an perikanan tipe C PPP sesuai dengan ketetapan APBD Kabupaten Pemalang 2007 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pemalang 2007.
4.2.2. Musim dan daerah penangkapan
Musim penangkapan dibagi menjadi tiga, yakni musim puncak, musim sedang, dan musim paceklik. Musim puncak di daerah PPI Tanjungsari terjadi
dari Mei sampai Agustus, musim sedang dari Januari sampai April, dan musim paceklik terjadi dari September sampai Desember. Nelayan PPI Tanjungsari biasa
melakukan operasi penangkapan sepanjang tahun, baik musim barat maupun musim timur. Namun jika cuaca buruk dengan gelombang tinggi datang, biasanya
nelayan tidak melakukan operasi penangkapan. Nelayan melakukan penangkapan sekitar 6 km dari PPI Tanjungsari yaitu di sekitar perairan pantai Laut Jawa.
Apabila musim paceklik tiba, operasi penangkapan bisa mencapai Pulau Sumatra, Sulawesi, atau pun Kalimantan. Hal ini disebabkan populasi ikan yang semakin
menurun di perairan pantai Laut Jawa Dinas perikanan dan Kelautan Pemalang 2007.
Pangkalan Pendaratan Ikan Tanjungsari yang terletak di Desa Sugihwaras, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang ini masih dipengaruhi oleh iklim
tropis yang terdiri atas musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan terjadi sekitar November sampai April dengan curah hujan rata-rata per tahunnya
Gambar 17 Kondisi jalan masuk ke PPI Tanjungsari.
1700 – 1800 mm, sedangkan musim kemarau terjadi dari Mei sampai dengan Oktober.
4.2.3. Unit penangkapan ikan di PPI Tanjungsari
Unit penangkapan ikan yang merupakan satu kesatuan teknis dalam operasi penangkapan akan sangat memengaruhi keberhasilan operasi penangkapan. Unit
penangkapan ikan tidak akan dapat terlepas keterlibatannya dengan PPPPI karena awal dari aktivitas penangkapan bermula di PPPPI. Oleh sebab itu, unit
penangkapan yang terdiri atas kapalperahu, alat tangkap, dan nelayan di PPI Tanjungsari akan diulas dan dibahas dalam enam tahun terakhir 2001 - 2006.
1 Kapal perahu penangkap ikan Klasifikasi kapalperahu penangkap ikan yang digunakan di PPI Tanjungsari
terdiri atas kapal motor tempel dan kapal motor. Ketiadaan perahu tanpa motor mengindikasikan jika sub sektor perikanan tangkap sudah berkembang di PPI
Tanjungsari karena kapal-kapal yang dipakai telah menggunakan motor dalam. Kayu meranti dan kayu jati mendominasi bahan baku dalam pembuatan kapal.
Bahan bakar kapal-kapal ini umumnya menggunakan solar dan Tian Li menjadi merek mesin yang biasa digunakan pada kapal-kapal di PPI Tanjungsari. Jumlah
dan perkembangan kapal-kapal penangkap ikan menurut jenisnya di PPI Tan- jungsari periode 2001 - 2006 disajikan pada Tabel 12 dan grafik perkembang-
annya pada Gambar 18.
Jumlah unit Tahun
Kapal Motor Kapal Motor
Tempel JumlahTotal
unit Pertumbuhan
2001 10 500
510 2002 18
511 529
3,37 2003 18
511 529
0,00 2004 20
387 407 -23,06
2005 18 393
411 0,98
2006 13 393
406 -1,22
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pemalang 2007
Tabel 12 Jumlah dan perkembangan armada kapal di PPI Tanjungsari, 2001 - 2006
Kapal yang menggunakan mesin motor tempel outboard motor menjadi mayoritas kapal yang digunakan para nelayan di PPI Tanjungsari. Penyajian Tabel
12 dan Gambar 18 memperlihatkan bahwa kapal motor tempel jumlahnya tetap di tahun-tahun tertentu selama enam tahun terakhir. Hal ini dibuktikan dengan jum-
lah kapal pada 2002 dan 2003 yang memiliki jumlah kapal yang sama yakni 511 unit. Keadaan serupa terjadi pada 2005 dan 2006 dengan jumlah kapal yang sama
pula yaitu 393 unit. Penurunan jumlah kapal motor tempel secara signifikan sem- pat terjadi dari 511 unit pada 2003 menjadi 387 unit di 2004. Meski kecil, diban-
dingkan tahun 2004 jumlah kapal motor tempel sempat mengalami peningkatan pada 2005 menjadi 393 unit.
Berbeda dengan kapal motor tempel yang perkembangan tidak stabil, perkembangan kapal motor memiliki kecenderungan tidak stabil. Peningkatan
terjadi dari 10 unit pada 2001 menjadi 18 unit di 2002 dan 2003. Selanjutnya meningkat kembali menjadi 20 unit di 2004, kemudian terus mengalami penurun-
an hingga 2006. Sedikitnya jumlah kapal motor atau hanya 4,76 disebabkan keterbatasan modal para nelayan pemilik. Selain itu, kecenderungan harga kapal
motor lebih murah sehingga menjadikan kapal motor tempel lebih banyak dipakai nelayan-nelayan PPI Tanjungsari dalam melakukan operasi penangkapan.
100 200
300 400
500 600
2001 2002
2003 2004
2005 2006
Tahun Ju
m la
h u
n it
-25 -20
-15 -10
-5 5
10
P e
rt u
m bu
han
Kapal Motor Kapal Motor Tempel
Pertumbuhan
`
Jumlah total kapal dalam keadaan stabil terjadi antara 2002 - 2003 dengan 529 unit sehingga laju pertumbuhannya nol. Penurunan laju pertumbuhan terjadi
antara 2003 - 2004 dan 2005 – 2006 yakni masing-masing sebesar -23,06 dan Gambar 18 Jumlah dan perkembangan armada kapal di
PPI Tanjungsari, 2001 – 2006.
-1,22 . Kenaikan bahan bakar sebesar 22 berdasarkan Keppres No. 902002 tanggal 31 Desember 2002 ikut mempengaruhi perkembangan jumlah kapal di
PPI Tanjungsari Anonymous 2003. Pendangkalan yang terus menerus terjadi di PPI Tanjungsari setiap tahunnya juga menjadi salah satu faktor penghambat
keluar masuknya kapal ke wilayah PPI. Pendangkalan yang cukup tinggi yakni 2 m setiap tahunnya selama dua tahun terakhir ini membuktikan bahwa pengerukan
tidak dilakukan secara kontinyu. Oleh sebab itu, dalam dua tahun terakhir 2005 - 2006, laju pertumbuhan kapal menurun drastis dibandingkan tahun-tahun sebe-
lumnya. 2 Alat penangkap ikan
Purse seine, payang, jaring gillnet, trammel net, dan pancing merupakan alat penangkap ikan yang biasa digunakan di PPI Tanjungsari. Perkembangan jumlah
alat tangkap dari 2001 - 2006 cenderung mengalami penurunan Tabel 13. Pada periode 2001 - 2004, jumlah total seluruh alat tangkap terus menerus mengalami
penurunan yang drastis. Peningkatan kembali terjadi dari 818 unit pada 2004 menjadi 851 unit di 2005 dengan pertumbuhan sebesar 4,03 . Pada 2006,
peningkatan alat tangkap di PPI Tanjungsari menjadi 873 unit dengan pertum- buhan sebesar 2,59 .
Berlawanan dengan laju pertumbuhan armada kapal penangkap ikan yang menurun antara 2005 - 2006, alat penangkap ikan memperlihatkan sebaliknya.
Peningkatan laju pertumbuhan alat tangkap antara 2005 - 2006 menggambarkan bahwa PPI Tanjungsari mengembangkan sub sektor perikanan tangkap dengan
memperbanyak jumlah alat tangkap daripada memperbanyak armada kapal pe- nangkap ikan. Hal ini disebabkan karena harga alat tangkap jauh lebih murah
daripada harus membeli atau membuat kapal baru. Meski alat tangkap di PPI telah menunjukkan perkembangan dalam dua tahun terakhir Tabel 13 dan Gambar 19,
namun hal itu belum dapat meningkatkan produksi hasil tangkapan, seperti tertera pada Tabel 16 yang pada tahun 2005 memiliki laju pertumbuhan 16,27 me-
nurun di tahun 2006 menjadi -11,92 .
Jumlah alat tangkap unit Tahun
Purse Seine
Payang Trammel
Net Pancing Gillnet
Jumlah Pertumbuhan
2001 29 60
470 41
300 900
2002 58 40
375 -
400 873 -3,00
2003 18 40
375 -
400 833 -4,58
2004 36 38
379 -
365 818 -1,80
2005 59 40
373 -
379 851 4,03
2006 58 40
375 -
400 873 2,59
Jumlah 258
258 2.347
41 2.244
5.148 Komposisi
5,012 5,012
45,591 0,796 43,590
100
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pemalang 2007
Komposisi alat tangkap terbesar yang paling banyak digunakan nelayan PPI Tanjungsari selama 2001 - 2006 adalah trammel net sebesar 45,591 Gambar
20. Gillnet menjadi alat tangkap kedua terbesar yang banyak digunakan dengan komposisi sebesar 43,590 . Dominasi kedua alat tangkap ini disebabkan oleh
keefektifan dan harga alat tangkap yang relatif murah, selain kebiasaan para nelayan PPI Tanjungsari menggunakan alat tangkap tersebut.
760 780
800 820
840 860
880 900
920
2001 2002
2003 2004
2005 2006
Tahun Ju
m la
h u
n it
-6 -4
-2 2
4 6
P e
rt umbu
han
Jumlah Total Alat Tangkap Pertumbuhan
Kesesuaian alat tangkap dengan kondisi perairan pantai Kabupaten Pema- lang pun menjadi pemicu mengapa alat tangkap ini banyak digunakan. Komposisi
terkecil diperoleh alat tangkap pancing sebesar 0,796 . Kekurangefektifan alat tangkap pancing ini meyebabkan produksi hasil tangkapan yang dihasilkan tidak
Tabel 13 Jumlah, perkembangan dan komposisi alat tangkap di PPI Tanjung- sari, 2001 - 2006
Gambar 19 Jumlah dan perkembangan alat tangkap di PPI Tanjungsari, 2001 – 2006.
sebanyak alat tangkap lainnya. Hal inilah yang menyebabkan selama lima tahun terakhir para nelayan PPI Tanjungsari meninggalkan alat tangkap ini dan beralih
ke alat tangkap lainnya.
3 Nelayan Nelayan PPI Tanjungsari dibagi menjadi tiga jenis, yaitu nelayan pemilik,
nelayan tetap, dan nelayan sambilan. Hampir seluruh nelayan PPI Tanjungsari merupakan nelayan yang berasal atau berdomisili tetap di Kabupaten Pemalang.
Hal ini menjadikan nelayan akan kembali berlabuh di PPI Tanjungsari setelah melakukan operasi penangkapan ikan. Keberadaan nelayan sambilan yang baru
muncul pada 2004 mengindikasikan bahwa sub sektor perikanan tangkap di PPI Tanjungsari memang berkembang pada periode 2001 - 2003. Pertama kali muncul
pada 2004, nelayan sambilan di PPI Tanjungsari berjumlah 1007 nelayan yang kemudian semakin meningkat pada 2005 dan 2006 dengan jumlah nelayan
sambilan masing-masing jumlahnya adalah 2383 dan 2416 nelayan Tabel 14 dan Gambar 22.
Ketiadaan nelayan sambilan pada periode 2001 - 2003 memperlihatkan keseriusan nelayan-nelayan PPI Tanjungsari dalam mengembangkan sub sektor
perikanan tangkap dengan menjadi nelayan tetap sebagai mata pencaharian sebagian besar penduduk DesaKelurahan Sugihwaras, Kecamatan Pemalang,
Kabupaten Pemalang Gambar 21. Berkembangnya sub sektor perikanan tangkap
Pancing; 0,796
Trammel Net; 45,591
Payang; 5,012
Purse Seine ; 5,012
Gillnet; 43,590
Komposisi alat tangkap di PPI Tan- jungsari, 2001 – 2006.
Gambar 20
periode 2001 - 2003 diperkuat pula oleh cukup tingginya jumlah alat tangkap dan armada kapal penangkap ikan yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya.
Menurunnya jumlah nelayan pemilik dan terutama nelayan tetap pada dua tahun terakhir ini 2005 - 2006 menunjukkan bahwa besar kemungkinan terjadi
peralihan status nelayan dari nelayan tetap menjadi nelayan sambilan. Perkem- bangan sub sektor perikanan tangkap yang terus merosot, antara lain karena
kenaikan bahan bakar yang terus melambung, serta kondisi alam yang tidak me- nentu dalam tiga tahun terakhir sehingga terjadinya peralihan status nelayan dima-
na nelayan dapat memperoleh penghasilan dari pekerjaan lain.
Status Nelayan Tahun
Pemilik Tetap Sambilan
Jumlah Pertumbuhan
2001 445 4.002 -
4.447 2002 445 4.002
- 4.447
0,00 2003 450 1.470
- 1.920 -56,82
2004 442 4.290 1.007 5.739 198,81 2005 429 2.485 2.383 5.297
-7,70 2006 412 2.376 2.416 5.204
-1,76
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pemalang 2007
Nelayan-nelayan PPI Tanjungsari siap akan berangkat melakukan penangkapan ikan.
Gambar 21
Tabel 14 Jumlah dan perkembangan nelayan PPI Tan-
jungsari, 2001 - 2006
Secara umum jumlah total nelayan di PPI Tanjungari masih menunjukkan angka yang relatif besar jika dibandingkan dengan tiga tahun terakhir sebelumnya,
yakni 2001 - 2003 meskipun laju pertumbuhan minus terjadi pada 2004 - 2005 sebesar -7,70 dan -1,76 pada tahun 2005 dan 2006. Hal ini menunjukkan
bahwa profesi nelayan sebagai salah satu mata pencaharian di DesaKelurahan Sugihwaras, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang masih diminati pendu-
duk setempat walaupun hanya sebagai nelayan sambilan.
Nelayan PPI Tanjungsari
Asemdoyong Mojo
Ketapang Tasikrejo
Tahun P
T S
P T
S P
T S
P T
S P
T S
2001 445 4.002 - 523 3.077
1.000 84 263 13 129 387 - 16 48 -
2002 445 4.002 - 523 3.077
1.000 84 263 13 129 387 - 16 48 -
2003 450 1.470 - 523 3.077
1.000 84 263 13 129 513 - 16 48 -
2004 442 4.290 1.007 498 3.083 998 84 465 84
130 513 129 14 80 16
2005 429 2.485
2.383 509 3.245 336 139 256 154 138 387 117 16 32 48 2006
412 2.376 2.416 496 3.167 329 139 249 154 138 387 108 15 30 51
Jumlah 2.623
18.625 5.806
3.072 18.726
4.663 614
1.759 431
793 2.574
354 93
286 115
Total 27.054
26.461 2.804
3.721 494
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pemalang 2007 Ket : P = Pemilik; T = Tetap; S = Sambilan
Pendidikan terakhir yang minim yakni rata-rata hanya lulusan SD yang disandang sebagian besar nelayan PPI Tanjungsari menjadikan profesi nelayan
masih mendapatkan tempat bagi penduduk sekitar PPI Tanjungsari.
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000
2001 2002
2003 2004
2005 2006
Tahun
Ju m
la h
T o
ta l N
e la
y a
n
-100 -50
50 100
150 200
250
P e
rt um
buha n
Jumlah Total Nelayan Pertumbuhan
Tabel 15 Jumlah dan perkembangan nelayan setiap PPI di Kabupaten Pemalang, 2001 - 2006
Jumlah dan perkembangan nelayan PPI Tanjungsari, 2001 – 2006.
Gambar 22
Dominasi nelayan PPI Tanjungsari sebanyak 27.052 nelayan selama periode 2001 - 2006 menunjukkan bahwa sub sektor perikanan tangkap di PPI Tanjungsari
lebih potensial untuk dikembangkan daripada PPI lainnya Tabel 15.
4.2.4. Produksi hasil tangkapan di PPI Tanjungsari