Pemilihan Lokasi Karamba Jaring Apung

lokasi KJA petani untuk pengambilan ikan kerapu macan sehingga petani tidak memiliki resiko kematian ikan setelah panen.

6.1.1 Keputusan Kelayakan Berdasarkan Aspek Pasar

Berdasarkan gambaran diatas, maka dapat disimpulkan bahwa peluang usaha budidaya ikan kerapu macan di Pulau Panggang masih sangat besar dan layak untuk diusahakan karena hasil produksi ikan kerapu macan hasil KJA sudah memiliki pembeli yang pasti dan mampu membeli dalam jumlah yang tidak terbatas. Selain itu sistem pembelian langsung ke lokasi KJA juga menyebabkan petani tidak memiliki resiko kematian ikan kerapu macan. Untuk pasar ekspor juga peluang masih sangat terbuka karena jumlah ekspor Indonesia masih sangat jauh dibandingkan permintaan pasar, khususnya dari Hongkong.

6.2 Analisis Aspek Teknis

Analisis aspek teknis dilakukan terhadap teknik budidaya ikan kerapu macan dengan sistem KJA, kegiatan kegiatan yang bersifat teknis dalam pengadaan input, dan pemilihan lokasi KJA yang dilakukan oleh petani budidaya ikan kerapu macan di Pulau Panggang.

6.2.1 Pemilihan Lokasi Karamba Jaring Apung

Pemilihan lokasi KJA diterapkan di kawasan perairan laut yang memiliki kedalaman 5-40 meter pada saat surut dan memiliki arus laut dengan kecepatan 0,15-0,35 mdetik dengan substrat dasar berupa pasir atau batu. Arus yang melebihi batas yang disarankan dapat mempengaruhi posisi dari jaring dan sistem penjangkaran. Kuatnya arus perairan juga dapat menyebabkan bergesernya posisi rakit dan sebaliknya arus yang terlalu kecil dapat mengurangi pertukaran air keluar masuk jaring. Hal ini akan mempengaruhi ketersediaan oksigen terlarut dan timbulnya penyakit akibat parasit yang berasal dari sisa-sisa pakan yang mengendap di waring. Berdasarkan pengamatan dilokasi penelitian, pembudidaya KJA di Pulau Panggang tidak meneliti terlebih dahulu apakah lokasi KJA mereka telah sesuai dengan literarur-literatur maupun yang dianjurkan oleh Suku Dinas Sudin Perikanan Kepulauan Seribu seperti kedalaman air dari dasar waring, kecepatan arus, pencemaran terutama dari kapal dan limbah rumah tangga, dan lain-lain. Kebanyakan petani budidaya menetapkan lokasi KJA hanya karena melihat lokasi yang kosong dan ukurannya cocok untuk menempatkan KJA-nya. Data Sudin Perikanan Kepulauan Seribu daerah yang menjadi lokasi KJA pembudidaya masih layak diusahakan karena berdasarkan aspek fisika-kimia perairan masih sesuai dengan standar ketentuan lokasi KJA. Kondisi fisika-kimia dapat dilihat pada Tabel12. Tabel 12 Kondisi Fisika, Kimia pulau-pulau di Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu. No. Parameter Satuan Pulau Panggang Pulau Karang Congkak Pulau Semak Daun I Fisika 1 Suhu o C 30,2 29,6 30,2 29,5 29,5 29,5 2 Kecerahan meter 6 9 8,5 3 Kedalaman meter 10 12,2 11 4 Kekeruhan meter 0,70 1,00 0,70 0,70 0,60 0,65 5 Salinitas O oo 32 31 32 32 32 32 6 Arus mdetik 0,15-0,40 mdetik 0,10-0,25 mdetik 0,15-0,35 mdetik II Kimia 1 pH 8,21 8,16 8,19 8,14 8,22 8,28 2 Oksigen terlarut DO mgl 7,03 6,35 7,03 5,56 7,11 5,65 3 BOD5 mgl 2,94 6,43 3,62 3,15 3,59 3,95 4 COD mgl 73,35 73,35 77,43 73,35 73,35 69,28 5 NH 3 -N NH 3 +NH 4 mgl 0,021 0,031 0,031 0,025 0,016 0,011 6 Nitrit NO 2 -N mgl 0,006 0,011 0,006 0,003 0,005 0,007 7 Seng Zn mgl 0,028 0,014 0,030 0,030 0,025 0,022 8 Timah hitam Pb mgl 0,008 0,008 0,009 0,006 0,006 0,005 9 Tembaga Cu mgl 0,026 0,026 0,050 0,029 0,026 0,044 10 Nikel Ni mgl 0,025 0,034 0,025 0,029 0,025 0,025 11 Deterjen mgl 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 12 Phenol mgl 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 Sumber : Sudin Perikanan Kepulauan Seribu, 2005 Keterangan: angka di dalam kurung adalah hasil pengukuran kualitas air dekat dasar laut di kawasan laguna. Dari tabel diatas, kondisi fisika perairan yang meliputi suhu, kecerahan kolom peraian, kedalaman perairan, tingkat kekeruhan, salinitas dan arus perairan di Pulau Panggang yang menjadi lokasi budidaya masuk dalam kriteria lokasi yang layak untuk budidaya ikan kerapu macan denga sistem KJA. Perairan Pulau Panggang juga memenuhi syarat lokasi karena memenuhi beberapa kriteria kesesuaian lahan budidaya ikan kerapu macan dengan sistem KJA, yaitu: a. Perairan yang terlindung dari angina dan gelombang besar. b. Kedalaman perairan 10 meter sesuai dengan budidaya sistem KJA. c. Dasar perairan yang berkarang dan berpasir yang merupakan habitat alami dari ikan kerapu macan. d. Letak lokasi yang tidak mengganggu jalur pelayaran. e. Relative dekat dengan sumber pakan alami rucah f. Sarana transportasi yang tersedia. g. Kecepatan arus 0,15-0,40 mdetik, kecerahan 6 meter, salinitas 32 persen, DO 7,03 mgl, dan pH 8,21.

6.2.2 Teknik Budidaya Ikan Kerapu dengan Sistem KJA

Dokumen yang terkait

Perencanaan Strategis Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Terpadu di Kelurahan Pulau Panggang Kecamatan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta

0 6 16

Analisis ekonomi dan sosial usaha budidaya karang di kelurahan Panggang, kepulauan Seribu, Jakarta

0 5 135

Optimasi Pengelolaan dan Pengembangan Budidaya Ikan Kerapu Macan pada Kelompok Sea Farming di Pulau Panggang, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu

4 38 247

Dampak Pariwisata Terhadap Peluang Usaha dan Kerja Luar Pertanian di Daerah Pesisir (Kasus Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, DKI Jakarta)

0 16 278

Pertumbuhan ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus Forsskal, 1775) di Perairan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu

0 9 48

Analisis Keragaan Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Kerapu Macan Epinephelus fuscoguttatus dan Ikan Kerapu Bebek Chromileptes altivelis dalam Sistem Karamba Jaring Apung di Kawasan Sea Farming Pulau Panggang, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu

0 7 215

Analisis Efisiensi Tataniaga Ikan Kerapu Macan (Epinephellus Fuscoguttatus) Pada Kelompok Tani Sea Farming Di Kelurahan Pulau Panggang Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.

2 27 97

Strategi Nafkah Nelayan Di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara, Dki Jakarta

0 14 110

Preferensi Jenis Ikan Karang Terhadap Habitat Terumbu Karang di DPL Pulau Panggang Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu DKI Jakarta.

1 1 17

STRUKTUR MAKROZOOBENTOS SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN PULAU PANGGANG KEPULAUAN SERIBU DKI JAKARTA.

0 0 1