yang hidup dalam masyarakat. Tanpa pembinaan konatif-volutif yang memadai tidak akan pernah dapa dibentuk kemampuan untuk membuat komitmen,
kemampuan untuk turut menyumbangkan sesuatu yang nyata bagi kelangsungan eksistensi bangsa dan bagi peningkatan kualitas kehidupan bangsa.
Program pendidikan untuk membentuk wawasan kebangsaan ini harus mengutamakan pandangan dan sikap antisipatoris yaitu pembinaan kemampuan
untuk memperhitungkan perkembangan yang akan terjadi di masa depan. Hal ini berti antara lain: untuk membina wawasan kebangsaan ini harus ditanamkan sikap
siap menghadapi situasi baru, situasi yang belum pernah terjadi dalam kehidupan suatu masyarakat atau suatu bangsa.
2.2.5.4 Materi Pokok Pendidikan Wawasan Kebangsaan
Kusumohamijdojo 1994:229 mengungkapkan pada dasarnya, apa yang harus digunakan sebagai materi pokok untuk penyelengaraan pendidikan wawasan
kebangsaan ini adalah paduan dari empat hal: 1 pilihan materi dari sejarah nasional; 2 pilihan materi dari situasi nasional kontemporer; 3 pilihan materi
dari situasi di beberapa negara lain; dan 4 pilihan materi dari berbagai proyeksi tentang masa depan.
2.2.5.5 Tujuan Pendidikan Wawasan Kebangsaan
Kusumohamijdojo 1994:229-230 berpendapat pendidikan wawasan kebangsaan hendaknya diartikan secara lebih luas sebagai proses pembentukan
enabling social setting dan for a yang member peluang terjadinya dialog, ethical dan intellectual discourses, serta interaksi yang kemungkinan terjadinya revival
dan renaissance wawasan kebangsaan tadi. Dengan demikian pendidikan wawasan kebangsaan pada hakikatnya bertujuan untuk menggugah kembali
kesadaran kolektif intersubjektif yang mewujutkan kultur politik bangsa dan persepsi intersubjektifnya tentang eksistensinya dalam konteks bangsa yang telah
terbentuk melalui proses sejarah.
2.3 Kerangka Berpikir
Keterampilan menyimak berita sering dipandang sebelah mata oleh siswa, padahal kenyataan di lapangan sering mendapati kesulitan pada guru dan siswa.
Banyak permasalahan yang yang ditemukan dalam keterampilan menyimak berita di SMP, salah satunya adalah masalah media pembelajaran. Selain itu, masalah
yang timbul pada pelajar saat ini adalah indikasi adanya lunturnya wawasan kebangsaan pada diri mereka.
Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa diperlukan sebuah media pembelajaran yang mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada
dalam pembelajaran menyimak berita maka peneliti mengembangkan media pembelajaran menyimak berita berbasis wawasan kebangsaan dalam wujud CD
interaktif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Pada penelitian ini berupaya mengembangakan media pembelajaran yang
berbasis teknologi untuk memenuhi kebutuhan guru dan siswa dalam pembelajaran menyimak berita. Tujuanya adalah nantinya siswa dapat menyimak