Penelitian yang Relevan KAJIANTEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

46 Penelitian Syukur 2010 menyatakan bahwa pada tahun 2010 Kementerian Pendidikan Nasional RI menetapkan pembangunan karakter bangsa menjadi program pendidikan nasional untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari keterpurukan akibat krisis multidimensional yang masih berlangsung hingga saat ini. Penelitian Susrianto 2010 menyatakan bahwa pembelajaran sejarah bukan hanya menanamkan pemahaman masa lampau hingga masa kini, menumbuhkan adanya perkembangan masyarakat kebangsaan dan cinta tanah air, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dan memperluas wawasan hubungan masyarakat antar bangsa di dunia, melainkan juga ditekankan pada kegiatan yang dapat memberikan pengalaman untuk menumbuhkan rasa kebangsaan dan kecintaan pada manusia secara universal. Penelitian Afandi 2011 menyatakan bahwa permasalahan yang dialami bangsa ini begitu memprihatinkan terutama dikalangan remaja sebagai penerus bangsa, dengan pendidikan karakter melalui pembelajaran IPS diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan yang dialami bangsa Indonesia saat ini, IPS sebagai bidang studi dalam pembelajaran yang bertujuan agar peserta didik mampu bertanggungjawab terhadap kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara dapat diimplementasikan dengan memasukan nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan karakter. Dari kelima penelitian tersebut di atas belum ada yang mengkaji tentang muatan materi pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah. Dalam penelitian ini pembahasan difokuskan pada relevansi penelitian terletak pada aspek 47 bagaiman guru menerapkan pendidikan karakter dalam pengembangan karakter peserta didik melalui kegiatan pembelajaran. Penelitian ini masih bersifat penelitian dasar untuk mengetahui bagaimana muatan materi pendidikan karakter dalam materi pembelajaran sejarah dan bagaimana penerapannya dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta bagaimana evaluasi yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran yang memuat pendidikan karakter. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif-deskriptif mengingat penelitian ini lebih menekankan pada kegiatan untuk memperoleh informasi tentang keadaan yang sedang berlangsung.pelaksanaan integrasi pendidikan karakter dalam mata pelajaran sejarah di sekolah.

C. Kerangka berpikir

Di era globalisasi sekarang ini fungsi pendidikan tidak lain adalah pembentukan karakter peserta didik sehingga tercipta kekuatan mental dalam proses pembentukan kepribadian peserta didik. Hal ini dilakukan agar peserta didik sebagai generasi muda bangsa Indonesia memiliki jati dirinya di tengah dunia yang terus berkembang. Melalui pendidikan peserta didik dikembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan, sehingga mampu mengimplementasikan semua gagasan, pandangan dan nilai-nilai karakter, untuk menjadi generasi yang unggul dan memiliki kompetensi yang kompetitif. Kurikulum sebagai acuan dalam program pembelajaran dirancang demi terselenggaranya sistem pembelajaran yang menekankan keaktifan peserta didik student centered, lingkungan yang kondusif, terpusat pada pemecahan masalah, 48 merefleksi cara penggunaan ilmu dalam kehidupan nyata dan sistem pembelajaran yang berkolaboratif akan sangat berpengaruh pada peserta didik dalam kesehariannya. Pendidikan karakter adalah pengajaran atau arahan kepada peserta didik agar menyadari kebenaran, kebaikan dan keindahan melalui proses pertimbangan karakter yang tepat dan pembiasaan bertindak yang konsisten. Pendidikan karakter ditujukan untuk: 1 Menerapkan pembentukan karakter kepada anak; 2 Menghasilkan sikap yang mencerminkan karakter atau nilai yang diinginkan; 3 Membimbing perilaku yang konsisten dengan karakter tersebut. Pembelajaran sejarah merupakan komponen yang penting dalam upaya membentuk karakter peserta didik. Di dalam bahan pembelajaran sejarah pun terkandung materi-materi pendidikan karakter yang memberikan bimbingan kepada peserta didik untuk bersikap terhadap hal-hal yang baik dan buruk serta hal yang benar dan salah. Sebagai pendidikan yang memuat nilai karakter, pengembangan nilai-nilai pendidikan karakter diintegrasikan dalam setiap pokok bahasan yang dicantumkan dalam silabus dan RPP. Pada proses kegiatan belajar mengajar secara garis besar didalam komponen pembelajaran itu terdapat tujuan, media, strategi, evaluasi, pendidik dan peserta didik. Pembelajaran merupakan suatu bentuk interaksi yang terjadi antara peserta didik dengan pendidik. Dalam perkembangannya proses pembelajaran tidak hanya suatu bentuk interaksi dari guru dan murid namun pembelajaran juga dilakukan dengan menyampaikan sumber – sumber informasi atau materi kepada peserta didik dengan menerapkan beberapa strategi yang