Kekerasan Perubahan Mutu Sayuran Selama Penyimpanan

menunjukkan bahwa respirasi sayuran yang disimpan di dalam pp rigid kedap udara lebih rendah daripada sayuran yang disimpan di dalam kantong plastik HDPE perforated .

5. Kekerasan

Pada penelitian ini, uji kekerasan hanya dilakukan pada dua jenis sayuran, yaitu kacang panjang dan wortel. Selama penyimpanan, kekerasan sayuran mengalami penurunan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengukuran yang nilainya semakin tinggi. Artinya, sayuran menjadi semakin lembek selama penyimpanan. Nilai kekerasan kacang panjang dan wortel dapat dilihat pada Gambar 22 dan 23. Gambar 22. Grafik Kekerasan Kacang Panjang Pada gambar 22 diatas, terlihat adanya peningkatan nilai kekerasan dari bahan yang berarti sayuran tersebut semakin lunak selama penyimpanan berlangsung. Nilai koefisien regresi terkecil pada gambar 22 terdapat pada perlakuan pp rigid kedap udara dengan sirkulasi terbuka yaitu 0.117. Hal ini berarti perlakuan tersebut dapat mempertahankan nilai kelunakan daripada ketiga perlakuan yang lain. Nilai R 2 berada pada rentang diatas 0.9 pada setiap perlakuan lampiran 2. y = 0.1782x + 1.7861 R2 = 0.0.935 y = 0.1593x + 1.8353 R2 = 0.913 y = 0.1173x + 1.8031 R2 = 0.91 y = 0.189x + 1.762 R2 = 0.931 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 5 10 15 20 Lama Penyimpanan Hari Kekerasa n m m10 s pp rigid kedap udara sirkulasi tertutup pp rigid kedap udara sirkulasi setengah terbuka pp rigid kedap udara sirkulasi terbuka HDPE perforated Gambar 23. Grafik Kekerasan Wortel Gambar 23 menunjukkan adanya peningkatan nilai kekerasan pada wortel. Hal ini menunjukkan bahwa sayuran tersebut semakin lunaklembek selama penyimpanan berlangsung. Semakin besar nilai kekerasan maka semakin lunak bahan yang disimpan dimana semakin dalam jarum penetrometer gram Humbolt menembus produk yang diukur dengan menggunakan jarum penetrometer per 10 detik. Nilai koefisien regresi terkecil berada pada perlakuan pp rigid kedap udara dengan sirkulasi terbuka dengan nilai 0.108 yang berarti kemasan tersebut lebih efektif mempertahankan kekerasan bahan dibandingkan tiga perlakuan yang lain dengan nilai R 2 untuk masing-masing perlakuan berada pada nilai diatas 0.9 Lihat lampiran 2. Perubahan kekerasan sayuran disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah hilangnya air sel, respirasi, dan reaksi enzimatis Pantastico, 1989. Kehilangan air sel menyebabkan turgor sel mengalami penurunan. Kehilangan air sel pada sayuran yang disimpan dalam plastik pp rigid kedap udara lebih kecil dibanding sayuran yang disimpan dalam plastik HDPE perforated yang memiliki permeabilitas terhadap gas dan air yang lebih tinggi lihat lampiran 5. Akibatnya, penurunan kekerasan sayuran yang disimpan dalam plastik pp rigid kedap udara juga lebih kecil. Respirasi pada sayuran menyebabkan kadar karbohidrat sayuran mengalami penurunan. Karbohidrat merupakan penyusun struktur sel. Penurunan kadar karbohidrat menyebabkan struktur sel menjadi lebih lunak. Oleh karena itu, sayuran yang y = 0.1112x + 1.4079 R2 = 0.958 y = 0.1272x + 1.443 R 2 = 0.974 y = 0.1079x + 1.3934 R 2 = 0.95 y = 0.1419x + 1.6051 R 2 = 0.978 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 10 15 20 Lama Penyimpanan Hari Kekerasa n m m10 s pp rigid kedap udara sirkulasi tertutup pp rigid kedap udara sirkulasi setengah terbuka pp rigid kedap udara sirkulasi terbuka HDPE perforated mengalami penurunan karbohidrat total gula lebih tinggi sayuran yang disimpan dalam plastik HDPE perforated mengalami penurunan kekerasan yang lebih besar. Reaksi enzimatis yang terjadi dalam sayuran menyebabkan kerusakan pektin yang terdapat dalam sayuran. Senyawa pektin berfungsi sebagai perekat dinding yang satu dengan dinding sel lainnya Pantastico, 1989. Rusaknya senyawa tersebut menyebabkan sel menjadi lemah dan sayuran menjadi lunak. Selain itu, adanya mikroorganisme perusak yang menyebabkan dinding sel menjadi rusak. Kapang dan bakteri mempunyai enzim selulase yang berfungsi untuk merusak dinding sel.

6. Total Asam