Tahap uang barang Tahap uang logam

109 Aktualisasi Diri Kegiatan Lanjutan 1. Carilah teks dari surat kabar dan majalah, kemudian tentukan kata-kata yang bersinonim, berantonim, berhomonim, berhomograf, berhomofon, berhiponim, dan berpolisemi. Tentukan pula kata-kata yang mengalami peyorasi, ameliorasi, perluasan makna, penyempitan makna, asosiasi, dan sinestesia. 2. Tuliskan hasilnya di buku tugas Anda. 3. Identiikasilah makna asal dan makna baru dari kata-kata yang Anda temukan dari bacaan. 4. Diskusikanlah hasil kerja Anda dengan teman sekelas. 1. Carilah kata-kata pada teks tersebut yang memiliki makna kata sebagai berikut: a. Sinonim b. Antonim c. Homonim d. Homofon e. Homograf f. Polisemi g. Peyorasi h. Ameliorasi 2. Untuk kata-kata yang mengalami perluasan dan penyempitan makna, asosiasi, dan sinestesia, tentukan pula makna asal dan makna barunya. Mengenal Ahli Bahasa Gorys Keraf adalah salah seorang ahli bahasa Indonesia yang sudah tidak asing di telinga kita. Ia lahir di Lamalera, NTT, pada 17 November. Ia menamatkan SMP-nya di Seminati Hokeng 1954, SMA Syuradikara Ende 1958, dan mengambil kuliah jurusan Sastra Indonesia 1964 di Universitas Indonesia, Jakarta. Pengalaman kerjanya cukup banyak, dari menjadi pengajar di Syuradikara, SMA Seminari di Hokeng, SMA Budaya 11 Jakarta, dan masih banyak lagi. Ia pernah menjadi staf pengajardosen di Fakultas Sastra Universitas Indonesia sejak 1963 dan pengajar Retorika di Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Indonesia. Sumber: Diksi dan Gaya Bahasa, 2004 110 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program Bahasa Rangkuman 1. Pelatihan laporan kegiatan diperlukan sebagai bahan pembelajaran untuk menyusun sebuah laporan kegiatan. Dalam menganalisis laporan kegiatan, akan terungkap fakta dari data yang disesuaikan. 2. Membaca cepat sebuah teks sangat diperlukan agar benda lebih cepat menangkap gagasan dari data yang disajikan. 3. Peletakan kalimat memegang peranan penting dalam pem- bentukan sebuah paragraf induktif dan deduktif. Gagasan umum dan gagasan penjelas saling memegang peranan. 4. Mencermati kata beserta maknanya diperlukan ketelitian dan perbendaharaan kata serta maknanya. Pembendaharaan makna dari kata-kata bergantung dari pengalaman dan pemahaman seseorang. Dengan mempelajari pelajaran ini, Anda akan mengerti seluk beluk sebuah laporan kegiatan, dengan cara membacanya struktur demi struktur, kalimat demi kalimat. Setelah itu, Anda bisa menganalisis dengan cara mengungkap fakta dan opini lalu menemukan makna dari kata-kata yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, Anda akan terampil dan mempunyai bekal untuk menulis laporan kegitan apa pun dalam kehidupan bermasyarakat. Refleksi Pembelajaran 111 Aktualisasi Diri Soal Pemahaman Pelajaran 6 Retinoblastoma merupakan kanker mata ter- banyak yang menyerang bayi dan anak-anak. Di Indonesia, kanker ini bahkan termasuk penyebab kematian nomor dua. Penyakit kanker memang tidak pandang bulu, bisa menyerang orang tua, dewasa, remaja, maupun anak- anak. Umumnya penderita kanker datang ke dokter ketika sudah memasuki stadium lanjut. Penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kanker dan pada stadium awal biasanya penderita tidak merasakan gejala apa pun. Begitu halnya dengan kanker pada anak. Di Indonesia, pena-nganan kanker pada anak dirasa masih sangat lamban. Hal ini disebabkan ketidaktahuan para orangtua mengenai gejala klinis yang dialami anak, sehingga mayoritas baru tertangani secara medis setelah berada pada stadium lanjut. Ada begitu banyak kanker yang ditemukan pada anak-anak, antara lain leukemia, retinoblastoma atau kanker mata, limfoma atau kanker kelenjar getah bening, neuroblastoma yang termasuk golongan kanker saraf, tumor otak, serta osteo-sarkoma, yang lebih populer sebagai kanker tulang. Dari sekian banyak jenis, Kanker mata atau secara Medis disebut retino- blastoma, paling sering dijumpai pada anak. Kanker ini tidak hanya menyebabkan kebutaan, melainkan juga kematian. Di Indonesia, retinoblastoma merupakan penye- bab kematian kedua akibat kanker pada anak setelah leukemia. Kanker mata pada anak di Indonesia memiliki angka harapan hidup sangat rendah di- bandingkan dengan negara maju, yaitu sekitar 42 persen, karena umumnya pasien datang pada stadium lanjut. Di negara maju seperti Amerika Serikat, angka harapan hidup relatif lebih tinggi, yaitu 80–90 persen, sebab mereka cenderung melakukan deteksi dini. Fakta itu diungkapkan oleh dr. Rita S. Sitorus, MD, Ph.D, dalam Seminar Ilmiah Mengenai Kanker pada Anak di RS Kanker Dharmais Jakarta, pekan lalu. Menurut Dr. Rita, banyak orangtua mengalami kesulitan dalam mendeteksi dini kanker yang dialami anaknya. Ini karena anak-anak tidak mengeluh atau diam jika tidak mengalami sakit yang berarti. Tak heran, anak-anak yang menjalani perawatan di rumah sakit sudah berada pada stadium 3 dan 4. Penyebab kanker memang belum diketahui secara pasti. Ada banyak anggapan bahwa kanker disebabkan oleh radiasi, virus, zat kimia pada makanan, infeksi, dan sebagainya. Namun, belum ada penelitian yang dapat membuktikannya. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa kanker pada anak 10 persennya disebabkan oleh kelainan genetik yang dibawa sejak lahir, atau disebut kanker sporadik. Artinya, kanker disebabkan oleh faktor keturunan. Anak-anak yang berisiko menderita kanker ini rata- rata berusia di bawah lima tahun, serta di keluarganya terdapat penderita retinoblastoma. Sementara 90 per- sen penyebab lain adalah nonsporadik, yang berarti multifaktor, bukan hanya keturunan, kata dokter ahli optalmologi dari FKUIRSCM ini. Deteksi Dini Orangtua perlu rutin memeriksakan anaknya ke dokter. Selain berguna bagi tumbuh kembangnya, juga dapat mendeteksi secara dini berbagai penyakit yang mungkin ada, termasuk retinoblastoma. Cara sederhana untuk deteksi dini kanker mata atau ke- lainan posterior mata lainnya, biasanya dokter akan menggunakan red fundus reflex test atau test refleks merah. Jika terdapat kelainan mata, pupil akan tampak putih atau berada di samping. Kemudian dokterakan melakukan pemeriksaan penunjang menggunakan USG atau CT-Scan. Bila ditemukan indikasi dari gejala-gejala retinoblastoma, akan dilakukan diagnosis histopatologi yang berfungsi sebagai diagnosis ter- akhir sebelum dilakukan pengobatan. Tindakan pengobatan yang dilakukan dokter didasarkan pada stadium penyakit serta tingkat usia penderita. Jika masih dalam stadium awal, misalnya 1 dan 2, dokter hanya melakukan terapi seperti radioterapi atau penyinaran dan krioterapi. Namun, jika perlu, akan dilakukan pengangkatan bola mata atau enukleasi. Pada stadium lanjut akan dilakukan enukleasi beserta jaringan sekitarnya dan kelopak mata. Untuk mengembalikan fungsi mata, dua minggu setelah pengangkatan bola mata akan dipasang mata palsu protesa yang juga berguna untuk memperbaiki penampilan secara kosmetis. Retinoblastoma Bisa Membawa Kematian Bacalah teks berikut dengan teknik membaca cepat. 112 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program Bahasa Sebenarnya, kanker pada anak, termasuk retino- blastoma dapat diupayakan kesembuhannya jika di- temukan sejak dini. Untuk itu, perlu ada kerja sama antara orangtua dan pihak medis. Perhatian orangtua terhadap pertumbuhan anak, dengan segera membawa anak ke dokter jika ditemukan gejala awal dan peran paramedis dalam memberikan informasi tentang kanker pada anak secara mendalam, sangat membantu mengurangi angka kesakitan dan kematian anak akibat kanker ini. Mendengar kata kanker memang membuat bulu kuduk berdiri. Sebab, yang terlintas di kepala kita adalah hal-hal buruk semata. Penyakit satu ini memang tergolong masih sulit diobati, belum lagi biayanya sangat besar. Tak heran, banyak orang beralih memilih pengobatan alternatif yang biayanya relatif lebih murah. Sikap ini juga yang kadang-kadang diambil oleh sebagian orangtua anak penderita kanker. Orangtua yang mengetahui anaknya terdeteksi kanker kerap mundur dari terapi medis dan beralih ke pengobatan alternatif. Kalaupun kemudian mereka membawanya ke rumah sakit, kanker sudah berada pada stadium lanjut, menyebar, dan sulit disembuhkan. Walaupun demikian, harus diakui pula, metode alternatif tertentu bisa membantu menyembuhkan kanker. Meninggalkan pendekatan medis sama sekali hendaknya tidak dilakukan oleh para orangtua karena hanya akan menambah penderitaan. Sebelum ter- lambat, kembali lakukan terapi secara benar sesuai anjuran dokter. Dengan begitu, diharapkan angka kematian anak akibat kanker ini bisa diturunkan. 1 Apa pokok pikiran yang dibahas dalam bacaan tersebut? 2. Catat dan kelompokkanlah makna kata yang termasuk sinonim, antonim, homonim, hiponim, polisemi, peyorasi, dan ammeliorasi, perluasan makna dan penyempitan makna, asosiasi dan sinestesia dalam teks tersebut. Sumber: www.pikiran-rakyat.com Kerjakan soal-soal berikut. Pendidikan 7 Pe la ja r a n Presiden Soekarno adalah salah satu orator terbaik di dunia. Kesuksesannya dalam menggalang pejuang patut kita hargai. Hal yang beliau tonjolkan dalam perjuangan adalah dengan berbahasa, karena dengan bahasa beliau mampu membakar semangat para pejuang. Ragam bahasa memegang peran penting dalam proses komunikasi. Dalam kehidupan bermasyarakat, ragam sosial memegang peranannya. Adapun dalam ragam ilmiah hal tersebut sangat berguna untuk proses komunikasi yang komunikatif antara penyaji dan penelaah ataupun pembaca. Su mb er : www.a nr i.go . id 114 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program Bahasa Peta Konsep Alokasi waktu untuk Pelajaran 7 ini adalah 11 jam pelajaran. 1 jam pelajaran = 45 menit Keterampilan berbahasa Pidato tanpa teks Membaca teks pidato Menggunakan ragam bahasa metode impromtu ter diri atas metode menghafal metode naskah ekspresi intonasi ter diri atas persetujuan sesuai konteks dan situasi kelanjutan metode ekspektoran terdiri atas 115 Aktualisasi Diri Pidato adalah salah satu sarana mengekspresikan sekaligus menyampaikan informasi secara persuasif. Pidato dengan metode impromtu dilakukan secara spontan. Artinya, pidato yang disampaikan tanpa persiapan sama sekali. Orang yang mampu melakukan pidato dengan teknik ini adalah mereka yang sudah berpengalaman tampil berpidato. Pidato yang dilakukan dengan membaca naskah biasanya dipergunakan untuk pidato yang bersifat resmi. Ada pula metode pidato menghafal naskah. Pidato dengan cara ini kurang komunikatif karena si pembicara terpaku pada teks naskah yang dihafalkan. Jenis pidato lainnya yaitu dengan metode ekstemporan. Pada metode ini, si pembicara membuat persiapan berupa catatan atau kerangka yang dikembangkan pada saat pidato disampaikan. Di samping itu, cobalah Anda perhatikan orang yang mendengarkan pidato Anda. Acuhkan sejenak pandangan mata Anda kepada pendengar. Dengan demikian, pendengar akan merasa dihargai dan seakan- akan diajak terlibat dalam pembicaraan yang Anda sampaikan. Jika pendengar setuju dengan hal yang disampaikan, biasanya merespons dengan mengangguk-anggukkan kepala. Bacalah teks pidato berikut. Membaca Teks Pidato A Pada pelajaran ini, Anda akan belajar membacakan teks pidato. Di Kelas X dan XI, Anda telah mempelajari pidato. Dalam pidato, dikenal beberapa teknik berpidato, yaitu metode impromtu, metode menghafal, metode naskah, dan metode ekstemporan. Tujuannya, agar Anda terlatih berpidato dalam acara apapun sebelum berpidato tanpa teks. Pidato Menteri Pendidikan Nasional Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2003. Assalamualaikum Wr. Wb., Salam sejahtera untuk kita semua, Saduara-saudara sebangsa dan setanah air yang saya cintai Sejak kelahiran tokoh perintis pendidikan nasional kita Ki Hadjar Dewantara, tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional, maka setiap tanggal 2 Mei bangsa Indonesia, khususnya kalangan masyarakat pendidikan, memperingati Hari Pendidikan Nasional itu. Dan tema yang kita angkat adalah Dengan Semangat Hardiknas Kita Mantapkan Sistem Pendidikan Nasional dalam Rangka Membangun Manusia Indonesia yang Berkualitas. Pembangunan pendidikan nasional pada hakikatnya merupakan proses yang tidak berakhir serta bergerak secara dinamis sejalan dengan perkembangan zaman. Jauh sebelum Indonesia merdeka, para pejuang dan perintis kemerdekaan telah memulai meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional. Mengingat pen- didikan nasional itu mempunyai peran strategis bagi terwujudnya masyarakat, bangsa dan negara yang berjiwa nasional. Karena dasar pembangunan masyarakat yang nasional adalah pendidikan yang nasional. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang saya cintai Selama 57 tahun lebih bangsa Indonesia merdeka upaya untuk memperbarui sistem pendidikan nasional terus dilakukan agar mampu 116 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program Bahasa menjawab berbagai perubahan, terutama per- ubahan global internasional yang ditandai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada era reformasi sekarang ini bangsa Indonesia dihadapkan kepada tiga tuntutan mendasar di bidang sistem pendidikan nasional. Pertama, memperkuat hasil-hasil yang telah dicapai selama 57 tahun lebih merdeka; kedua, mengantisipasi era global pendidikan; ketiga, mewujudkan otonomi dan demokratisasi serta partisipasi maupun tuntutan masyarakat dan peserta didik. 2000–2004, di bidang pendidikan, pemerintah telah menempuh berbagai langkah strategis terutama untuk mengembangkan suatu orientasi pendidikan yang berbasis masyarakat luas Broad Base Education dengan penekanan pada kecakapankesiapan untuk hidup life skills. Orientasi ini sangat penting dan mendesak, mengingat 70 lebih peserta didik kita memerlukannya, terutama bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dan yang putus sekolah. Khusus tentang sistem pendidikan nasional itu sendiri, juga diperlukan pembenahan lebih mendasar. Oleh karena itu, pembahasan Rancangan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yang kini ditangani oleh Panitia Kerja DPR dan pemerintah merupakan bagian penting untuk mewujudkan sistem pendidikan nasional yang kokoh bagi kepentingan masa depan bangsa dan negara. Hal ini sejalan dengan semangat dan cita- cita reformasi sebagaimana yang diamanatkan dalam amandemen Undang-Undang Dasar 1945. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang saya cintai Proses penyusunan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional memang bersifat terbuka. Artinya, dapat mewadai seluruh aspirasi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat yang sangat majemuk ini. Mengingat pendidikan mempunyai peranan penting untuk membentuk akhlak serta budi pekerti mulia dan dalam mencerdaskan bangsa serta untuk menanamkan ideologi dalam proses integrasi nasional, maka seluruh isi, jiwa serta semangat Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yang akan datang harus mampu membingkai peranan tersebut. Dengan demikian perbedaan- perbedaan yang ada dan muncul di tengah-tengah pembahasan Rancangan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional sekarang ini hendaknya tidak disertai sikap apriori serta berkepanjangan, tetapi justru dalam semangat . Sumber: www.cybereduindosat.com 1. Bacakanlah naskah pidato tersebut secara bergantian dengan intonasi yang tepat. 2. Berikan penilaian dan tanggapan terhadap pembacaan yang dilakukan teman Anda dengan menggunakan format penilaian berikut. 3. Perbaikilah kekurangan dalam isi laporan tersebut berdasarkan tanggapan yang Anda berikan. Uji Materi Sumber: www.tokohIndonesia.com Menyadari hal itu, yang sekaligus sebagai wujud pelaksanaan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional 117 Aktualisasi Diri Kegiatan Lanjutan Buatlah sebuah naskah pidato dengan tema lingkungan dengan memperhati- kan kata-kata kunci. Kemudian, bacakan hasilnya dengan memperhatikan intonasi, lafal, dan ekspresi yang tepat. No. Aspek yang Dinilai NilaiSkor 1. 2. 3. 4. 5. Penguasaan materi Intonasi Ekspresi gerak-gerik Kejelasan lafal Sikap beridiri Jumlah total nilai Keterangan: rentang skor antara 0–20 untuk setiap aspek. Tabel 7. 1 Format Penilaian Teks Pidato Info Bahasa Sejarah perkembangan retorika sangatlah penjang, bahkan sepanjang kehidupan manusia dari zaman dahulu hingga zaman sekarang. Pada awalnya, yang berhak menyusun dan menyampaikan pidato adalah orang yang memiliki status tinggi. Pidato biasanya disampaikan pada acara-acara tertentu seperti upacara kematian, kelahiran, dan perkawinan. Dalam sejarah, tokoh pidato bernama Corax meletakkan dasar-dasar organisasi pesan. Kemudian, ia membagi pidato menjadi lima bagian yaitu, pembukaan, uraian, argumen, penjelasan, dan kesimpulan. Dunia retorika terbagi dalam tiga peradaban utama, yaitu retrotika zaman Romawi, retorika abad pertengahan, dan retorika modern yang sekarang kita aplikasi dan implementasikan. Sejarah Retorika Nama: .... 118 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program Bahasa Dalam pembelajaran 6A, Anda telah belajar membaca pidato. Sekarang, Anda akan belajar menyampaikannya tanpa teks. Dalam teknik berpidato, dikenal metode menghafal teks dan metode impromtu. Bagi pemula yang ingin belajar berpidato tanpa teks, sebaiknya metode yang digunakan adalah menghafal teks pidato terlebih dahulu. Akan tetapi, jika telah berpengalaman, Anda dapat berpidato dengan metode impromtu atau metode ekstemporan. Selain pelafalan, intonasi, dan ekspresi yang tepat, Anda juga harus memerhatikan sikap atau gaya Anda dalam berpidato. Usahakan sikap yang ditampilkan wajar dan sesuai dengan situasi pidato. Jika tampil dalam acara resmi, Anda harus menggunakan pakaian yang rapi dan sopan. Berusahalah untuk tidak terlalu menggurui pendengar. Lihatlah situasi pendengar pada saat menyampaikan pidato. Di samping itu, perhatikan pula penggunaan bahasanya. Sampai- kanlah materi pidato dengan bahasa yang efektif dan komunikatif. Agar Anda tampil percaya diri, berlatihlah sebelumnya. Sebagai bahan berlatih, hafalkan teks pidato berikut. Setelah itu, berpidatolah di depan kelas. Pada pelajaran yang lalu, Anda telah belajar membacakan teks pidato dengan memerhatikan lafal, intonasi, dan eksprsei yang tepat. Dalam pelajaran ini, Anda akan kembali belajar berpidato. Namun, pidato yang akan disampaikan adalah pidato tanpa teks. Anda harus memerhatikan intonasi suara saat menyampaikan pidato Pidato Tanpa Teks B Salam sejahtera, Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada pembawa acara yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk berpidato. Hadirin yang saya hormati. Seperti yang kita ketahui, bahwa kurikulum yang berlaku sekarang ini menuntut para siswa untuk dapat mengembangkan berbagai kom- petensi yang dimilikinya. Hal ini bertujuan agar para siswa nantinya memiliki berbagai kecakapan hidup yang benar-benar bermanfaat bagi hidup dan kehidupannya. Hadirin yang saya hormati, Di sekolah ini, kami selalu berusaha semak- simal mungkin untuk dapat melaksanakan amanat kurikulum tersebut. Salah satu cara yang kami laksanakan adalah menyelenggarakan program ung- gulan. Program ini terdiri atas program unggulan akademik dan nonakademik. Program unggulan tersebut merupakan wadah bagi para siswa untuk melatih dan mengembangkan minat, bakat, potensi, serta kompetensi yang sesuai dengan keinginan para siswa. Setiap program unggulan dibina oleh seorang pembina dan pelatih. Para pelatihnya kami ambil dari para praktisi di bidangnya masing-masing. Hadirin yang saya hormati. Hasil binaan para pembina dan pelatih tersebut tentu saja harus dievaluasi. Apakah hasilnya sudah memenuhi tuntutan kurikulum atau belum. Salah satu cara untuk mengevaluasinya adalah dengan diselenggarakannya festival kreasi siswa ini. Dengan dilaksanakannya festival ini, evaluasi dapat dilakukan oleh berbagai pihak, baik oleh pihak sekolah, orangtua maupun masyarakat secara umum. Kami melaksanakan festival ini terbuka untuk umum. 119 Aktualisasi Diri Kegiatan Lanjutan Tujuannya agar masyarakat mengetahui potensi dan kompetensi yang dimiliki para siswa. Melalui festival ini, para siswa dapat berunjuk gigi dan bersaing secara sehat untuk memperlihat- kan dan menampilkan kecakapan yang dimilikinya kepada masyarakat. Oleh karena itu saya menyambut dengan antusias acara festival ini. Saya berharap agar kegiatan ini dapat terus dilaksanakan dengan kualitas dan kuantitas yang semakin tinggi. Hadirin yang saya hormati. Terakhir saya mengajak kepada semua pihak agar dapat membantu, mendorong, dan memotivasi kegiatan ini. Saya yakin, kegiatan ini akan menjadi ajang persaingan siswa yang sehat. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada para sponsor yang telah ikut serta mendanai kegiatan ini. Dengan dukungan seperti ini, insya Allah kualitas pendidikan di sekolah ini akan semakin meningkat. Kepada para siswa, saya ucapkan selamat berkarya dan semoga segalanya menjadi bekal hidup kalian. Demikianlah uraian yang dapat saya sampaikan. Mudah-mudahan bermanfaat. Terima kasih. 1. Pada saat teman Anda berpidato, berilah penilaian dan catatlah kekurangannya yang perlu diperbaiki. Untuk memudahkan Anda, gunakanlah format penilaian berikut. Uji Materi No. Nama Aspek yang Dinilai Keterangan intonasi lafal volume suara ekspresi sikap Keterangan skor: • sangat baik : 80–100 • baik : 70–79 • kurang : 60–69 • sangat kurang : 50–59 2. Sampaikanlah hasil penilaian tersebut kepada teman Anda sebagai bahan evaluasi. 1. Buatlah sebuah teks pidato dengan tema pendidikan. Kemudian, pahami dan hafalkan. 2. Sampaikan pidato tersebut di depan teman-teman Anda dengan memperhatikan intonasi, lafal, ekspresi, dan sikap yang tepat. 3. Berikan penilaian terhadap pidato teman Anda dengan format penilaian berikut. Tabel 7. 2 Format Penilaian Pidato Tanpa Teks 120 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program Bahasa No. Aspek yang disukai Bagus Kurang Saran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. ketepatan tema kesesuaian tujuan keruntutan isi pidato lafal intonasi nada sikap berdiri pandangan mata 4. Perbaikilah kekurangan pidato Anda berdasarkan masukan dari teman Anda. Kaidah Berbahasa Pembentukan sebuah kata dapat diambil dari dua sumber yaitu sumber dari dalam bahasa Indonesia dan dari luar bahasa Indonesia. Kata baru yang bersumber dari bahasa Indonseia bersumber dari kata yang sudah ada, seperti gabungan kata berikut. daya serba lepas daya tahan serba guna lepas tangan daya tarik serba tahu lepas pantai daya serap serba plastik lepas landas Pembentukan kata bahasa Idonesia yang berasal dari luar bahasa Indonesia adalah seperti kata-kata serapan berikut. valuta mesjid ekspor bank impor ahad Pengambilan kata asing tersebut disebabkan karena belum ada penemuan penamaan secara resmi dari bahasa Indonesia. Pembentukan Kata Tabel 7. 3 Format Penilaian Pidato 121 Aktualisasi Diri Mengenal Ragam Bahasa C Pada pembelajaran ini, Anda akan mempelajari berbagai ragam bahasa dengan cara membedakan dan menggunakan ragam bahasa. Tujuan pembelajaran ini agar, Anda mengenal berbagai ragam bahasa dan dapat menggunakan ragam bahasa tersebut sesuai dengan konteks dan situasi. Setiap orang memiliki gaya berbahasa masing-masing. Gaya bahasa atau ragam bahasa dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti usia, jenjang pendidikan, agama, dalam bidang wacananya. Ragam bahasa terbagi atas ragam ilmiah dan ragam populer.

1. Ragam Ilmiah

Ragam ilmiah adalah ragam yang biasa digunakan dalam kegiatan. Kegiatan ilmiah, misalnya kegiatan belajar-mengajar di kelas, perkuliahan, diskusi, ceramah, seminar, dan tulisan-tulisan ilmiah. Ragam bahasa ini ditandai dengan penggunaan istilah-istilah ilmiah.

2. Ragam Populer

Ragam ini biasa digunakan dalam kegiatan nonilmiah, seperti dalam pergaulan sehari-hari dan dalam tulisan-tulisan populer. Ragam ini dapat dipahami oleh semua penutur suatu bahasa. Berdasarkan media penyampaiannya, ragam bahasa dibedakan menjadi beberapa jenis.

1. Ragam Lisan dan Ragam Tulis

Bahasa Indonesia yang amat luas wilayah pemakaiannya ini dan bermacam-macam pula latar belakang penuturnya, mau tidak mau akan melahirkan sejumlah ragam bahasa. Adanya bermacam- macam ragam bahasa ini sesuai dengan fungsi, kedudukan, serta lingkungan yang berbeda-beda. Ragam bahasa ini pada pokoknya dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu ragam lisan dan tulis. Kedua ragam ini berbeda. Perbedaannya adalah sebagai berikut: a. Ragam lisan menghendaki adanya orang kedua, teman berbicara yang berada di depan pembicara. Adapun ragam tulis tidak mengharuskan adanya teman bicara berada di depan pembicara. b. Di dalam ragam lisan, unsur-unsur fungsi gramatikal–seperti subjek, predikat, dan objek–tidak selalu dinyatakan. Unsur- unsur itu kadang-kadang dapat ditinggalkan. Hal ini disebabkan oleh bahasa yang digunakan itu dapat dibantu oleh gerak mimik, pandangan, anggukan, atau intonasi. Ragam tulis perlu lebih terang dan lebih lengkap daripada ragam lisan. Fungsi-fungsi gramatikal harus nyata karena ragam tulis tidak mengharuskan orang kedua berada di depan pembicara. Kelengkapan ragam tulis menghendaki agar orang yang diajak berbicara mengerti isi tulisan itu. Contoh ragam tulis ialah tulisan-tulisan dalam buku, majalah, dan surat kabar. Sumber: www.perpus.yarsi.ac.id Gambar 7.1 Perpustakaan adalah sarana yang memuat ilmu dan ragam bahasa. 122 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program Bahasa c. Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang, dan waktu. Adapun ragam tulis tidak terikat oleh situasi, kondisi, ruang, dan waktu. Kalau kita tidak berada dalam suasana itu, jelas kita tidak mengerti hal yang diperbincangkannya itu. d. Ragam lisan dipengaruhi oleh intonasi, tekanan, nada, irama, dan jeda, sedangkan ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf besar, dan huruf miring.

2. Ragam Baku dan Ragam Tidak Baku

Pada dasarnya, ragam tulis dan ragam lisan terdiri pula atas ragam baku dan ragam tidak baku. Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dalam penggunaannya. Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku.

3. Ragam Baku Tulis dan Ragam Baku Lisan

Dalam kehidupan berbahasa, kita sudah mengenal ragam lisan dan ragam tulis, ragam baku dan ragam tidak baku. Oleh karena itu, muncul ragam baku tulis dan ragam baku lisan. Ragam baku tulis adalah ragam yang dipakai dengan resmi dalam buku-buku pelajaran atau buku-buku ilmiah lainnya. Adapun ukuran dan nilai ragam baku lisan bergantung pada besar atau kecilnya ragam daerah yang terdengar dalam ucapan. Seseorang dikatakan berbahasa lisan yang baku kalau dalam pembicaraannya tidak terlalu menonjol pengaruh logat atau dialek daerahnya.

4. Ragam Sosial

Ragam sosial merupakan ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat. a. Idiolek, yaitu ragam bahasa yang dimiliki oleh seseorang. Ragam atau gaya bahasa ini biasanya melekat pada tindak bahasa seseorang yang tidak disadarinya. Misalnya, gaya bahasa Taufik Ismail akan berbeda dengan W.S. Rendra, baik dalam gaya penuturan maupun gaya penulisan. b. Dialek, yaitu ragam bahasa yang digunakan oleh orang di daerah tertentu atau oleh sekelompok orang. Misalnya, dialek orang Jawa berbeda dengan dialek orang Madura. c. Sosiolek, ragam bahasa yang digunakan oleh kelompok anggota masyarakat dari golongan sosial tertentu. Ragam ini ditandai dengan status sosial. Misalnya, ragam bahasa orang berpendidikan tinggi berbeda dengan ragam bahasa orang yang berpendidikan rendah. Perhatikan contoh berikut. Contoh 1 Bapak Kepala Sekolah dan Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, serta teman-teman yang saya banggakan, selamat siang. Tadi pagi ketika panitia pemilihan pengurus OSIS melak- sanakan penghitungan suara, saya sempat berdebar-debar. Mengapa? Perolehan suara masing-masing calon berimbang, kejar-