68
ahli, sehingga instrumen tersebut benar-benar dapat mengukur apa yang harus diukur.
3.9. Metode Analisis Data
3.9.1. Analisis Deskriptif Persentase
Metode analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengkaji keterampilan mengetik 10 jari siswa dalam pembelajaran. Rumus yang digunakan:
Keterangan : DP
: Nilai persentase atau hasil f
: Jumlah siswa tuntas N
: Jumlah seluruh siswa Sudjana, 2009: 131
3.10. Indikator Keberhasilan
SMK Negeri 2 Semarang memiliki standar minimal penguasaan keterampilan mengetik 10 jari keyboarding yang harus dicapai siswa yaitu
kecepatan 100 kpm keystrokes per minute dan ketepatan mengetik 95. Peningkatan keterampilan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
meningkatnya kecepatan mengetik siswa dari rentang 50 kpm keystrokes per minute
hingga mencapai 200 kpm keystrokes per minute dan meningkatnya ketepatan mengetik siswa dari rentang 95 hingga mencapai 99.
Indikator keberhasilan digunakan untuk mengetahui kualitas dari pembelajaran yang telah dilakukan.
� = f
� ×
69
Mulyasa 2014: 105 menjelaskan bahwa kualitas pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik dapat dilihat dari segi proses dan
hasil. Dari segi proses, pembelajaran dan pembentukan kompetensi dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya
sebagian besar 75 siswa terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan gairah belajar
yang tinggi, nafsu belajar yang besar, dan tumbuhnya rasa percaya diri. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dan pembentukan
kompetensi dan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75.
Berdasarkan keterangan di atas, dalam proses pembelajaran peneliti
menggunakan standar indikator keberhasilan dengan ketuntasan klasikal ≥75.
Hasil belajar keyboarding 10 jari pada mata pelajaran otomatisasi perkantoran diukur dari keterampilan mengetik 10 jari siswa yang kecepatan mengetiknya
mencapai 100 kpm keystrokes per minute dan yang ketepatan mengetiknya mencapai 95 serta kerapihan hasil ketikan naskah surat dengan syarat KKM 75
yang ditetapkan dari sekolah.
115 3.
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan pemaparan hasil penelitian serta pembahasan dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat peningkatan keterampilan mengetik
10 jari siswa dengan penerapan metode pembelajaran drill melalui typing master dan Ms. Word berbantuan media job sheet. Persentase keterampilan siswa
mengalami peningkatan dari siklus I hingga siklus III sehingga mencapai kategori terampil. Hal tersebut dikarenakan metode yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan variasi metode yang belum pernah diterapkan sebelumnya, sehingga siswa merasa tertarik dan termotivasi untuk lebih disiplin dan lebih terampil
dalam menerapkan sistem 10 jari saat mengetik. Tanggapan siswa terhadap penggunaan metode pembelajaran drill melalui typing master dan Ms. Word
berbantuan media job sheet juga sangat positif, hal ini diketahui melalui wawancara oleh pihak peneliti.
5.2. Saran
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian, maka peneliti memberikan saran:
1. Bagi guru SMK Negeri 2 Semarang, khususnya pengampu mata pelajaran
otomatisasi perkantoran disarankan dapat melanjutkan pembelajaran pada tahun ajaran berikutnya menggunakan metode drill melalui typing master dan
Ms. Word berbantuan media job sheet sebagai metode alternatif pembelajaran
mengetik 10 jari keyboarding di dalam kelas.