1 Ranah kognitif adalah ranah yang membahas tentang intelektual siswa sehingga ranah ini mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis dan evaluasi. 2 Ranah afektif adalah ranah yang membahas tentang sikap, nilai-nilai dan
apresiasi siswa. 3 Ranah psikomotorik adalah suatu ranah yang mencakup keterampilan siswa.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penilaian hasil belajar pada ranah kognitif atau yang akan disebut dengan pemahaman konsep siswa. Ranah kognitif
merupakan ranah yang mencakup kegiatan mental otak. Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk ranah kognitif. Menurut Sudjana
2010 ranah kognitif meliputi enam tipe hasil belajar yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
2.2 Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Santiningtyas 2012 pembelajaran yang menggunakan pendekatan outdoor learning berbasis inkuiri berpengaruh
positif terhadap hasil belajar siswa. Hasil ini dapat dilihat dari rataan nilai posttest kelas eksperimen lebih baik daripada nilai posttest kelas kontrol. Hasil penelitian
Rachmawati 2013 terkait pengembangan perangkat berbasis outdoor learning juga mampu memperbaiki aktivitas siswa selama pembelajaran dan meningkatkan
hasil belajar kognitif siswa. Banyak peneliti yang telah melakukan penelitian terkait media pembelajaran
berupa puzzle. Pramudiani 2014 telah membuktikan bahwa media puzzle yang disertakan dalam pendekatan accelerated learning berpengaruh terhadap aktivitas
dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan ketuntasan belajar semua siswa dan sebagian besar siswa aktif dalam pembelajaran. Jigsaw puzzle yang
dikembangkan dan dieksperimenkan oleh Marfuah 2014 mampu meningkatkan hasil belajar kognitif serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Penelitian peningkatan aktivitas belajar dilakukan oleh Yahya 2014, yang menyimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek berbantu media kultur
jaringan mampu meningkatkan aktivitas siswa. Hal ini dibuktikan pada peningkatan prosentase aktivitas siswa di tiap siklus prasiklus, siklus I, siklus II
pada penelitian. Sikap peduli lingkungan juga telah dijadikan variabel penelitian Titin 2012
yang menyimpulkan bahwa pembelajaran biologi menggunakan model sains teknologi masyarakat STM berbasis proyek mampu meningkatkan sikap peduli
lingkungan. Peningkatan ini dapat dilihat pada setiap siklus penelitian siklus I, siklus II, siklus III. Penelitian Primarinda 2014 terkait pengembangan modul
berorientasi problem based learning efektif memperdayakan sikap peduli lingkungan siswa. Hal ini mampu ditunjukkan dengan perbedaan sikap peduli
lingkungan siswa sebelum dan setelah diterapkan modul.
2.3 Kerangka Berpikir