Hampir sama dengan Soeparno, Schramm dalam Prastati dan Irawan 2005:4 mendefinisikan media sebagai teknologi pembawa pesan informasi yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sejalan dengan Soeparno, Nursidik 2007 berpendapat bahwa pengertian media dalam proses pembelajaran
diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Dari ketiga pendapat tersebut mempunyai persamaan, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi dalam proses pembelajaran. Alat tersebut dapat berupa alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses,
dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
2.2.3.1 Manfaat Media Pembelajaran
Sudjana 1989:2-3 mengatakan bahwa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada giliranya
diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada beberapa alasan mengapa media pengajaran dapat memepertinggi proses bembelajaran anak
di kelas. Alasan pertama berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa, antara lain sebagai berikut, yaitu: 1 pengajaran akan lebih
menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; 2 bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga akan lebih dapat dipahami
oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik; 3 metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata melalui
penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga; dan 4 siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab
tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti, mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Alasan kedua mengapa penggunaan media pengajaran dapat mempertinggi proses hasil pengajaran adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa. Taraf
berpikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berpikir kongkret menuju ke berpikir abstrak, dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir
kompleks. Penggunaan media pengajaran erat kaitanya dengan tahapan berpikir tersebut, sebab melalui media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat
dikongkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan. Sejalan dengan Sujdana, Usman 2008:32 menjelaskan manfaat media
pengajaran sebagai berikut, yaitu 1 meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir; 2 memperbesar perhatian siswa; 3 membuat pelajaran lebih menetap
tidak mudah dilupakan; 4 memberi pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan para siswa; 5
menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu; 6 membantu tumbuhnya pengertian dan membantu perkembangan kemampuan berbahasa; 7 sangat
menarik siswa dalam belajar, dan mendorong anak untuk bertanya atau berdiskusi. Dari kedua pendapat ahli tersebut, pada dasarnya kedua pendapat itu sama,
sehingga dapat disimpulkan manfaat media pembelajaran adalah 1 mengkongkritkan hal yang abstrak pada pembelajaran; 2 memberikan
pengalaman yang nyata kepada siswa; 3 menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu; dan 4 pembelajaran akan lebih menarik.
2.2.3.2 Jenis dan Kriteria Memilih Media Pembelajaran