14
BAB II KAJIANTEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teori
1. Materi Pembelajaran
a. Pengertian dan Peran Materi Pembelajaran
Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi atau bahan pelajaran adalah subtansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa
bahan pelajaran, proses belajar-mengajar tidak akan pernah berjalan, karena itu guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang
akan disampaikan oleh peserta didik Suryani, Nunuk Leo Agung, 2012: 40. Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan
kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Materi pelajaran memiliki peranan dan kedudukan yang strategis dalam
pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara terencana dan terarah di sekolah maupun dilaksanakan secara mandiri oleh masing-masing subjek belajar. Dalam
pembelajaran di sekolah, ada beberapa komponen atau aspek yang dapat dijadikan indikator pentingnya materi pelajaran, seperti: 1 standar kompetensi lulusan
SKL, 2 standar isi SI, 3 kompetensi inti KI, 4 kompetensi dasar, 5 indikator pencapaian, dan 6 tujuan pembelajaran. Artinya, pengelolaan materi
pelajaran harus selalu dikaitkan dengan keenam indikator itu. Bahkan dalam praktiknya, pengelolaan materi pelajaran tidak dapat dipisahkan dengan
15
pendekatan, metode, dan media pembelajaran serta sistem dan alat penilaian. Dengan demikian, pengelolaan materi pelajaran bukan sekedar merumuskan isi
dan prosedur belajar, melainkan dapat memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam
mengembangkan minat
dan potensinya,
baik melalui
direct learningmaupun indirect learningPramono, 2013: 1-2.
b. Pengelolaan Materi Pembelajaran
Sebelum melaksanakan
kegiatan pembelajaran
guru perlu
mengembangkan perencanaan pembelajaran. Dalam pembelajaran pembuatan perencanaan atau desain pembelajaran berfungsi untuk memudahkan dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran, karena terjadi kegiatan pembelajaran yang terencana dan efektif.
Secara operasional, pengelolaan materi pelajaran dapat dilaksanakan secara tepat apabila para guru mampu memahami ruang lingkup pengelolaannya.
Penentuan ruang lingkup pengelolaan materi pelajaran tidak dapat dilakukan berdasarkan persepsi masing-masing guru, melainkan harus ditentukan
berdasarkan ketentuan yang berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013. Ada beberapa ketentuan yang harus dijadikan dasar dalam pengelolaan materi
pelajaran seperti SKL, SI, KI, KD, indikator pencapaian dan tujuan pembelajaran Pramono, 2013: 2. Dengan demikian, bahan ajar sebagai produk pengelolaan
materi pelajaran dapat disusun secara rasional dan objektif. Artinya, materi pelajaran dapat disusun sesuai dengan tuntutan kurikulum, yaitu melalui
pemilihan, pengembangan, pengorganisasian, penyajian dan prosedur penggunaan