memudahkan dan melancarkan aktivitas di suatu pelabuhan perikanan. Menurut Darmoredjo 1981 diacu dalam Supriatna 1993, pelabuhan perikanan maupun
pangkalan pendaratan ikan harus mempunyai fasilitas yang dapat: 1 Memperlancar kegiatan produksi dan pemasaran hasil tangkapan;
2 Menimbulkan rasa aman bagi nelayan terhadap gangguan alam dan manusia; dan
3 Mempermudah pembinaan serta menunjang pengorganisasian usaha ekonomi
nelayan. Keberadaan seluruh fasilitas juga dapat menjadi indikator perkembangan di
suatu pelabuhan. Berkembangnya fasilitas-fasilitas tersebut dapat berarti bertam- bahnya jenis fasilitas dan atau bertambahnya kapasitas dari fasilitas yang telah
ada. Dengan demikian, jenis dan kapasitas fasilitas yang ada berkembang sesuai dengan kebutuhan operasional pelabuhan Lubis 2006. Perawatan fasilitas
pelabuhan perikanan atau pangkalan pendaratan ikan juga mutlak perlu dilakukan secara teratur agar operasionalisasi aktivitas pelabuhan dapat dilakukan tanpa
terhalang oleh kemungkinan timbulnya hambatan akibat fasilitas yang bersang- kutan tidak dapat berfungsi dengan baik atau rusak karena kurangnya tindakan
perawatan yang seharusnya dilakukan Murdiyanto 2003. Banyaknya fasilitas yang belum memadai dan kondisinya yang kurang layak
diberbagai pelabuhan perikanan dan pangkalan pendaratan ikan merupakan fakta yang tidak terbantahkan, khususnya Pulau Jawa. Seperti hasil penelitian yang
dilakukan Lubis et. al. 2005 memperlihatkan secara jelas bahwa Pulau Jawa tidak mempunyai kelengkapan fasilitas kepelabuhanan yang dipandang mampu
menghadapi meningkatnya sub sektor perikanan tangkap. Ketidakcukupan atau ketiadaan fasilitas akan menyebabkan terhambatnya aktivitas kepelabuhanan,
sehingga pelabuhan perikanan kurang dapat melaksanakan fungsinya secara optimal.
2.3. Aktivitas Pelabuhan Perikanan
Operasionalisasi pelabuhan perikanan atau pangkalan pendaratan ikan adalah tindakan atau gerakan sebagai pelaksanaan rencana yang telah
dikembangkan untuk memanfaatkan fasilitas pada pelabuhan perikanan atau
pangkalan pendaratan ikan agar berdaya guna dan bernilai guna efektif dan efisien secara optimal bagi fasilitas itu sendiri atau fasilitas lainnya yang terkait
Murdiyanto 2003. Direktorat Jenderal Perikanan 1994 diacu dalam Anastasia 2005 menjelaskan aktivitas operasional yang berlangsung di pelabuhan per-
ikanan adalah sebagai berikut:
1 Pendaratan ikan
Pengelolaan aktivitas pendaratan ikan di pelabuhan perikanan antara lain meliputi pembongkaran, penyortiran, dan pengangkutan hasil tangkapan ke TPI.
Pendaratan ikan di pelabuhan perikanan sebagian besar berasal dari kapal penangkap, hanya sebagian kecil ikan yang berasal dari pangkalan pendaratan
ikan atau pelabuhan lain dibawa ke pelabuhan itu dengan menggunakan sarana transportasi darat Misran 1985 diacu dalam Indrianto 2006. Kelancaran aktivi-
tas pendaratan hasil tangkapan di pelabuhan perikanan sangat bergantung kepada kelengkapan fasilitas yang ada, seperti dermaga, kolam pelabuhan, dan alur
pelayaran. Hasil tangkapan yang telah dibongkar akan dibawa ke TPI untuk selanjutnya dilakukan pelelangan ikan sebagai awal dari proses pemasaran ikan
Indrianto 2006.
2 Penanganan ikan
Sesuai dengan salah satu fungsinya, pelabuhan perikanan adalah sebagai tempat pembinaan dan pengawasan mutu hasil perikanan. Penanganan ikan segar
di pelabuhan perikanan dilakukan dengan metode pendinginan yang dapat dilakukan dengan menggunakan es yang bertujuan untuk mempertahankan mutu
ikan sehingga waktu pemasaran menjadi lebih lama. Menurut Mulyadi 2007, fasilitas yang terkait dengan aktivitas penanganan ikan, antara lain adalah TPI,
instalasi air bersih, dan pabrik es. Selanjutnya dikatakan bahwa es merupakan salah satu bahan utama yang harus dibawa, pada saat operasi penangkapan ikan.
Selain itu, es juga digunakan untuk mempertahankan mutu hasil tangkapan. Kebutuhan es setiap kapal disesuaikan dengan lamanya waktu operasi, sehingga
diharapkan es cukup untuk mempertahankan mutu hasil tangkapan sampai ke dermaga.
3 Pengolahan ikan
Hasil tangkapan yang didaratkan di pelabuhan perikanan umumnya akan dilelang dan dipasarkan dalam bentuk segar maupun olahan. Pengolahan ikan
bertujuan untuk memberikan nilai tambah. Lebih lanjut Indrianto 2006 menjelaskan bahwa pengolahan ikan selain untuk menambah jangka waktu
konsumsi ikan, juga untuk memberi nilai tambah bagi produk ikan dan menjaga mutunya tetap baik walau disimpan lama, sehingga nilai jualnya tetap tinggi.
Selain itu, pengolahan ikan juga dilakukan untuk meningkatkan dan mengen- dalikan mutu ikan dalam rangka menghindari kerugian dari pasca tangkap.
Aktivitas pengolahan hasil tangkapan di pelabuhan biasanya dilakukan pada saat musim ikan untuk menampung produksi perikanan yang tidak habis terjual
dalam bentuk segar. Menurut Lubis 2000 diacu dalam Indrianto 2006, jenis olahan yang umumnya berada di pelabuhan perikanan Indonesia, kecuali
Pelabuhan Perikanan Samudera Jakarta, masih bersifat tradisonal dan sering belum memperhatikan kualitas ikan, sanitasi, dan cara pengepakan yang baik
seperti pengasinan dan pemindangan. Jenis olahan lainnya sering dijumpai di lingkungan di luar pelabuhan, seperti krupuk dan terasi. Hasil-hasil olahan
tersebut selanjutnya akan dipasarkan ke konsumen.
4 Pemasaran
Menurut Hanafiah dan Seafudin 1983 diacu dalam Indrianto 2006, pemasaran merupakan salah satu tindakan atau keputusan yang berhubungan
dengan pergerakan barang dan jasa dari produsen sampai konsumen. Tujuan pemasaran ikan yang didaratkan di pelabuhan perikanan bersifat lokal, nasional,
dan ekspor. Pelelangan yang merupakan awal dari pemasaran ikan bertujuan untuk mendapatkan harga yang layak, baik bagi penjualnelayan maupun pembeli
Lubis 2000. Sistem rantai pemasaran yang terdapat di beberapa pelabuhan perikanan di Indonesia Misran 1991 diacu dalam Anastasia 2005 antara lain
adalah:
Selain pelelangan, distribusi hasil tangkapan pun termasuk ke dalam aktivitas pemasaran. Adapun skema rantai dari ikan yang telah didaratkan di
pelabuhan perikanan menurut Lubis 2007b adalah sebagai berikut.
5 Penyaluran perbekalan
Penjualan atau pengisian perbekalan yang berkaitan dengan fasilitas pela- buhan perikanan saat ini adalah es, penjualan air bersih, penyaluran BBM, dan
suku cadang. Pelayanan perbekalan di pelabuhan perikanan Indonesia umumnya 1
2 3
Gambar 1 Skema rantai pemasaran ikan dari tempat pelelangan ikan.
diadakan oleh pihak UPT pelabuhan, KUD, koperasi pegawai pelabuhan, BUMN, dan pihak swasta.
3 METODOLOGI
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian