihan drill ini merupakan suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan melatih peserta didik agar menguasai pelajaran dan
terampil sehingga tertanam kebiasaan-kebiasaan tertentu untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Pada saat pelaksanaan metode drill peserta didik
terlebih dahulu telah dibekali dengan pengetahuan secara teori secukupnya, kemudian dengan tetap dibimbing oleh guru, peserta didik disuruh
mempraktikkannya sehingga menjadi mahir dan terampil. Metode drill umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang
dipelajari.
2.3.6. Cara Mengatasi Kelemahan Metode Latihan Drill
Kelemahan dalam metode latihan harus bisa ditutupi dengan teknik atau cara lain yang menunjang metode latihan ini. Untuk kesuksesan pelaksanaan
metode latihan menurut Roestiyah N.K. 2008: 127-129, guru atau instruktur harus memperhatikan langkah-langkah yang disusun demikian:
24
1. Gunakanlah latihan ini hanya untuk pelajaran atau tindakan yang
dilakukan secara otomatis, ialah yang dilakukan peserta didik tanpa menggunakan pemikiran dan pertimbangan yang dalam. Tetapi dapat
dilakukan dengan cepat seperti gerak refleks saja, seperti: menghafal, menghitung, lari dan sebagainya.
2. Guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas ialah yang dapat
menanamkan pengertian pemahaman akan maksud dan tujuan latihan sebelum mereka melakukan. Latihan itu juga mampu menyadarkan peserta
didik akan kegunaan bagi kehidupannya saat sekarang ataupun masa yang akan datang. Juga dengan latihan itu peserta didik merasa perlunya untuk
melengkapi pelajaran yang diterimanya.
3. Di dalam latihan pendahuluan instruktur harus lebih menekankan pada
diagnosa, karena latihan permulaan itu kita belum bisa mengharapkan peserta didik dapat menghasilkan keterampilan yang sempurna. Pada
latihan berikutnya guru perlu meneliti kesukaran atau hambatan yang timbul dan dialami peserta didik, sehingga dapat memilihmenentukan
latihan mana yang perlu diperbaiki. Kemudian instruktur menunjukkan kepada peserta didik respontanggapan yang telah benar dan memperbaiki
respon-respon yang salah. Kalau perlu guru mengadakan variasi latihan dengan mengubah situasi dan kondisi latihan, sehingga timbul respon yang
berbeda untuk peningkatan dan penyempurnaan kecakapan atau keterampilannya.
4. Perlu mengutamakan ketepatan, agar peserta didik melakukan latihan
secara tepat, kemudian diperhatikan kecepatan; agar peserta didik dapat melakukan kecepatan atau keterampilan menurut waktu yang telah
ditentukan; juga perlu diperhatikan pula apakan respon peserta didik telah dilakukan dengan tepat dan cepat.
5. Guru memperhitungkan waktumasa latihan yang singkat saja agar tidak
meletihkan dan membosankan, tetapi sering dilakukan pada kesempatan lain. Masa latihan itu harus menyenangkan dan menarik, bila perlu dengan
mengubah situasi dan kondisi sehingga menimbulkan optimis pada peserta didik dan kemungkinan rasa gembira itu bisa menghasilkan keterampilan
yang baik.
6. Guru dan peserta didik perlu memikirkan dan mengutamakan proses-
proses yang esensialyang pokok atau inti, sehingga tidak tenggelam pada hal-hal yang rendahtidak perlu.
7. Instruktur perlu memperhatikan perbedaan individu peserta didik;
sehingga kemampuan dan kebutuhan peserta didik masing-masing tersalurdikembangkan, maka dalam pelaksanaan latihan guru perlu
mengawasi dan memperhatikan latihan perseorangan.
25
2.3.7. Proses Pembelajaran Metode Pembelajaran Drill