Keberadaan, kebutuhan, dan kondisi fasilitas dalam menunjang aktivitas pendaratan ikan

4.4.1. Keberadaan, kebutuhan, dan kondisi fasilitas dalam menunjang aktivitas pendaratan ikan

1 Proses aktivitas pendaratan ikan Kapal-kapal yang masuk di PPI Tanjungsari untuk melakukan pendaratan ikan umumnya terjadi antara pukul 03.00 - 07.00 WIB. Kapal-kapal yang akan melakukan proses pendaratan tidak sampai mengalami antrian kapal meskipun banyak kapal, yakni minimal 15 kapal per hari yang akan melakukan pendaratan di PPI Tanjungsari sehingga proses pendaratan berlangsung lancar. Hal ini disebabkan luas kolam pelabuhan yang cukup besar sehingga dapat melancarkan kapal-kapal yang akan mendarat. Di PPI Tanjungsari, proses pendaratan hasil tangkapan meliputi pembongkaran, penyortiran, dan pengangkutan ke TPI. Ketika kapal selesai merapat ke dermaga, proses pembongkaran hasil tangkapan pun mulai dilakukan Gambar 46. Hasil tangkapan yang disimpan di palkah segera dikeluarkan. Tidak semua hasil tangkapan disimpan di dalam palkah. Sebagian hasil tangkapan ada yang disimpan di dalam keranjang, blong atau ember, dan kotak styrofoam. Sebagian nelayan yang melakukan pembongkaran dan sebagian yang lain melakukan penyortiran. Disamping pembongkaran, penyortiran pun masih dilakukan di atas Hasil tangkapan yang siap didaratkan di PPI Tanjungsari. Gambar 46 kapal. Proses penyortiran tidak membutuhkan waktu lama karena sebagian besar hasil tangkapan telah disortir sesaat setelah proses penangkapan. Hasil tangkapan disortir berdasarkan mutu dan jenis ikan tanpa melalui pencucian terlebih dahulu. Hasil tangkapan yang telah disortir dimasukkan ke dalam keranjang dengan daya tampung 20 - 30 kg untuk kemudian dilelang. Keranjang-keranjang ini merupakan hasil sewaan juragan nelayan kepada pihak KUD dengan harga sewa Rp1.000,00 keranjang. Setelah proses pembongkaran dan penyortiran dilakukan, pengangkutan hasil tangkapan ke TPI pun dimulai. Pengangkutan hasil tangkapan dilakukan dengan menggunakan gerobak. Secara umum kendala dalam proses pendaratan ikan adalah pendangkalan yang terjadi pada kolam PPI sehingga menyulitkan proses keluar masuknya kapal, oleh sebab itu pengerukan secara rutin harus dilakukan. Kendala lain yang agak mengganggu aktivitas pendaratan ikan adalah kehadiran banyaknya para pengecer atau anak-anak yang sudah menunggu kapal mendarat untuk meminta-minta ikan kepada para nelayan. Adapun alur pendaratan ikan di PPI Tanjungsari seperti tertera pada Gambar 47 berikut. 2 Tingkat keberadaan dan kebutuhan fasilitas dalam menunjang aktivitas pendaratan ikan Keberadaan fasilitas yang baik dan disesuaikan dengan kebutuhannya akan sangat menunjang aktivitas pendaratan ikan. Adapun fasilitas-fasilitas yang ada dan seharusnya ada yang digunakan untuk menunjang aktivitas pendaratan ikan di PPI Tanjungsari serta kebutuhan fasilitas tersebut, seperti tertera pada Tabel 21. Dalam pengamatan yang dilakukan terdapat beberapa fasilitas yang tidak termasuk kedalam tiga kelompok fasilitas tersebut, keranjangkotak styrofoam blong, dan alat pengangkut seperti gerobak. Meskipun fungsinya tidak terlalu Gambar 47 Alur pendaratan ikan di PPI Tanjungsari. vital, namun keberadaannya sangat membantu untuk melancarkan aktivitas penda- ratan ikan. Keberadaan Fasilitas Kebutuhan Fasilitas No. Kelompok Fasilitas Fasilitas Seharusnya Ada Ada ADP ANBP BANP BANBP 1 Dermaga pendaratan ikan muat 2 Kolam pelabuhan 3 Vital Sistem rambu-rambu navigasi Jumlah 3 3 3 Persentase 100 100 100 1 Penting Pos penghubung radio SSB Jumlah 1 1 1 Persentase 100 100 100 1 Pelengkap Dermaga muat terpisah Jumlah 1 1 Persentase 100 100 Sumber: Hasil pengamatan dan wawancara 2007 Ket : ADP: Ada dan diperlukan; ANBP: Ada namun belum diperlukan; BANP: Belum ada namun diperlukan; BANBP: Belum ada namun belum diperlukan Kelompok fasilitas vital yang seharusnya ada dalam menunjang aktivitas pendaratan ikan telah dipenuhi seluruhnya oleh PPI Tanjungsari dengan keber- adaan ke-3 fasilitas tersebut. Tingkat kebutuhan ke-3 fasilitas dalam menunjang aktivitas pendaratan ikan adalah ada dan diperlukan ADP. Kelompok fasilitas penting yang seharusnya ada untuk menunjang aktivitas pendaratan ikan hanyalah pos penghubung radio SSB saja. Fasilitas yang kebutuhannya ADP ini pun telah dimiliki PPI Tanjungsari. Fasilitas dermaga muat terpisah yang termasuk kelom- pok fasilitas pelengkap ini belum tersedia di PPI Tanjungsari. Fasilitas dengan tingkat keberadaan yang belum ada namun dari segi kebutuhan juga belum diperlukan maka hal ini dapat diartikan fasilitas tersebut belum terlalu dibutuhkan karena sudah dapat diatasi dengan keberadaan dermaga pendaratan ikan dan muat. Selain itu, aktivitas bongkar dan muat di PPI Tanjungsari juga belum mengalami kendala berarti meskipun dermaga muat terpisah belum tersedia. Kategori yang diperoleh kelompok fasilitas vital untuk keberadaaan fasilitas, yakni baik sekali. Hal ini disebabkan ke-3 fasilitas yang seharusnya ada pada Tabel 21 Keberadaan dan kebutuhan fasilitas dalam menunjang aktivitas pen- daratan ikan kelompok fasilitas vital seluruh sudah tersedia. Kelompok fasilitas penting mem- peroleh kategori baik karena 1 fasilitas yang seharusnya ada dalam menunjang aktivitas pendaratan ikan di PPI Tanjungsari sudah dipenuhi. Namun, kategori buruk diperoleh kelompok fasilitas pelengkap karena 1 fasilitas yang seharusnya ada tidak dimiliki PPI Tanjungsari, yakni dermaga muat terpisah untuk mendu- kung aktivitas pendaratan ikan. Keadaan demikian dapat disimpulkan bahwa ting- kat keberadaan fasilitas secara umum dalam menunjang aktivitas pendaratan ikan di PPI Tanjungsari adalah dalam kategori baik dengan mengacu pada perolehan kategori per kelompok fasilitas Gambar 48. Kebutuhan fasilitas dalam menunjang aktivitas pendaratan ikan di PPI Tanjungsari untuk kelompok fasilitas vital memperoleh kategori baik sekali atau 100 kebutuhan fasilitas yang ada dan diperlukan ADP. Kelompok fasilitas penting memperoleh kategori baik atau 100 untuk kebutuhan fasilitas ADP, dan kelompok fasilitas pelengkap juga memperoleh kategori baik atau 100 untuk kebutuhan fasilitas yang belum ada namun belum diperlukan BANBP Gambar 49. Dengan demikian dari perolehan kategori per kelompok fasilitas dapat Kategori yang telah ditetapkan berdasarkan jumlah fasilitas yang seharusnya ada dan yang diperoleh dalam menunjang aktivitas pendaratan ikan. Gambar 48 disimpulkan bahwa kebutuhan fasilitas di PPI Tanjungsari adalah dalam kategori baik. 3 Kondisi fasilitas dalam menunjang aktivitas pendaratan ikan Keberadaan fasilitas yang baik dan ditunjang dengan kondisi fasilitas yang baik pula akan membuat aktivitas di PPI Tanjungsari berjalan dengan lancar. Adapun kondisi fasilitas dalam menunjang aktivitas pendaratan ikan di PPI Tan- jungsari seperti tertera pada Tabel 22. Kelompok fasilitas vital memperoleh kategori baik sekali 100 kondisi layak pakai dan kategori buruk 100 kondisi tidak dapat digunakan Gambar 50 disebabkan kondisi SSB yang rusak pada kelompok fasilitas penting. Kelom- pok fasilitas pelengkap yang menunjang pendaratan ikan tidak dapat diketahui kondisinya karena ketiadaan fasilitasnya Tabel 22. Meskipun kelompok fasilitas penting memperoleh kategori buruk 100, namun keberadaan fasilitasnya yang hanya satu masih menjadikan aktivitas pendaratan ikan masih berjalan lancar. Selain itu, masih banyaknya kondisi fasilitas yang layak pakai, terutama kelom- pok fasilitas vital. Kebutuhan per kelompok fasilitas dengan kategori yang telah ditetapkan berdasarkan persentase yang diperoleh dalam menunjang aktivitas pendaratan ikan. Gambar 49 Tabel 22 Kondisi fasilitas dalam menunjang aktivitas pendaratan ikan Kondisi Fasilitas No. Kelompok Fasilitas Fasilitas Layak Pakai Melampaui Kapasitas Tidak dapat Digunakan 1 Dermaga pendaratan ikan dan Muat 2 Kolam pelabuhan 3 Vital Sistem rambu-rambu navigasi Jumlah 3 Persentase 100 1 Penting Pos penghubung radio SSB Jumlah 1 Persentase 100 1 Pelengkap Dermaga muat terpisah Jumlah Persentase Sumber: Hasil pengamatan dan wawancara 2007 Ket : : Fasilitas ada; : Fasilitas tidak ada Keadaan ini mengindikasikan bahwa PPI Tanjungsari secara umum memper- oleh kategori baik untuk kondisi fasilitas dalam menunjang aktivitas pendaratan ikan. Namun demikian, kondisi fasilitas yang tidak dapat digunakan karena rusak harus tetap mendapatkan perhatian dari pihak PPI Tanjungsari untuk segera diperbaiki agar aktivitas pendaratan ikan dapat berjalan optimal. Kondisi per kelompok fasilitas dengan kategori yang telah ditetapkan berdasarkan persentase yang diperoleh dalam menunjang aktivitas pendaratan ikan. Gambar 50 Dengan demikian, keberadaan dan kebutuhan dibahas sub bab sebelumnya dan kondisi fasilitas secara umum yang seluruhnya berada kategori baik menunjukkan bahwa aktivitas pendaratan ikan berjalan dengan baik.

4.4.2. Keberadaan, kebutuhan dan kondisi fasilitas dalam menunjang aktivitas penanganan ikan