Pengertian Metode Pembelajaran Kedudukan Metode dalam Pembelajaran

18 2. Tahap Fiksasi. Pola tingkah laku yang betul dilatih sampai tidak terjadi lagi kekeliruan mendasar. 3. Tahap Autonomous. Tahap ini ditandai oleh peningkatan kecepatan perilaku dalam keterampilan yang benar maknanya untuk memperbaiki ketidak cermataan, dalam tahapan ini tidak terjadi lagi kekeliruan, usaha untuk menambah kesempurnaan. Berdasarkan tahapan di atas keterampilan dimulai dari tahapan kognitif, dalam hal ini guru memberikan ketentuan atau prosedur hal yang akan dilakukan serta memberikan informasi serta pembenaran jika terdapat kekeliruan yang dilakukan siswa. Berikutnya yaitu tahapan fiksasi, dalam pembelajaran pada tahapan ini memungkinkan siswa untuk belajar secara terus menerus atau continue sehingga tidak terjadi kesalahan yang mendasar. Tahapan yang terakhir yaitu tahap autonomous, pada tahapan keterampilan ini jarang atau bahkan tidak lagi dijumpai kekurangan dalam belajar keterampilan, seseorang dapat dikatakan sempurna keterampilannya.

2.3. Tinjauan tentang Metode Pembelajaran

2.3.1. Pengertian Metode Pembelajaran

Keberhasilan proses pembelajaran sangatlah bergantung pada tepat atau tidaknya metode yang digunakan oleh seorang guru. Menurut Hamalik 2005: 26, “Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum ”. Sanjaya 2011: 147 juga menambahkan bahwa “Metode secara harfiah berarti cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal ”, sedangkan Roestiyah N.K. 19 2008: 1 mengemukakan bahwa “Metode pembelajaran adalah cara atau teknik yang digunakan guru dalam menyampaikan materi ”. Dari beberapa pendapat tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa metode pembelajaran merupakan cara atau teknik yang digunakan oleh guru dalam mengimplementasikan rencana yang telah disusun berdasarkan kurikulum pada mata pelajaran tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan belajar mengajar.

2.3.2. Kedudukan Metode dalam Pembelajaran

Secara sederhana, kedudukan metode dalam pembelajaran dapat dilihat dari rangkaian sebagai berikut: Gambar 2.1. Kedudukan Metode dalam Pembelajaran Suyono, 2011:18 Berikut adalah beberapa pemahaman mengenai kedudukan metode dalam kegiatan belajar mengajar menurut Djamarah 2010:72-74 yaitu: a. Metode Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik menurut Sardiman, A.M. dalam Djamarah 2010: 73 adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya, karena adanya perangsang dari luar. Karena itu metode berfungsi sebagai alat peransang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang. Penggunaan metode yang tepat dan bervariasi akan dapat dijadikan sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. b. Metode Sebagai Strategi Pengajaran Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua peserta didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap peserta didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam bergantung pada faktor intelegensi yang dimiliki. Terhadap perbedaan daya serap peserta didik tersebut memerlukan strategi pengajaran yang tepat. c. Metode Sebagai Alat untuk Mencapai Tujuan Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan adalah pedoman yang member arah kemana kegiatan belajar mengajar akan dibawa. Guru tidak bisa membawa TEKNIK METODE STRATEGI PENDEKATAN MODEL 20 kegiatan belajar mengajar sekehendak hatinya dan mengabaikan tujuan yang telah dirumuskan. Menurut Djamarah 2010:74 metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Tujuan tersebut harus dirumuskan agar peserta didi memiliki keterampilan tertentu oleh karena itu metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan.

2.3.3. Macam-Macam Metode Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KECEPATAN MENGETIK MANUAL (Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Semarang Program Keahlian Administrasi Perkantoran)

0 6 143

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGETIK 10 JARI BUTA BERIRAMA DENGAN MENGUNAKAN METODE CERAMAH PLUS DEMOSTRASI END DRILLING (CpDnD ) BERBANTU MEDIA VISUAL “RAPID TYPING” PADA SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI

1 25 171

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN FASILITAS BELAJAR PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN MENGETIK SISTEM 10 JARI BUTA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 PEMALANG.

0 0 2

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGETIK 10 JARI DENGAN METODE DRILL PADA SISWA SISWI KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

2 28 177

Peningkatan Kompetensi Keterampilan Menyulam Melalui Pembelajaran Dengan Media Job Sheet Pada Siswa Tunagrahita Ringan Kelas XI SMA Luar Biasa Negeri 1 Yogyakarta.

0 1 141

PENGARUH METODE MENGAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA.

0 4 172

Modul KKPI 1 Keterampilan Mengetik 10 Jari

0 0 19

KETERAMPILAN MENGETIK KOMPUTER 10 JARI

0 5 22

PENERAPAN PROGRAM TYPING MASTER DALAM MENINGKATKAN KECEPATAN DAN KETELITIAN PENGETIKAN 10 JARI BUTA

0 6 13

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA APLIKASI TYPING MASTER DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP KETERAMPILAN MENGETIK 10 JARI PADA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2017/2018 - UNS Institutional Repository

0 5 18