Upaya Pelestarian Makhluk Hidup Pengaruh Kepadatan Populasi terhadap Lingkungan Pengelolaan Lingkungan

2.1.3.2 Satuan-satuan Ekosistem

Organisme yang menempati suatu tempat dibedakan atas dua jenis yang biasa disebut dengan individu dan populasi. Individu adalah makhluk hidup tunggal, dan populasi adalah sekelompok makhluk hidup satu jenis yang mendiami suatu tempat. Ekosistem terdiri atas dua macam yaitu ekosistem buatan dan ekosistem alami.

2.1.3.3 Hubungan antar Komponen Ekosistem

Hubungan saling ketergantungan antar individu dalam ekosistem merupakan hubungan mempengaruhi komponen di dalamnya. 2.1.3.3.1 Hubungan antara komponen biotik dengan komponen abiotik Keberadaan komponen abiotik dalam ekosistem sangat mempengaruhi komponen biotik. Misal: tumbuhan dapat hidup baik apabila lingkungan memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan tersebut, contohnya air, udara, cahaya, dan garam –garam mineral. Begitu juga sebaliknya komponen biotik sangat mempengaruhi komponen abiotik yaitu tumbuhan yang ada di hutan sangat mempengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat bertahan, tanah menjadi subur. 2.1.3.3.2 Hubungan antara komponen biotik dengan komponen biotik Tidak ada makhluk hidup yang hidup tanpa makhluk lainnya. Setiap makhluk hidup memerlukan makhluk hidup lainnya untuk saling mendukung kehidupan baik secara langsung maupun tak langsung. Hubungan saling ketergantungan antar produsen, konsumen dan pengurai. Terjadi melalui peristiwa makan dan memakan.

2.1.3.4 Upaya Pelestarian Makhluk Hidup

Keanekargaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup yang memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah dan terancam punah. Keanekaragaman makhluk hidup telah memberikan manfaat bagi kehidupan manusia atau makhluk hidup lainnya. Sepantasnya manusia berusaha dan bertindak untuk memelihara, mengembangkan dan menjaga keanekaragaman makhluk hidup sebagai sumber daya alam hayati, agar senantiasa dapat memperoleh manfaatnya.

2.1.3.5 Pengaruh Kepadatan Populasi terhadap Lingkungan

Beberapa hal yang mempengaruhi populasi manusia, yaitu: 1 Kelahiran atau natalitas, kepadatan populasi akan bertambah. Angka kelahiran diperoleh menghitung jumlah kelahiran hidup tiap 1000 penduduk per tahun, 2 Kematian atau mortalitas, kepadatan populasi akan berkurang. Angka kematian diperoleh menghitung jumlah kematian tiap 1000 penduduk per tahun, 3 Imigrasi, adanya penduduk yang datang akan menambah kepadatan populasi, 4 Emigrasi, adanya penduduk yang pindah atau pergi akan mengurangi kepadata populasi.

2.1.3.6 Pengelolaan Lingkungan

Manusia memiliki peran penting dalam lingkungan. Beberapa manusia senantiasa merusak dan mencemari lingkungan dengan berbagai aktivitas sehari- hari yang dilakukan, namun ada pula yang berjuang keras untuk melakukan perbaikan dan pelestarian untuk menjaga lingkungan tempat tinggal. Pencemaran lingkungan yang timbul akibat ulah manusia yaitu pencemaran air, pencemaran udara dan pencemaran tanah. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah pencemaran tersebut adalah sebagai berikut: 2.1.3.6.1 Upaya mengatasi pencemaran air dilakukan sebagai berikut: 1 Pengelola industri wajib membuat unit pengelolaan limbah UPL. 2 Menggunakan pupuk buatan dan pestida sesuai dengan dosis yang dianjurkan. 3 Di rumah tangga wajib membuat unit pengelolaan sederhana. 2.1.3.6.2 Upaya mengatasi pencemaran udara dilakukan sebagai berikut: 1 Pabrik yang mengeluaran asap membuat cerobong asap yang tinggi agar gas pencemarnya keluar ke lingkungan berbaur dengan angin. 2 Lokasi pabrik sebaiknya jauh dari pemukiman. 3 Melakukan reboisasi untuk mengurangi kadar karbondioksida di udara. 2.1.3.6.3 Upaya mengatasi kerusakan hutan pencemaran tanah: 1 Masyarakat harus sadar akan dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan hutan. 2 Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memelihara hutan dan tidak melakukan penebangan liar. 3 Melakukan tindakan yang memotivasi warga untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup.

2.1.4 Aktivitas Siswa

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL ENVIRONMENTAL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP PEDULI KESEHATAN LINGKUNGAN SISWA SMA PADA MATERI VIRUS

3 32 258

Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Lingkungan

1 8 74

Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar untuk meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan konsep oleh siswa pada materi pokok ekosistem

0 7 62

PENERAPAN OLP (OUTDOOR LEARNING PROCESS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA N 1 TUNTANG PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI

2 11 142

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI EKOSISTEM KELAS VII SMP NEGERI 3 COLOMADU.

2 4 16

Penggunaan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Dan Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik.

1 2 43

PENERAPAN PENDEKATAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI.

0 9 34

IMPLEMENTASI E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN MEMPERBAIKI SIKAP BELAJAR MAHASISW PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN.

0 0 36

(ABSTRAK) PENERAPAN OLP (OUTDOOR LEARNING PROCESS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA N 1 TUNTANG PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI.

0 0 2

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS POTENSI LOKAL DIPADU PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA SMA KELAS X.

0 1 19