menunjukkan bahwa poyek ini layak untuk dilaksanakan karena memberikan tambahan manfaat dari nilai sekarang.
Nilai IRR sebesar 232,86 persen juga menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan karena nilainya lebih besar dari tingkat diskonto sebesar 5,25
persen. Nilai IRR ini juga menunjukkan bahwa usaha ini akan memberikan tingkat pengembalian modal yang ditanamkan sebesar 232,86 persen.
Net BC yang didapat sebesar 1,80 yang berarti setiap pengeluaran usaha sebesar Rp 1 akan menghasilkan manfaat sebesar Rp 1,80. Nilai ini didapatkan
dari nilai total inflow dibagi nilai total outflow yang telah dikalikan nilai discount rate. Nilai inflow yang didapat sebesar Rp 124.361.541 dan nilai outflow sebesar
Rp 69.126.499. Hasil perhitungan pada KJA 6 kotak didapatkan payback periode usaha ini
selama 5,32 bulan. Hal ini menunjukkan keuntungan usaha yang diperoleh akan dapat menutupi biaya investasi setelah 5,32 bulan. Jika dilihat dari periode
budidaya ikan kerapu macan yang berkisar kurang lebih sepuluh bulan, maka PP didapat sebelum masa panen ikan kerapu macan dilakukan. Hal ini disebabkan
oleh keuntungan bersih yang didapatkan sangat besar jika dibandingkan biaya investasi. Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan bahwa secara nyata seluruh
biaya investasi baru didapatkan setelah satu periode budidaya walaupun secara perhitungan didapatkan PP sebelum masa pemanenan.
6.5 Analisis Sensitifitas
Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini untuk analisis sensitifitas yaitu tingkat kelangsungan hidup SR dan komponen biaya variabel
yang mengeluarkan biaya terbesar yaitu biaya pembelian bibit ikan kerapu. SR dianalisis karena berhubungan erat dengan jumlah output dari usaha budidaya
ikan kerapu macan yang nantinya akan menentukan besar keuntungan usaha budidaya ini. Biaya pembelian bibit kerapu dianalisis karena merupakan
komponen biaya variabel yang terbesar selama usaha budidaya ini berlangsung, sehingga apabila terjadi perubahanpeningkatan harga akan mempengaruhi tingkat
pengeluaran dan keuntungan yang didapat usaha budidaya kerapu macan. 6.4.1 Penurunan SR Sebesar 10 Persen
Besarnya perubahan SR yang digunakan sebesar 10 persen dari SR awal sebesar 70 persen pada KJA 2 kotak, 64 persen pada KJA 4 kotak, dan 54 persen
pada KJA 6 kotak. Nilai penurunan sebesar 10 persen dipilih karena menurut informasi yang didapatkan dari Sudin Perikanan Kepulauan Seribu SR minimum
agar usaha budidaya ikan kerapu macan menghasilkan keuntungan sebesar 40 persen. Dari nilai SR terendah yang didapatkan di tempat penelitian 54 persen,
maka apabila terjadi penurunan SR sebesar 10 persen usaha tersebut sudah tidak mendatangkan keuntungan berdasarkan informasi yang didapatkan.
a. KJA 2 Kotak
Apabila SR turun menjadi 60 persen untuk KJA 2 kotak, banyaknya jumlah ikan yang dipanen 120 ekor. Total pemasukan yang didapatkan sebesar Rp
10.920.000. Hasil pengolahan data yang dilakukan untuk KJA 2 kotak didapatkan nilai NPV sebesar Rp 24.172.937. Nilai ini didapatkan dari nilai total inflow
dikurangi nilai total outflow yang telah dikalikan nilai discount rate. Nilai inflow yang didapat sebesar Rp 47.688.487 dan nilai outflow sebesar Rp 23.515.550.
Nilai NPV yang positif ini menunjukkan bahwa poyek ini layak untuk dilaksanakan karena memberikan tambahan manfaat dari nilai sekarang.
Nilai IRR sebesar 170,61 persen juga menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan karena nilainya lebih besar dari tingkat diskonto sebesar 5,25
persen. Nilai IRR ini juga menunjukkan bahwa usaha ini akan memberikan tingkat pengembalian modal yang ditanamkan sebesar 170,61 persen.
Net BC yang didapat sebesar 2,03 yang berarti setiap pengeluaran usaha sebesar Rp 1 akan menghasilkan manfaat sebesar Rp 2,03. Nilai ini didapatkan
dari nilai total inflow dibagi nilai total outflow yang telah dikalikan nilai discount rate. Nilai inflow yang didapat sebesar Rp 47.688.487 dan nilai outflow sebesar
Rp 23.515.550. Payback periode PP usaha ini selama 7,23 bulan. Hal ini menunjukkan
keuntungan usaha yang diperoleh akan dapat menutupi biaya investasi setelah 7,23 bulan. Jika dilihat dari periode budidaya ikan kerapu macan yang berkisar
kurang lebih sepuluh bulan, maka PP didapat sebelum masa panen ikan kerapu macan dilakukan. Hal ini disebabkan oleh keuntungan bersih yang didapatkan
sangat besar jika dibandingkan biaya investasi. Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan bahwa secara nyata seluruh biaya investasi baru didapatkan setelah
satu periode budidaya walaupun secara perhitungan didapatkan PP sebelum masa pemanenan.
b. KJA 4 Kotak