3.5.2. Analisis keberadaan dan kebutuhan fasilitas dalam menunjang akti- vitas PPI Tanjungsari
1 Keberadaan dan kebutuhan fasilitas untuk menunjang aktivitas PPI Tanjungsari
Analisis ini digunakan untuk menentukan keberadaan dan kebutuhan fasilitas dalam menunjang aktivitas yang dilakukan di PPI Tanjungsari. Analisis keber-
adaan fasilitas dilakukan dengan mentabulasi fasilitas-fasilitas yang seharusnya ada dan ada, sedangkan analisis kebutuhan fasilitas dilakukan dengan menta-
bulasi fasilitas yang ada dan diperlukan ADP, ada namun belum diperlukan ANBP, belum ada namun diperlukan BANP, dan belum ada namun belum
diperlukan BANBP dalam menunjang aktivitas PPI Tanjungsari pendaratan, penanganan, pengolahan ikan, pemasaran, pemeliharaan dan perbaikan, admini-
strasi dan penyuluhan, serta penyaluran perbekalan Tabel 3. Analisis kebutuhan
fasilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kebutuhan dari fasilitas-fasilitas yang digunakan dalam menunjang suatu aktivitas. Penentuan tingkat kebutuhan ADP,
ANBP, BANP, dan BANBP diindikasikan dengan digunakan atau tidaknya fasilitas tersebut pada saat operasional PPI Tanjungsari.
100 79
59 39
19
20 40
60 80
100
20 40
60 80
100 120
Buruk Sekali
Buruk Cukup
Baik Baik
Sekali
Persentase Kondisi Fasilitas Layak Pakai
Gambar 5 Grafik pembagian interval persentase kondisi fasilitas per kategori yang telah ditetapkan untuk seluruh ke-
lompok fasilitas.
Melampaui Kapasitas Tidak dapat Digunakan
Tabel 3 Keberadaan dan kebutuhan fasilitas dalam menunjang aktivitas
Keberadaan Fasilitas Kebutuhan Fasilitas
No. Kelompok
Fasilitas Fasilitas
Seharusnya Ada
Ada ADP
ANBP BANP
BANBP 1
2 3
Vital Jumlah
Persentase 1
2 3
Penting Jumlah
Persentase 1
2 3
Pelengkap Jumlah
Persentase
Ket: ADP = Ada dan diperlukan; ANBP = Ada namun belum diperlukan; dan BANP = Belum ada namun diperlukan; BANBP = Belum ada namun belum diperlukan
Jumlah per kelompok fasilitas mutlakvital, penting, pelengkap pada hasil tabulasi akan menentukan kategori penilaian dalam menunjang aktivitas yang
terdapat di PPI Tanjungsari. Banyaknya kategori penilaian disesuaikan dengan jumlah fasilitas yang seharusnya ada dalam menunjang aktivitas di PPI
Tanjungsari seperti pada Gambar 6 berikut.
Gambar 6 Pembagian kategori keberadaan fasilitas yang telah ditetapkan dengan jumlah fasilitas perkiraan seharusnya ada yang akan
diperoleh di PPI Tanjungsari.
Kebutuhan fasilitas dianalisis hampir sama seperti analisis keberadaan fasilitas dalam menunjang aktivitas. Hal ini disebabkan kebutuhan fasilitas masih
terkait langsung dengan keberadaan fasilitas Tabel 3. Persentase yang diperoleh per kelompok fasilitas mutlakvital, penting, pelengkap pada hasil tabulasi akan
menentukan kategori penilaian. Penggunaan persentase yang akan menentukan pembagian kategori pada analisis kebutuhan fasilitas inilah yang membedakan
dengan analisis keberadaan fasilitas dalam menunjang aktivitas.
Kebutuhan fasilitas ada dan diperlukan ADP dan belum ada namun belum diperlukan BANBP menjadi acuan utama daripada dua kebutuhan lainnya dalam
menentukan kategori penilaian secara umum yang akan diberikan. Hal ini dise- babkan persentase yang diperoleh pada kebutuhan ada dan diperlukan ADP dan
belum ada namun belum diperlukan BANBP sudah dapat menggambarkan kategori penilaian yang akan diberikan. Jika persentase yang diperoleh ADP dan
BANBP besar maka dapat diindikasikan bahwa aktivitas sudah berjalan dengan baik. Kebutuhan fasilitas BANBP dijadikan acuan utama dengan kebutuhan
fasilitas ADP disebabkan kebutuhannya tidak memberikan pengaruh apapun terhadap kategori penilaian.
Gambar 7 Grafik pembagian kategori keberadaan fasilitas yang telah ditetapkan dengan jumlah fasilitas perkiraan seharusnya ada
yang akan diperoleh di PPI Tanjungsari.
Sebaliknya kebutuhan fasilitas yang ada namun belum diperlukan ANBP tidak dimasukkan kedalam acuan utama dengan kebutuhan fasilitas belum ada
namun diperlukan BANP karena keberadaan ANBP saat pengamatan, keber- adaanya tidak mendukung aktivitas di PPI Tanjungsari. Sementara jika kebutuhan
fasilitas BANP dan ANBP memiliki persentase yang besar, hal ini mengindi- kasikan bahwa banyak aktivitas di PPI Tanjungsari yang berjalan kurang baik.
Hal-hal inilah yang menjadi dasar pengelompokan kebutuhan fasilitas, yakni ADP dan BANBP; serta ANBP dan BANP. Penetapan perkiraan interval persentase
kebutuhan fasilitas dalam menunjang aktivitas di PPI Tanjungsari berlaku untuk semua kelompok fasilitas mutlakvital, penting, pelengkap seperti Gambar 8.
Penggambaran visual melalui penampilan grafik dilakukan untuk mendu- kung analisis pembagian interval persentase untuk kebutuhan fasilitas per kategori
Gambar 9. Grafik tersebut akan memperjelas pembagian interval persentase perkiraan kebutuhan fasilitas per kategori untuk masing-masing kelompok
sehingga dapat membandingkan langsung dengan persentase pada kebutuhan fasilitas yang diperoleh per kelompok fasilitas mutlakvital,penting, pelengkap
yang telah diamati secara langsung di PPI Tanjungsari. Gambar 8 Pembagian kategori kebutuhan fasilitas yang telah ditetapkan
dengan interval persentase perkiraan yang akan diperoleh di PPI Tanjungsari.
2 Kondisi fasilitas dalam menunjang per aktivitas Analisis kondisi fasilitas dalam menunjang aktivitas dan analisis kebutuhan
fasilitas di PPI Tanjungsari memiliki analisis yang sama. Persentase yang diper- oleh per kelompok fasilitas mutlakvital, penting, pelengkap pada hasil tabulasi
Tabel 2 akan menentukan kategori penilaian. Pembagian interval persentase perkiraan per kategori untuk masing-masing kelompok untuk analisis kon-
disi fasilitas pun sama dengan analisis kebutuhan fasilitas Gambar 8, akan tetapi pengelompokkan kondisi fasilitas saja yang membedakan.
Deskripsi visual Gambar 9 yang sama pada analisis kebutuhan fasilitas akan mendukung pembagian interval persentase perkiraan kondisi fasilitas serta
dapat membandingkan perolehan persentase kondisi fasilitas yang telah diamati secara langsung di PPI Tanjungsari. Acuan utama dalam memberikan kategori
penilaian untuk kondisi fasilitas adalah kondisi yang layak pakai. Hal ini dise- babkan persentase yang diperoleh pada kondisi layak pakai sudah dapat memper-
lihatkan atau menggambarkan kategori penilaian yang akan diberikan. Jika per- sentase pada kondisi fasilitas layak pakai besar dapat diindikasikan bahwa
fasilitas di PPI Tanjungsari telah melakukan fungsinya dengan baik. Sebaliknya jika kondisi fasilitas yang melampaui kapasitas dan yang tidak dapat digunakan
Gambar 9 Grafik pembagian kategori kebutuhan fasilitas yang telah ditetapkan dengan interval persentase perkiraan yang akan diperoleh di PPI
Tanjungsari.
memperoleh persentase besar maka dapat menunjukkan bahwa fungsi fasilitas kurang berjalan baik karena masih perlunya penambahan jenis fasilitas dan
kapasitas serta perbaikan fasilitas. Oleh sebab itu pengelompokan kondisi fasilitas, yaitu yang layak pakai serta yang melampaui kapasitas dan tidak dapat digu-
nakan.
3.5.3. Penentuan rasio keberadaan dan kebutuhan fasilitas dalam menun- jang seluruh aktivitas