15
Pada proses pelaksanaan pembelajaran di sekolah, hasil belajar dapat berupa kemampuan dan kemahiran yang dicapai siswa pada mata pelajaran yang telah
ditempuh setelah mengalami proses belajar secara terus menerus. Aspek hasil belajar yang dinilai dalam penelitian ini adalah aspek psikomotorik berupa
keterampilan mengetik.
2.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Menurut Slameto 2003: 54-72 faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar, meliputi faktor jasmani, psikologi dan kelelahan. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu, meliputi faktor keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Faktor tersebut meliputi lingkungan tempat tinggal anak, keadaan sosial ekonomi keluarga, kurikulum yang diterapkan dari sekolah, fasilitas belajar
yang dimiliki, metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar dan lain sebagainya.
2.2. Tinjauan tentang Keterampilan
2.2.1. Jenis-Jenis Keterampilan
Sudjana 2010a: 17 mendefinisikan keterampilan sebagai suatu pola kegiatan yang bertujuan, yang memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi
yang dipelajari. Keterampilan tersebut bergerak dari yang sangat sederhana sampai ke yang sangat kompleks.
16
Terdapat dua jenis keterampilan yang dikemukakan oleh Sudjana 2010a: 17 yaitu keterampilan psikomotorik dan keterampilan intelektual. Contoh
keterampilan psikomotorik yaitu menari, memainkan alat musik, bernyanyi dan lain sebagainya, sedangkan keterampilan secara intelektual yaitu memecahkan
soal hitungan, melakukan penelitian, membuat kesimpulan dan lain sebagainya. Definisi di atas menunjukkan bahwa keterampilan merupakan pola kegiatan
yang memerlukan suatu tahapan proses untuk mencapai kemahiran atau terampil dari yang sangat sederhana sampai terampil bergerak yang sangat kompleks.
Terampil yang sangat kompleks tersebut bisa dikatakan keterampilan yang sempurna karena jarang dan bahkan tidak dijumpai lagi kesalahan dalam belajar
keterampilan. Belajar keterampilan tersebut seseorang akan bisa terampil secara intelektual maupun terampil secara psikomotoriknya.
2.2.2. Klasifikasi Keterampilan
Hamalik 2009: 174 mengklasifikasikan keterampilan berdasarkan karakteristik rangkaian respon, yaitu:
1. Rangkaian respon yang koheren
Rangkaian respon yang koheren adalah gerakan berjalan dan berbicara, kedua hal tersebut memiliki derajat koherensi yang tinggi bila
dibandingkan dengan berenang dan menulis.
2. Rangkaian respon kontinuitas
Rangkaian respon ini berlangsung secara berkelanjutan yang di dalamnya terdapat fase-fase tertentu.
3. Keterampilan kompleksitas
Keterampilan kompleksitas adalah rangkaian respon yang berbeda- beda yang terjadi dalam jangka waktu dan tempat secara padat atau
penuh.
Definisi di atas memberikan pemahaman bahwa karakteristik keterampilan respon secara koheren yaitu keterampilan yang mempunyai hubungan serta mudah
17
untuk dilakukan, sedangkan rangkaian respon kontinuitas secara berkelanjutan memungkinkan agar memberikan pelatihan secara terus menerus agar terampil
mengerjakan sesuatu contohnya yaitu keterampilan berkendara, keterampilan mengolah bola, keterampilan berbicara dan lain sebagainya, sedangkan
keterampilan kompleksitas yaitu keterampilan yang memberikan pembelajaran yang lebih komplek misalnya bahasa Inggris akan sangat komplek dibanding
dengan bahasa China.
2.2.3. Tahap-Tahap Belajar Keterampilan