267
Identiikasi Drama
2. Tentukan unsur-unsur drama berikut ini. a.
tema c.
tokoh dan perwatakan b. plot
d. perilaku berbahasa 3. Buatlah laporan tertulisnya.
Reso : Memang. Asasin yang mengungkapkan
rahasia ini Istriku, karena ketakutan, menentang cita-citaku untuk menjadi Raja.
Sekti : Kenapa cita-cita segawat itu mesti di-
ungkapkan kepada isteri?
Reso :
Itulah kelemahanku Semakin ketakutan, tingkah laku isteriku semakin berbahaya
untuk keamanan rahasia cita-citaku. Lalu, aku bunuh dia.
Sekti : Alangkah kotornya isi tengkorak kekuasaan.
Itulah sebabnya kepala Raja harus dihias dengan mahkota.
Reso : Cita-citaku mulia, tetapi cara yang aku
tempuh ternyata bersimbah darah dan berlumur noda.
Sekti : Apakah Anda berpikir bahwa dunia akan
memaafkan cara Anda yang ber-noda, karena cita-cita Anda berman-faat dan
bersifat mulia?
Reso : Dunia yang mana? Dunia lahir manusia
sudah berlumuran bedak dan gincu. Tetapi, dunia nurani manusia, termasuk nuraniku
sendiri, tidak akan pernah memaafkan noda-nodaku.
Sekti : Saya merasa kagum dan sekaligus kasihan
kepada Anda.
Reso
: Cukup Aku telah membukakan diri-
ku. Dari hari ke hari kita telah bertemu. Bagaimanakah sekarang sikap Anda ke-
padaku?
Sekti : Saya akan membantu Anda menjadi Raja
dan menyelamatkan kerajaan.
Reso : Sebagai jantan dengan jantan: tuluskah
Anda?
Sekti : Tulus dan sadar. Beribu-ribu pendeta dan
orang beragama jua pernah mendukung Raja Asoka Wardana yang jalan kekuasaannya
bersimbah darah, tetapi pada akhirnya lalu menjadi Raja Yang Mulia.
Reso : Aku tidak akan menghibur nuraniku dengan
persamaan seperti itu. Aku tetap ingin menjadi Raja dan membela negara, tetapi
juga dengan rela akan menanggung akibat dari dosa-dosaku.
Sekti : Saya bersumpah setia kepada Anda. Reso : Terima kasih. Jabatan tangan ini bersifat
rahasia dan hanya antara kita berdua.
Sekti : Baik. Saya akan menemani Anda di dalam
kesepian Anda.
Reso : Aku akan membunuh Sri Baginda Maharaja, Sekti : Saya dan Siti Asasin akan melaksanakan
rencana itu.
Reso : Tunggu saja aba-aba dari aku. Sekti : Siap, Penembahan.
Sumber: Horison Sastra Indonesia 4: Kitab Nukilan Drama
Kegiatan Lanjutan
1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 6–7 orang. 2. Bacalah sebuah naskah drama Indonesia atau drama
terjemahan. 3. Tentukanlah
tema, plot, tokoh, perwatakan, dan perilaku berbahasanya.
4. Buatlah laporan kelompok.
268
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program Bahasa
Pada pelajaran sebelumnya, Anda telah berlatih menentukan tema, plot, tokoh, perwatakan, pembabakan serta perilaku berbahasa
dalam teks drama. Dalam menilai sebuah karya sastra diperlukan adanya
pemahaman mendalam terhadap hasil karya tersebut. Begitu juga dengan drama, Anda harus menghayati terlebih dahulu berbagai hal
yang berkaitan dengan drama tersebut. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Membaca naskah drama dengan saksama. 2. Mencatat hal-hal penting dan menarik dalam naskah drama
tersebut. 3. Menentukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsiknya.
4. Memberikan tanggapan dan penilaian terhadap unsur-unsur yang terkandung dalam drama tersebut.
5. Membuat simpulan mengenai hasil penelitian. Berdasarkan langkah-langkah tersebut, Anda akan mendapatkan
sebuah hasil penilaian terhadap drama yang dibaca. Sebagai contoh, perhatikanlah hasil penilaian terhadap drama berjudul Iteung Pergi ke
Kota. Sebelumnya, baca kembali drama tersebut dalam Pelajaran 7A. Setelah membaca drama tersebut, Anda dapat menilai unsur-
unsur yang terkandung di dalamnya. Berikut ini adalah contoh bentuk penilaian terhadap unsur-unsur yang ada di dalam drama
tersebut.
1. Tema
Seperti yang telah ditentukan dalam pelajaran sebelumnya, tema dalam drama tersebut adalah mengenai usaha seseorang
dalam menjalani hidup. Dalam drama tersebut, diceritakan bahwa Kabayan adalah seorang pemalas yang tidak mau bekerja. Dia tidak
mau berusaha. Padahal, kebutuhan hidup semakin lama semakin
Menilai Drama
B
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih menilai unsur-unsur tersebut. Dengan demikian, kemampuan Anda dalam mengidentiikasi
dan mengapresiasi sastra akan bertambah.
Info
Sastra Bebasari adalah drama lakon yang ditulis oleh Rustam
Effendi. Dialog yang ada dalam Bebasari berbentuk puisi sehingga H.B. Jassin menyebutnya sebagai drama bersajak.
Bebasari terbit pertama kali 1926. Naskah tersebut lahir pada saat murid-murid MULO di Padang hendak mementaskan
sebuah drama. Karena belum ada naskah drama yang siap, Rustam Effendi akhirnya menulis naskah Bebasari dalam
bentuk sajak.
Sumber: Ensiklopedi Sastra Indonesia Modern, 2003
269
Identiikasi Drama
melilitnya. Seharusnya, seorang kepala rumah tangga bertanggung jawab terhadap kebutuhan hidup keluarganya.
Dalam drama tersebut, apa yang dilakukan oleh Kabayan meru- pakan contoh yang tidak baik. Sudah sepantasnyalah jika hidup ini
diisi dengan perjuangan yang diperkaya oleh semangat hidup.
2. Alur Plot
Drama yang menggunakan alurplot konvensional lebih mudah dipahami jika dibandingkan dengan drama yang menggunakan
alur nonkonvensional. Hal ini membuat pesan atau amanat dalam drama tersebut akan lebih mudah tersampaikan kepada pembacanya.
Sementara, drama yang menggunakan alur nonkonvensional sedikit sukar dipahami karena adanya lompatan-lompatan masa. Mungkin,
beberapa pembaca perlu membaca drama berulang-ulang agar memahami makna yang terkandung di dalamnya.
Drama Iteung Pergi ke Kota menggunakan alur konvensional. Hal ini membuat drama tersebut sangat mudah dipahami dan dipetik
pesan moralnya.
3. Tokoh dan Perwatakan
Ketiga tokoh dalam drama tersebut memiliki fungsi masing- masing. Tokoh Kabayan berfungsi sebagai penggambaran sosok
manusia yang memberikan contoh jelek. Sifat Kabayan itulah yang tidak boleh ditiru. Sementara itu, tokoh Iteung memberikan releksi
bahwa manusia itu harus bersabar dalam menjalani hidup. Manusia harus pandai berusaha dalam meraih apa yang diinginkannya.
4. Perilaku Berbahasa
Drama tersebut menggunakan bahasa sehar-hari yang mudah dicerna oleh pembacanya. Dengan demikian, esensi yang terkandung
dalam drama tersebut akan mudah dipahami oleh pembaca. Di samping itu, dalam drama tersebut dimunculkan juga
beberapa ujaran berbahasa Sunda. Tujuannya adalah agar warna lokal atau kedaerahan dalam drama tersebut dapat dirasakan oleh
pembaca. Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi sebuah drama tradisional.
Sekarang, coba Anda cermati kembali unsur-unsur yang telah dikemukakan dan dinilai tersebut. Dapatkah Anda memberikan
penilaian sendiri? Untuk melatih kemampuan Anda menilai unsur-unsur yang
terkandung dalam drama, kerjakanlah latihan berikut.
Anda dapat mencari referensi tentang drama di perpustakaan.
Sumber: Majalah Aneka Yes,
6 Maret 2006
A f
Gambar 15.2
1. Bacalah sebuah naskah drama terjemahan. 2. Analisis dan berikanlah penilaian Anda terhadap drama tersebut
berdasarkan tema, alur, tokoh dan perwatakan, dan perilaku bahasa.
3. Buatlah laporan individu tentang hasil analisis Anda. Kemudian, diskusikanlah dengan teman Anda.
Uji
Materi
270
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program Bahasa
Kegiatan Lanjutan
1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 6–7 orang. 2. Bacalah sebuah drama Indonesia sesuai dengan pilihan Anda.
3. Berikan penilaian Anda terhadap drama tersebut. 4. Diskusikanlah dengan teman-teman satu kelompok Anda.
5. Buatlah laporan kelompok hasil diskusi Anda.
Info
Sastra Sobrat adalah salah satu drama yang ditulis oleh Arthur S.
Nalan. Pada 2003, drama ini dinobatkan sebagai drama terbaik dalam sayembara yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian
Jakarta. Drama ini bercerita tentang perjalanan seorang pemuda tanah Jawa bernama Sobrat yang merantau ke tanah seberang.
Pemuda tersebut tergoda oleh harta yang dijanjikan oleh seorang calo tenaga kerja. Akan tetapi, harapannya tidak sesuai dengan
kenyataan. Sobrat tidak mendapatkan apa yang diinginkannya. Di tempat perantauan dia justru terjebak dalam kehidupan hitam.
Melalui drama tersebut, pengarang hendak menyampaikan bahwa dalam hidup ini tidak semua harapan akan mewujud jadi kenyataan.
Di samping itu, pengarang pun hendak menyampaikan kritik sosial bahwa kehidupan kaum buruh di zaman ini sama tertindasnya
dengan kaum buruh yang hidup di zaman penjajahan.
Sumber: www.kahfiez.blogspot.com
Menulis Kritik Drama
C
Dalam pelajaran ini, Anda diharapkan dapat menulis kritik terhadap berbagai bentuk karya sastra Indonesia, menulis kritik
drama, menyusun sinopsis karya sastra, mendeskripsikan unsur-unsur pembentuk cerita dalam karya tersebut, membahas segi-segi tertentu,
dan menyatakan penilaian terhadap karya sastra yang dibahas.
Dalam pelajaran sebelumnya, Anda telah berlatih menentukan dan menilai unsur-unsur yang ada dalam drama. Anda telah berlatih
mengidentifikasi dan mengapresiasi karya sastra. Dalam Pelajaran ini, Anda akan melanjutkan kegiatan apresiasi tersebut dengan
menulis kritik drama. Materi tentang prinsip-prinsip penulisan kritik sastra telah Anda dapatkan dalam Pelajaran 5A. Sudah dapatkah
Anda menulis kritik sastra?
Masih ingatkah Anda pada pengertian kritik sastra?