PENDAHULUAN MUATAN MATERI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH INDONESIA PADA KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS DI SMA NEGERI 01 KEDUNGWUNI)

175

BAB II PEMBAHASAN

A. Perumusan Teks Proklamasi Setelah rombongandari Rengasdengklok tiba di Jakarta tepatnya di kediaman Laksamana Tadashi Maeda dijalan Imam Bonjol No. 1 pada pukul 23.30 waktu jawa. Hal ini disebabkan Laksamana Tadashi Maeda telah menyampaikan kepada Ahmad Subardjo salah satu anggota staff dikantor Laksamana Maeda bahwa ia menjamin keselamatan mereka selama berada dirumahnya. Sebelum membahas masalah perumusan teks proklamasi Soekarno dan Hatta dengan ditemani Laksamana Maeda, Shigetada Nishjima, Tomegoro Yoshezumi, Dan Miyoshi sebagai penerjemah menemui Somubuco Kepala Pemerintahan Umum yaitu Mayor Jenderal Nishimura menjajaki sikapnya tentang Proklamasi kemerdekaan. Perbedaan pendapat terjadi karena Soekarno- Hatta akan memimpin sidang PPKI yang tertunda pelaksanaannya, sedangkan Nishimura berpegang pada statusnya yang baru setelah penyerahan Jepang kepada sekutu bahwa sejak tengah hari Jepang tunduk pada perintah sekutu karena dengan menyerahnya Jepang terhadap sekutu berlaku ketentuan bahwa tentara Jepang tidak boleh merubah status quo status politik Indonesia. Sedangkan Soekarno-Hatta berpendapat bahwa tidak perlu membicarakan soal kemedekaan itu dengan pihak Jepang. Mereka mengharapkan pihak Jepang tidak menghalang- halangi penyelenggaraan proklamasi Hatta,1982:54-55.Dengan garis kebijakan seperti itu Nishimura melarang Soekarno untuk melakukan rapat PPKI membahas masalah proklamasi kemerdekaan. Kemudian Soekarno-Hatta kembali ke rumah Maeda, rumah yang aman dari tindakan Angkatan Laut yang terletak di daerah kekuasaan Angkatan Darat Rikugun . Ini dimaksudkan agar memudahkan hubungan dengan Subarjo dan para pemuda yang bekerja dikantornya. Rumah itu dijadikan pertemuan kaum pergerakan tua maupun muda. 176 Diruang makan Maeda, dirumuskan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ketika peristiwa yang bersejarah itu berlangsung, Maeda tidak hadir tetapi Miyoshi sebagi orang kepercayaan Nishimura bersama Sukarni, Sudiro, dan Diah menyaksikan Soekarno, Hatta dan Subarjo membahs naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Soekarnolah yang menuliskan konsep proklamasi, sedangkan Hatta dan Subarjo menyumbangkan pikiran secara lisan. Kalimat pertama dari naskah proklamasi merupakan saran dari Mr. Ahmad Subardjo yang diambil dari rumusan BPUPKI. Sedangkan kalimat terakhir merupakan sumbangan pikiran dari Drs. Moh. Hatta. Hal itu disebabkan menurut beliau perlu adanya tambahan pernyataan pengalihan kekuasaan transfer of sovereignty. Sehingga naskah proklamasi yang dihasilkan adalah sebagai berikut : PROKLAMASI Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-2 jang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-sengkatnja. Djakarta, 17-8- ‟05 Wakil-2 bangsa Indonesia, Pada jam 04.30 naskah proklamasi telah selesai dibuat dan terus dibawa keruang muka tempat anggota PPKI. Kemudian Soekarno membacakan konsep teks naskah proklamasi didepan anggota yang hadir yang sebagian besar terdiri dari para anggota PPKI. Soekarno meminta kepada semua hadirin untuk menandatangani naskah proklamasi selaku wakil-wakil bangsa Indonesia. Pendapat itu diperkuat oleh Hatta dengan mengambil contoh naskah Decleration of Independence dari Amerika Serikat. Usulan tersebut ditentang oleh tokoh- tokoh pemuda. Chairul Saleh langsung tidak setuju apabila teks itu ditandatangai oleh para anggota PPKI, karena mereka beranggapan bahwa sebagian tokoh-tokoh tua yang hadir adalah “ kepanjangan tangan” Jepang. Selanjutnya , Sukarni, salah soerang tokoh golongan muda, mengusulkan agar yang menandatangani naskah proklamasi cukup Soekarno-Hatta atas nama bangssa Indonesia. Kerena