Prinsip Pengembangan karakter Pendidikan Karakter
23
of good characteryaitu moral knowingatau pengetahuan tentang moral, moral feeling atau perasaan tentang moral dan moral actionatau perbuatan bermoral. Hal
ini diperlukan agar peserta didik mampu memahami, dan mengerjakan sekaligus nilai-nilai kebajikan Muslich, 2011: 130.
Yang termasuk dalam moral knowingadalah kesadaran moral moral awareness, pengetahuan tentang nilai-nilai moral knowing moral values,
penentuan sudut pandang perspective taking, logika moral moral reasoning, keberanian mengambil menentukan sikap decision making, dan pengenalan diri
self knowledge. Unsur moral knowing mengisi ranah kognitif mereka Muslich, 2011 : 133.
Moral feeling merupakan penguatan aspek emosi siswa untuk menjadi manusia yang berkarakter. Penguatan ini berkaitan dengan bentuk-bentuk sikap
yang harus dirasakan oleh siswa, yaitu kesadaran akan jati diri conscience, percaya diri self esteem, kepekaan terhadap derita orang lain emphaty, cinta
kebenaran loving the good, pengendalian diri self control, kerendahan hati humility. Moral actionmerupakan perbuatan atau tindakan moral yang
merupakan hasil outcomedari dua komponen karakter lainnya. Untuk memahami apa yang mendorong seseorang dalam perbuatan yang baik act morallymaka
harus dilihat tiga aspek lain dari karakter yaitu: 1 kompetensi competence, 2 keinginan will, 3 kebiasaan habitMuslich, 2011: 134.
Menurut Lickona 2012: 82 karakter berkaitan dengan konsep moral moral knonwing, sikap moral moral felling, dan perilaku moral
moralbehavior. Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakan bahwa
24
karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan. Berkaitan dengan hal ini dia
juga mengemukakan: Character education is the deliberate effortto help people understand, care about, and act upon core ethical values
” Pendidikan karakter adalah usaha sengaja sadar untuk membantu manusia memahami, peduli
tentang, dan melaksanakan nilai-nilai etika inti. Bahkan dalam buku Character Matters dia menyebutkan: Character education is thedeliberate effort to cultivate
virtue —that is objectively good humanqualities—that are good for the individual
person and good for the wholesociety Pendidikan karakter adalah usaha sengaja sadar untuk mewujudkan kebajikan, yaitu kualitas kemanusiaan yang baik
secara objektif, bukan hanya baik untuk individu perseorangan, tetapi juga baik untuk masyarakat secara keseluruhan Lickona, 2012: 5.
Berdasarkan pendapat Lickona di atas dapat dijelaskan bahwa karakter terdiri atas tiga korelasi antara lain moral knowing, moral feeling, dan moral
behavior. Karakter itu sendiri terdiri atas, antara lain: mengetahui hal-hal yang baik, memiliki keinginan untuk berbuat baik, dan melaksanakan yang baik tadi
berdasarkan atas pemikiran, dan perasaan apakah hal tersebut baik untuk dilakukan atau tidak, kemudian dikerjakan. Ketiga hal tersebut dapat memberikan
pengarahan atau pengalaman moral hidup yang baik, dan memberikan kedewasaan dalam bersikap.
Dengan demikian, proses pendidikan karakter, ataupun pendidikanakhlak dan karakter bangsa sudah tentu harus dipandang sebagai usaha sadardan
terencana, bukan usaha yang sifatnya terjadi secara kebetulan. Bahkankata lain,
25
pendidikan karakter adalah usaha yang sungguh-sungguh untukmemahami, membentuk, memupuk nilai-nilai etika, baik untuk diri sendirimaupun untuk
semua warga masyarakat atau warga Negara secarakeseluruhan.