Karakter dalam Perspektif Pendidikan
26
Pada tataran sekolah, kriteria pencapaian pendidikan karakter adalah terbentuknya budaya sekolah. Budaya sekolah yang dimaksud yaitu perilaku,
tradisi, kebiasaan keseharian dan simbol-simbol yang dipraktikan oleh semua warga sekolah dan masyarakat sekitar sekolah. Menurut Kemendiknas 2010: 3
keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui melalui pencapaian indikator oleh peserta didik antara lain sebagaimana uraian berikut:
1 Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja; 2 Memahami kekurangan dan kelebihan diri
sendiri; 3 Menunjukan sikap percaya diri; 4 Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas; 5 Menghargai
keberagaman agama, budaya, suku, ras dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional; 6 Mencari dan menerapkan informasi dari
lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, kreatif dan inovatif; 7 Menunjukan kemampuan belajar secara mandiri sesuai
dengan potensi yang dimilikinya; 8 Menunjukan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari; 9
Mendeskripsikan gejala alam dan sosial; 10 Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab; 11 Merupakan nilai-nilai kebersamaan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara kesatuan Republik Indonesia; 12 Menghargai
karya seni dan budaya nasional; 13 Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya; 14 Menerapkan hidup bersih,
sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang dengan baik; 15 Berkomunikasidan berinteraksi secara efektif dan santun; 16 Memahami
hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat; 17 Menghargai adanya perbedaan pendapat.
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter diidentifikasi dari sumber-sumber sebagai berikut:
1. Agama
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama
dan kepercayaannya. Secara politis kehidupan kenegaraan pun didasari oleh nilai-
27
nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan karakter harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari
agama. 2.
Pancasila Negara Kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip
kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang
terdapat dalam UUD 1945 tersebut. Artinya, nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi,
kemasyarakatan, budaya, dan seni yang diatur dalam pasal-pasal UUD 1945. Pendidikan karakter bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga
negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara.
3. Budaya
Budaya adalah suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat
tersebut. Nilai-nilai budaya tersebut dijadikan dasar dalam memberi makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat
tersebut. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai- nilai dari pendidikan karakter.
4. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional mencerminkan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di
28
berbagai jenjang dan jalur. Dalam tujuan pendidikan nasional terdapat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki seorang warga negara Indonesia. Oleh
karena itu, tujuan Pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan karakter dibandingkan ketiga sumber yang
disebutkan di atas Kemendiknas 2010: 7. Menurut Kemendiknas 2010: 10-11 berdasarkan keempat sumber nilai
tersebut maka teridentifikasi ada 18 nilai pendidikan karakter yang bisa dijadikan acuan dalam pembelajaran sejarah. Adapun dari 18 nilai pendidikan karakter, guru
pendidik dapat memilih nilai-nilai karakter yang dikembangkan dalam materi sejarah dan prose pembelajaran sejarah, diantaranya:
Tabel 2.1 Nilai Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sejarah No
Nilai Deskripsi
1 Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaan agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2 Jujur
Perilaku yang didasakan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalui dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3 Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya
4 Disiplin
Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5 Kerja Keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas
serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya
6 Mandiri
Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas
7 Rasa Ingin
Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar
8 Semangat
Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya
9 Cinta Tanah
Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan
29
Air kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
10 Bersahabat Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,
bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain. 11 Cinta damai
Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya
12 Senang Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
13 Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
14 Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya, negara dan Tuhan YME
Kemendiknas, 2010: 10-11