Isi Aktif & Kreatif Berbahasa Indonesia Bahasa Kelas 12 Yudi Irawan Adi Abdul Somad dan Aminudin 2008

239 Menghayati Sastra 2. Lakukan analisis terhadap hal-hal berikut ini: a. isi b. tema c. sikap penyair d. amanat atau pesan 3. Diskusikanlah hasil pekerjaan Anda dengan teman-teman Anda. Tidak, tidaklah bijaksana menyingsing luas jendela Tutuplah cepat-cepat sebelum ia meluka dan Kerjakan kerjamu yang biasa, dan lepas Sang Kala Menyembunyikan di bawah gunungan waktu, apa yang Kau tahu tak kan hidup lagi, tapi belum mati juga. Sumber: Puisi Dunia 2, 1993 Sastrawan dan Karyanya William Soutar adalah tamatan Edinburgh. Ia seorang skot yang juga menanjak dalam bahasa Inggris. Ia lumpuh hampir tak dapat bergerak dan hidup terikat pada tempat tidur. Walaupun demikian, ia banyak menulis sajak, terbit dalam himpunan Selected Poems. Francis Scarfe adalah penyair asal Afrika Selatan, berpendidikan Universitas Durham, Cambridge dan Sorbonne. Bekerja sebagai pengawas bahasa Prancis di Trimity College, Cambridge, dan sebagai pembantu di College Chaptal, Paris. Di samping itu, Scarfe di samping menggubah sajak, juga membuat kritik-kritik dan banyak menerjemahkan, seperti Les Chants de Wolderer karangan Autreatment dan sajak-sajak Pierre Emmanuel. Sumber: Puisi Dunia 2, 1993 Kegiatan Lanjutan 1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari atas 5–6 orang. 2. Carilah puisi terjemahan dari majalah atau situs internet. 3. Bacakanlah puisi tersebut oleh seorang anggota kelompok. 4. Analisislah isi, tema, sikap penyair, dan amanat yang terkandung dalam puisi tersebut. 5. Buatlah laporan kelompok untuk mnyempurnakan kegiatan ini. Sumber: www.textualities.net William Soutar 240 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program Bahasa Menilai Puisi Terjemahan B Penghormatan Ezra Loomis Pound O angkatan dari golongan serba senang, yang memang tak kenal susah, Aku lihat nelayan tamasya di tengah panas, Aku lihat mereka dengan keluarga jorok, Aku lihat senyum mereka penuh gigi, dan dengar tawa yang janggal. Dan aku bagia daripada kau; Dan mereka bagia daripadaku; Dan ikan berenang dalam danau, dan ya, tak punya pakaian. Pada sebuah puisi, terdapat penghayatan penyair terhadap sesuatu yang ditampilkannya ke dalam karya puisi. Dari situlah Anda dapat mengetahui suasana hati penyair saat puisi tersebut ditulis, misalnya perasaan sedih, haru, marah, kesal dan lain sebagainya. Pernahkah Anda mengikuti lomba membaca puisi? Dalam kegiatan tersebut Anda harus menghayati terlebih dahulu isi puisi yang akan Anda bacakan. Jika Anda dapat memahami suasana hati penyair melalui puisi yang Anda baca, Anda akan dapat membacakan puisi tersebut dengan baik. Sekarang dengarkanlah pembacaan puisi terjemahan yang akan dibacakan oleh teman Anda berikut. Dalam puisi tersebut, penyair bercerita tentang kehidupan nelayan yang serba sulit namun selalu dihiasi kebahagiaan. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut. Aku lihat nelayan tamasya di tengah panas, Aku lihat mereka dengan keluarga jorok, Aku lihat senyum mereka penuh gigi, Melalui puisi tersebut, penyair mengajak pembacanya untuk mensyukuri karunia Tuhan. Apapun yang terjadi, kita harus menerimanya dengan berlapang dada. Dari puisi tersebut, terlihat bahwa penyair memberikan penghayatan berupa nilai-nilai kemanusiaan yang dipresentasikan ke dalam figur kehidupan nelayan. Penyair berpesan kepada pembaca melalui pemunculan sosok ikan yang terus berenang dalam danau tanpa pakaian atau atribut apapun. Tentunya penyair telah melakukan pengamatan secara mendalam terhadap hal-hal yang dimunculkan dalam puisinya. Dalam Pelajaran 13A, Anda telah berlatih menganalisis isi, tema, sikap penyair, serta amanat atau pesan yang terkandung dalam sebuah puisi. Kali ini, Anda akan berlatih untuk menilai penghayatan penyair terhadap puisi terjemahan yang dilisankan oleh teman Anda, menentukan suasa dalam puisi, dan memberikan tanggapankomentar secara lisan tulis terhadap pembacaan puisi. Ketika membacakan sebuah puisi, kita harus menghayati isi puisi yang akan dibacakan. Sumber: Dokumentasi pribadi Ketika membacakan seb Gambar 13.2