13
3. Menganalisis Penilaian yang dilakukan guru sejarah dalam pembelajaran
sejarah Indonesia pada Kurikulum 2013 di SMA Negeri 01 Kedungwuni yang memuat pendidikan karakter.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Mendukung teori konvergensi yang dicetuskan oleh William Stern, ahli ilmu jiwa bangsa Jerman. Menurut teori konvergensi hasil pendidikan anak
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu pembawaan dan lingkungan. Diakui bahwa anak lahir telah memiliki potensi yang berupa pembawaan. Namun pembawaan
yang sifatnya potensial itu harus dikembangkan melalui pengaruh lingkungan, termasuk lingkungan pendidikan, oleh sebab itu tugas pendidik adalah
menghantarkan perkembangan semaksimal mungkin potensi anak sehingga kelak menjadi orang yang berguna bagi diri, keluarga, masyarakat, nusa, dan bangsanya
.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan masukan bagi guru dalam memilih materi pembelajaran sejarah
Indonesia yang terdapat muatan pendidikan karakter. b.
Bagi pihak sekolah dan pemerintah dapat digunakan sebagai masukan dalam menentukan suatu kebijakan mengenai pembentukan karakter peserta didik
dalam pembelajaran sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan.
14
BAB II KAJIANTEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teori
1. Materi Pembelajaran
a. Pengertian dan Peran Materi Pembelajaran
Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi atau bahan pelajaran adalah subtansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa
bahan pelajaran, proses belajar-mengajar tidak akan pernah berjalan, karena itu guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang
akan disampaikan oleh peserta didik Suryani, Nunuk Leo Agung, 2012: 40. Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan
kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Materi pelajaran memiliki peranan dan kedudukan yang strategis dalam
pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara terencana dan terarah di sekolah maupun dilaksanakan secara mandiri oleh masing-masing subjek belajar. Dalam
pembelajaran di sekolah, ada beberapa komponen atau aspek yang dapat dijadikan indikator pentingnya materi pelajaran, seperti: 1 standar kompetensi lulusan
SKL, 2 standar isi SI, 3 kompetensi inti KI, 4 kompetensi dasar, 5 indikator pencapaian, dan 6 tujuan pembelajaran. Artinya, pengelolaan materi
pelajaran harus selalu dikaitkan dengan keenam indikator itu. Bahkan dalam praktiknya, pengelolaan materi pelajaran tidak dapat dipisahkan dengan