105
Aktualisasi Diri
• Kaya x miskin
• Tinggi x rendah
Contoh lainnya yakni sebagai berikut. Adakah contoh lainnya? Ayo, sebutkanlah.
3. Homonim
Homonim merupakan kata yang penulisan dan pengucapannya sama, tetapi memiliki makna yang berbeda.
• Setiap pagi, para pegawai melakukan apel pagi.
• Buah kesukaan Andi adalah apel warna hijau.
• Tukang siomay itu biasa dipanggil Bang Samiun.
• Cita-citaku adalah bekerja di salah satu bank di Indonesia.
• Saya yakin
bisa menyelesaikan pekerjaan ini. •
Jika seseorang terkena bisa ular, maka kelamaannya demam.
Makna kata
apel dalam kalimat pertama bermakna inti, sedangkan kata apel pada kalimat kedua bermakna buah.
5. Homofon
Hubungan makna homofon dapat dilihat pada contoh berikut. Kata
bisa pada kalimat pertama mengandung makna dapat, sedangkan kata bisa pada kalimat kedua mengandung makna racun.
Contoh lainnya yakni kata genting yang bermakna bahan atap rumah dan genting bermakna gawat.
Selain contoh tersebut, berikanlah contoh lainnya.
4. Homograf
Homograf merupakan hubungan makna yang sama ejaannya, tetapi dalam pengucapan dan maknanya tidak sama. Misalnya,
penggunaan kata apel dalam kalimat berikut.
Kata bang dan bank merupakan contoh homofon. Kata-kata
tersebut memiliki kesamaan bunyi, tetapi ejaan dan maknanya berbeda. Jadi, homofon itu merupakan kesamaan bunyi antara
dua kata, tanpa memerhatikan ejaannya. Dalam bahasa Indonesia bentuk-bentuk homofon tidak banyak karena sistem ejaan bahasa
Indonesia cukup baik.
Sekarang, sebutkanlah contoh lainnya yang Anda ketahui.
6. Hiponim
Hiponim merupakan hubungan makna antara sebuah bentuk kataujaran yang maknanya tercakup dalam makna bentuk kata
ujaran lain. Misalnya, antara kata merpati dan kata burung. Kata merpati tercakup dalam makna kata burung. Selain itu, kamu pun
dapat mengatakan merpati adalah burung, tetapi burung bukan hanya merpati, dapat juga perkutut, cendrawasih, atau kepodang.
Hubungan hiponim dapat dinyatakan dalam bagan berikut.
Sekarang, sebutkanlah contoh hiponim lainnya.
106
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program Bahasa
Bunga
Mawar Melati
Lili Kamboja
7. Polisemi
Sebuah kata dapat disebut polisemi jika kata tersebut memiliki makna lebih dari satu. Misalnya, kepala dapat memiliki makna:
a. bagian tubuh manusia; b. pemimpin;
c. bagian yang sangat penting; d. sesuatu yang berada di atas.
Dalam polisemi, biasanya makna pertama merupakan makna sebenarnya, sedangkan yang lain merupakan makna-makna yang
dikembangkan berdasarkan salah satu makna yang dimiliki kata tersebut.
Ayo, sebutkanlah contoh-contoh polisemi lainnya. Selanjutnya, ada pula kata-kata yang mengalami perubahan
makna secara peyorasi dan ameliorasi, serta perluasan dan penyempitan makna. Berikut ini uraiannya. Selain contoh-contoh
dalam uraian berikanlah contoh-contoh lainnya.
1. Peyorasi dan
Ameliorasi
Peyorasi merupakan perubahan kata yang nilai rasanya lebih rendah daripada sebelumnya, sedangkan ameliorasi merupakan
perubahan makna kata yang nilai rasanya lebih tinggi daripada sebelumnya. Untuk mengetahui makna peyorasi, dapat dilihat pada
bagan berikut.
gerombolan
makna asal makna baru
orang-orang yang berjalan bergerombol
kelompok pengacau
Berdasarkan bagan tersebut, dapat dinyatakan bahwa makna kata gerombolan itu nilainya menjadi lebih rendah daripada makna
asal. Selanjutnya, coba perhatikanlah bagan berikut untuk menge-
tahui contoh ameliorasi. wanita
makna asal makna baru
lebih rendah daripada perempuan
lebih tinggi dari
pada
perempuan