Hasil Belajar Landasan Teori

pembentukan karakter ini diharapkan lahir generasi yang memiliki kepedulian lingkungan.” Hal itu berarti, sekolah sebagai institusi pendidikan, memiliki tugas untuk membentuk karakter peduli lingkungan pada diri siswa. Karakter terbentuk dari sikap yang dilakukan terus menerus sehingga sekolah mempunyai kewajiban untuk menanamkan sikap peduli lingkungan secara berkesinambungan. Ini sesuai dengan fungsi pendidikan nasional. Pendidikan karakter telah diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan Indonesia yang berlaku, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Pusat kurikulum pengembangan dan pendidikan budaya dan karakter bangsa pedoman sekolah 2009 menyatakan bahwa ada 18 nilai pendidikan karakter, sikap peduli lingkungan menjadi salah satu pendidikan karakter yang ditanamkan di sekolah Narwanti, 2011. Menurut Dimopoulos 2009 ada empat tingkatan pencapaian pada pendidikan lingkungan. Tingkatan tersebut adalah Ecological Foundation Level pengetahuan dasar mengenai lingkungan, Conceptual AwarenessLevel menganalisis isu-isu di lingkungan, Investigation and Evaluation menelusuri dan mengevaluasi masalah lingkungan dan memikirkan solusinya, dan Environmental Action Skills Level aplikasi pengetahuan untuk mengatasi permasalahan lingkungan.

2.1.6 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya Purwanto, 2010. Definisi lain menurut Sudjana 2005 bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Oleh karena itu hasil belajar memiliki hubungan erat dengan belajar. Menurut Bloom dalam Sudjana 2010 mengemukakan secara garis besar membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. penjelasan ketiga ranah tersebut yaitu: 1 Ranah kognitif adalah ranah yang membahas tentang intelektual siswa sehingga ranah ini mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. 2 Ranah afektif adalah ranah yang membahas tentang sikap, nilai-nilai dan apresiasi siswa. 3 Ranah psikomotorik adalah suatu ranah yang mencakup keterampilan siswa. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penilaian hasil belajar pada ranah kognitif atau yang akan disebut dengan pemahaman konsep siswa. Ranah kognitif merupakan ranah yang mencakup kegiatan mental otak. Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk ranah kognitif. Menurut Sudjana 2010 ranah kognitif meliputi enam tipe hasil belajar yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

2.2 Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Santiningtyas 2012 pembelajaran yang menggunakan pendekatan outdoor learning berbasis inkuiri berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Hasil ini dapat dilihat dari rataan nilai posttest kelas eksperimen lebih baik daripada nilai posttest kelas kontrol. Hasil penelitian Rachmawati 2013 terkait pengembangan perangkat berbasis outdoor learning juga mampu memperbaiki aktivitas siswa selama pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Banyak peneliti yang telah melakukan penelitian terkait media pembelajaran berupa puzzle. Pramudiani 2014 telah membuktikan bahwa media puzzle yang disertakan dalam pendekatan accelerated learning berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan ketuntasan belajar semua siswa dan sebagian besar siswa aktif dalam pembelajaran. Jigsaw puzzle yang dikembangkan dan dieksperimenkan oleh Marfuah 2014 mampu meningkatkan hasil belajar kognitif serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Penelitian peningkatan aktivitas belajar dilakukan oleh Yahya 2014, yang menyimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek berbantu media kultur

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL ENVIRONMENTAL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP PEDULI KESEHATAN LINGKUNGAN SISWA SMA PADA MATERI VIRUS

3 32 258

Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Lingkungan

1 8 74

Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar untuk meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan konsep oleh siswa pada materi pokok ekosistem

0 7 62

PENERAPAN OLP (OUTDOOR LEARNING PROCESS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA N 1 TUNTANG PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI

2 11 142

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI EKOSISTEM KELAS VII SMP NEGERI 3 COLOMADU.

2 4 16

Penggunaan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Dan Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik.

1 2 43

PENERAPAN PENDEKATAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI.

0 9 34

IMPLEMENTASI E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN MEMPERBAIKI SIKAP BELAJAR MAHASISW PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN.

0 0 36

(ABSTRAK) PENERAPAN OLP (OUTDOOR LEARNING PROCESS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA N 1 TUNTANG PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI.

0 0 2

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS POTENSI LOKAL DIPADU PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA SMA KELAS X.

0 1 19