27
ulang sehingga peserta didik memiliki keterampilan. Secara sederhana tahapan dalam proses pembelajaran metode drill juga dapat dilihat dari gambar berikut:
Gambar 2.2. Penerapan Metode Pembelajaran Drill
Melalui penerapan metode pembelajaran drill peserta didik akan dapat melakukan praktik yang sesungguhnya, hal ini dapat dilihat dari beberapa hal
seperti peserta didik langsung dihadapkan pada permasalahan yang nyata yaitu praktik, misalnya bagaimana posisi jari yang benar pada tuts basis saat mengetik.
Keterampilan peserta didik juga meningkat atau lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari dari teori yang disampaikan guru dengan melakukan praktik. Seorang
peserta didik benar-benar memahami apa yang disampaikan oleh guru pada saat pembelajaran dan lebih mudah menyelesaikan tugas dengan adanya lembar kerja
praktik.
2.4. Tinjauan tentang Media Pembelajaran
2.4.1. Pengertian Media Pembelajaran
Secara etimologis, media berasal dari bahasa Latin, merupakan bentuk jamak
dari kata “medium” yang berarti tengah, perantara, atau pengantar Asyhar, 2012: 4. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari
Proses Pembelajaran Drill
Latihan Praktik Mendemonstrasikan unjuk kerja
Penyampaian Materi Pendukung Penyampaian Tujuan Pembelajaran
28
pengirim kepada penerima pesan Kustandi, 2013: 7. Gerlach Ely dalam Arsyad 2014: 3 mengatakan bah
wa “Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap”. “Batasan lain dikemukakan oleh Asosiasi teknologi dan komunikasi
Pendidikan Assosiation of Education and Comunication Technology, AECT 1997
memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi
” Arsyad, 2014: 3. Berbeda dengan batasan yang disampaikan oleh NEA National Education
Association yang memberikan definisi
“media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan perlatannya; dengan demikian media dapat
dimanipulasi, dilihat dan didengar atau dibaca ” Arsyad, 2014: 4.
Sementara menurut Gagne dan Briggs dalam Arsyad 2014: 4 secara implisit menyebutkan bahwa
“media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik atau komponen sumber belajar buku, tape-recorder, kaset, video, dll digunakan
untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang mengandung materi instruksional yang dapat merangsang siswa untuk belajar
”. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala benda berupa komponen
sumber belajar yang digunakan sebagai perantara menyampaikan materi pada proses pembelajaran.
2.4.2. Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Kemp Dayton dalam Arsyad 2014: 23 “Media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan,
29
kelompok atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu: memotivasi minat atau tindakan, menyajikan informasi dan memberikan instruksi”.
Sebenarnya, media pembelajaran tidak sekadar menjadi alat bantu pembelajaran, melainkan juga merupakan suatu strategi dalam pembelajaran.
Sebagai strategi, media pembelajaran memiliki banyak fungsi sebagaimana yang diungkapkan Asyhar 2012: 29-30 berikut ini:
1. Media sebagai Sumber Belajar
Media pembelajaran berperan sebagai salah satu sumber belajar bagi pembelajar siswa. Artinya, melalui media peserta didik memperoleh
pesan dan informasi sehingga membentuk pengetahuan baru pada diri siswa.
2. Fungsi Semantik
Semantik berkaitan dengna “meaning” atau arti dan suatu kata, istilah, tanda atau simbol. Media pembelajaran mempunyai kemampuan
menambah perbendaharaan kata simbol verbal yang makna dan maksudnya benar-benar dipahami oleh peserta didik. Pada konteks
tersebut media pembelajaran berfungsi menkonkretkan ide dan memberikan kejelasan agar pengetahuan dan pengalaman belajar dapat
lebih jelas dan lebih mudah dipahami.
3. Fungsi Manipulatif
Fungsi manipulatif adalah kemampuan media dalam menampilkan kembali suatu benda peristiwa dengan berbagai cara, sesuai kondisi,
situasi, tujuan dan sasarannya.
4. Fungsi Fiksatif
Fungsi fiksatif adalah fungsi yang berkenaan dengan kemampuan suatu media untuk menangkap, menyimpan, menampilkan kembali suatu
objek atau kejadian yang sudah lama terjadi. Artinya fungsi fiksatif ini terkait dengan kemampuan merekam record media pada suatu
peristiwa atau objek dan menyimpannya dalam waktu yang tak terbatas sehingga sewaktu-waktu dapat diputar kembali ketika diperlukan.
5. Fungsi Distributif
Fungsi distributif media pembelajaran berarti bahwa dalam sekali penggunaan satu materi, objek atau kejadian, dapat diikuti oleh peserta
didik dalam jumlah besar tak terbatas dan dalam jangkauan yang sangat luas sehingga dapat meningkatkan efisiensi baik waktu maupun
biaya.
6. Fungsi Psikologis
Dari segi psikologis media pembelajaran memiliki beberapa fungsi seperti fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, fungsi imajinatif
dan fungsi motivasi.
30
7. Fungsi Sosio-Kultural
Penggunaan media dalam pembelajaran dapat mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta didik. Peserta didik dalam jumlah yang
cukup besar, dengan adat, kebiasaan, lingkungan dan pengalaman yang berbeda-beda sangat mungkin memiliki persepsi dan pemahaman yang
tidak sama tentang suatu topik pembelajaran.
Berdasarkan keterangan tentang fungsi media di atas, dapat disimpulkan fungsi praktis dari penggunaan media pembelajaran adalah sebagai alat untuk
memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. Oleh sebab itu perencanaan program
media pembelajaran yang dilaksanakan sistematis sesuai tujuan yang dicapai dapat mengurangi hambatan komunikasi antara guru dan peserta didik dalam
proses pembelajaran.
2.4.3. Klasifikasi Media Pembelajaran