Perilaku Berbahasa Aktif & Kreatif Berbahasa Indonesia Bahasa Kelas 12 Yudi Irawan Adi Abdul Somad dan Aminudin 2008

267 Identiikasi Drama 2. Tentukan unsur-unsur drama berikut ini. a. tema c. tokoh dan perwatakan b. plot d. perilaku berbahasa 3. Buatlah laporan tertulisnya. Reso : Memang. Asasin yang mengungkapkan rahasia ini Istriku, karena ketakutan, menentang cita-citaku untuk menjadi Raja. Sekti : Kenapa cita-cita segawat itu mesti di- ungkapkan kepada isteri? Reso : Itulah kelemahanku Semakin ketakutan, tingkah laku isteriku semakin berbahaya untuk keamanan rahasia cita-citaku. Lalu, aku bunuh dia. Sekti : Alangkah kotornya isi tengkorak kekuasaan. Itulah sebabnya kepala Raja harus dihias dengan mahkota. Reso : Cita-citaku mulia, tetapi cara yang aku tempuh ternyata bersimbah darah dan berlumur noda. Sekti : Apakah Anda berpikir bahwa dunia akan memaafkan cara Anda yang ber-noda, karena cita-cita Anda berman-faat dan bersifat mulia? Reso : Dunia yang mana? Dunia lahir manusia sudah berlumuran bedak dan gincu. Tetapi, dunia nurani manusia, termasuk nuraniku sendiri, tidak akan pernah memaafkan noda-nodaku. Sekti : Saya merasa kagum dan sekaligus kasihan kepada Anda. Reso : Cukup Aku telah membukakan diri- ku. Dari hari ke hari kita telah bertemu. Bagaimanakah sekarang sikap Anda ke- padaku? Sekti : Saya akan membantu Anda menjadi Raja dan menyelamatkan kerajaan. Reso : Sebagai jantan dengan jantan: tuluskah Anda? Sekti : Tulus dan sadar. Beribu-ribu pendeta dan orang beragama jua pernah mendukung Raja Asoka Wardana yang jalan kekuasaannya bersimbah darah, tetapi pada akhirnya lalu menjadi Raja Yang Mulia. Reso : Aku tidak akan menghibur nuraniku dengan persamaan seperti itu. Aku tetap ingin menjadi Raja dan membela negara, tetapi juga dengan rela akan menanggung akibat dari dosa-dosaku. Sekti : Saya bersumpah setia kepada Anda. Reso : Terima kasih. Jabatan tangan ini bersifat rahasia dan hanya antara kita berdua. Sekti : Baik. Saya akan menemani Anda di dalam kesepian Anda. Reso : Aku akan membunuh Sri Baginda Maharaja, Sekti : Saya dan Siti Asasin akan melaksanakan rencana itu. Reso : Tunggu saja aba-aba dari aku. Sekti : Siap, Penembahan. Sumber: Horison Sastra Indonesia 4: Kitab Nukilan Drama Kegiatan Lanjutan 1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 6–7 orang. 2. Bacalah sebuah naskah drama Indonesia atau drama terjemahan. 3. Tentukanlah tema, plot, tokoh, perwatakan, dan perilaku berbahasanya. 4. Buatlah laporan kelompok. 268 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program Bahasa Pada pelajaran sebelumnya, Anda telah berlatih menentukan tema, plot, tokoh, perwatakan, pembabakan serta perilaku berbahasa dalam teks drama. Dalam menilai sebuah karya sastra diperlukan adanya pemahaman mendalam terhadap hasil karya tersebut. Begitu juga dengan drama, Anda harus menghayati terlebih dahulu berbagai hal yang berkaitan dengan drama tersebut. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. 1. Membaca naskah drama dengan saksama. 2. Mencatat hal-hal penting dan menarik dalam naskah drama tersebut. 3. Menentukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsiknya. 4. Memberikan tanggapan dan penilaian terhadap unsur-unsur yang terkandung dalam drama tersebut. 5. Membuat simpulan mengenai hasil penelitian. Berdasarkan langkah-langkah tersebut, Anda akan mendapatkan sebuah hasil penilaian terhadap drama yang dibaca. Sebagai contoh, perhatikanlah hasil penilaian terhadap drama berjudul Iteung Pergi ke Kota. Sebelumnya, baca kembali drama tersebut dalam Pelajaran 7A. Setelah membaca drama tersebut, Anda dapat menilai unsur- unsur yang terkandung di dalamnya. Berikut ini adalah contoh bentuk penilaian terhadap unsur-unsur yang ada di dalam drama tersebut.

1. Tema

Seperti yang telah ditentukan dalam pelajaran sebelumnya, tema dalam drama tersebut adalah mengenai usaha seseorang dalam menjalani hidup. Dalam drama tersebut, diceritakan bahwa Kabayan adalah seorang pemalas yang tidak mau bekerja. Dia tidak mau berusaha. Padahal, kebutuhan hidup semakin lama semakin Menilai Drama B Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih menilai unsur-unsur tersebut. Dengan demikian, kemampuan Anda dalam mengidentiikasi dan mengapresiasi sastra akan bertambah. Info Sastra Bebasari adalah drama lakon yang ditulis oleh Rustam Effendi. Dialog yang ada dalam Bebasari berbentuk puisi sehingga H.B. Jassin menyebutnya sebagai drama bersajak. Bebasari terbit pertama kali 1926. Naskah tersebut lahir pada saat murid-murid MULO di Padang hendak mementaskan sebuah drama. Karena belum ada naskah drama yang siap, Rustam Effendi akhirnya menulis naskah Bebasari dalam bentuk sajak. Sumber: Ensiklopedi Sastra Indonesia Modern, 2003 269 Identiikasi Drama melilitnya. Seharusnya, seorang kepala rumah tangga bertanggung jawab terhadap kebutuhan hidup keluarganya. Dalam drama tersebut, apa yang dilakukan oleh Kabayan meru- pakan contoh yang tidak baik. Sudah sepantasnyalah jika hidup ini diisi dengan perjuangan yang diperkaya oleh semangat hidup.

2. Alur Plot

Drama yang menggunakan alurplot konvensional lebih mudah dipahami jika dibandingkan dengan drama yang menggunakan alur nonkonvensional. Hal ini membuat pesan atau amanat dalam drama tersebut akan lebih mudah tersampaikan kepada pembacanya. Sementara, drama yang menggunakan alur nonkonvensional sedikit sukar dipahami karena adanya lompatan-lompatan masa. Mungkin, beberapa pembaca perlu membaca drama berulang-ulang agar memahami makna yang terkandung di dalamnya. Drama Iteung Pergi ke Kota menggunakan alur konvensional. Hal ini membuat drama tersebut sangat mudah dipahami dan dipetik pesan moralnya.

3. Tokoh dan Perwatakan

Ketiga tokoh dalam drama tersebut memiliki fungsi masing- masing. Tokoh Kabayan berfungsi sebagai penggambaran sosok manusia yang memberikan contoh jelek. Sifat Kabayan itulah yang tidak boleh ditiru. Sementara itu, tokoh Iteung memberikan releksi bahwa manusia itu harus bersabar dalam menjalani hidup. Manusia harus pandai berusaha dalam meraih apa yang diinginkannya.

4. Perilaku Berbahasa

Drama tersebut menggunakan bahasa sehar-hari yang mudah dicerna oleh pembacanya. Dengan demikian, esensi yang terkandung dalam drama tersebut akan mudah dipahami oleh pembaca. Di samping itu, dalam drama tersebut dimunculkan juga beberapa ujaran berbahasa Sunda. Tujuannya adalah agar warna lokal atau kedaerahan dalam drama tersebut dapat dirasakan oleh pembaca. Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi sebuah drama tradisional. Sekarang, coba Anda cermati kembali unsur-unsur yang telah dikemukakan dan dinilai tersebut. Dapatkah Anda memberikan penilaian sendiri? Untuk melatih kemampuan Anda menilai unsur-unsur yang terkandung dalam drama, kerjakanlah latihan berikut. Anda dapat mencari referensi tentang drama di perpustakaan. Sumber: Majalah Aneka Yes, 6 Maret 2006 A f Gambar 15.2 1. Bacalah sebuah naskah drama terjemahan. 2. Analisis dan berikanlah penilaian Anda terhadap drama tersebut berdasarkan tema, alur, tokoh dan perwatakan, dan perilaku bahasa. 3. Buatlah laporan individu tentang hasil analisis Anda. Kemudian, diskusikanlah dengan teman Anda. Uji Materi 270 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program Bahasa Kegiatan Lanjutan 1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 6–7 orang. 2. Bacalah sebuah drama Indonesia sesuai dengan pilihan Anda. 3. Berikan penilaian Anda terhadap drama tersebut. 4. Diskusikanlah dengan teman-teman satu kelompok Anda. 5. Buatlah laporan kelompok hasil diskusi Anda. Info Sastra Sobrat adalah salah satu drama yang ditulis oleh Arthur S. Nalan. Pada 2003, drama ini dinobatkan sebagai drama terbaik dalam sayembara yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta. Drama ini bercerita tentang perjalanan seorang pemuda tanah Jawa bernama Sobrat yang merantau ke tanah seberang. Pemuda tersebut tergoda oleh harta yang dijanjikan oleh seorang calo tenaga kerja. Akan tetapi, harapannya tidak sesuai dengan kenyataan. Sobrat tidak mendapatkan apa yang diinginkannya. Di tempat perantauan dia justru terjebak dalam kehidupan hitam. Melalui drama tersebut, pengarang hendak menyampaikan bahwa dalam hidup ini tidak semua harapan akan mewujud jadi kenyataan. Di samping itu, pengarang pun hendak menyampaikan kritik sosial bahwa kehidupan kaum buruh di zaman ini sama tertindasnya dengan kaum buruh yang hidup di zaman penjajahan. Sumber: www.kahfiez.blogspot.com Menulis Kritik Drama C Dalam pelajaran ini, Anda diharapkan dapat menulis kritik terhadap berbagai bentuk karya sastra Indonesia, menulis kritik drama, menyusun sinopsis karya sastra, mendeskripsikan unsur-unsur pembentuk cerita dalam karya tersebut, membahas segi-segi tertentu, dan menyatakan penilaian terhadap karya sastra yang dibahas. Dalam pelajaran sebelumnya, Anda telah berlatih menentukan dan menilai unsur-unsur yang ada dalam drama. Anda telah berlatih mengidentifikasi dan mengapresiasi karya sastra. Dalam Pelajaran ini, Anda akan melanjutkan kegiatan apresiasi tersebut dengan menulis kritik drama. Materi tentang prinsip-prinsip penulisan kritik sastra telah Anda dapatkan dalam Pelajaran 5A. Sudah dapatkah Anda menulis kritik sastra? Masih ingatkah Anda pada pengertian kritik sastra?