183
Nilai-Nilai Karya Sastra
menyangkut ide cerita. Tema menyangkut keseluruhan isi cerita yang tersirat dalam cerpen. Tema dalam cerpen dapat mengangkat
masalah persahabatan, cinta kasih, permusuhan, dan lain-lain. Hal yang pokok adalah tema berhubungan dengan sikap dan pengamatan
pengarang terhadap kehidupan. Pengarang menyatakan idenya dalam unsur keseluruhan cerita. Mencari arti sebuah cerpen, pada
dasarnya adalah mencari tema yang terkandung dalam cerpen tersebut. Cerpen yang baik memiliki efek penafsiran bagi pembaca
setelah membaca cerpen tersebut.
b. Jalan Cerita dan Plot
Sehubungan dengan naik dan turunnya jalan cerita karena adanya sebab akibat, dapat dikatakan pula plot atau jalan cerita dapat
lahir karena adanya konlik. Konlik tidak harus selalu pertentangan antara orang per orang. Konlik dapat hadir dalam diri sang tokoh
dengan dirinya maupun dengan lingkungan di sekitarnya. Hal yang menggerakkan kejadian cerita adalah plot. Suatu kejadian baru
dapat disebut cerita kalau di dalamnya ada perkembangan kejadian. Suatu kejadian berkembang kalau ada yang menyebabkan terjadinya
perkembangan konlik.
1 Pengenalan konflik
Dalam bagian ini, pembaca dibawa untuk mengetahui bagaimana benih-benih konlik bisa muncul. Dalam hal ini, masih ada taraf
pengenalan bagaimana hadirnya tiap tokoh terutama tokoh utama.
2 Konflik muncul
Munculnya konlik ini disebabkan hadirnya pertentangan, baik paham, pandangan, maupun emosi, yang membuat hubungan
antartokoh menegang. Dapat juga adanya pertentangan batin dalam diri sang tokoh. Munculnya benih konlik ini, biasanya akan
dibedakan hadirnya tokoh yang baik dan jahat. Konlik yang muncul menimbulkan gesekan sehingga jalan cerita akan dibawa semakin
memuncak. Timbulnya konlik yaitu terbentuknya plot yang juga berhubungan erat dengan unsur watak, tema, bahkan juga a.
3 Konflik memuncak
Konlik yang memuncak disebut juga klimaks. Dalam hal ini, pertentangan antartokoh akan membuat masalah berada dalam titik
kulminasi puncak. Konlik yang memuncak ini semakin membedakan bagaimana tiap tokoh bertindak, baik dengan cara maupun pikirannya
masing-masing. Dalam cerpen, konlik digambarkan sebagai per- tarungan antara tokoh protagonis dan antagonis. Protagonis adalah
pelaku utama cerita, adapun antagonis adalah faktor pelawannya. Antagonis tak perlu berupa manusia atau makhluk hidup lain, tetapi
bisa situasi tertentu alam, Tuhan, kaidah moral, aturan sosial, dirinya sendiri dan sebagainya. Dengan demikian, kunci utama untuk mencari
plot suatu cerita adalah menanyakan apa konliknya. Konlik ini baru bisa ditemukan setelah pembaca mengikuti jalan ceritanya.
4 Konflik mereda
Konlik mereda muncul setelah tegangan tokoh dalam cerita menemukan jalannya masing-masing. Konlik yang mereda hadir
karena posisi setiap tokoh sudah ada jawabannya masing-masing.