Tahap-tahap Menyimak Keterampilan Menyimak

sehingga terjadi sambung rasa antara pembicara dan pendengar; 6 menyimak deskriminatif. Menyimak ini untuk membedakan suara, bunyi; dan 7 menyimak pemecahan masalah. Penyimak mengikuti uraian pemecahan masalah secara kreatif dan analitis yang disampaiakan oleh pembicara. Mungkin juga penyimak dapat memecahkan masalah yang dihadapinya secara kreatif dan analitis, yang bersangkutan mendapat informasi dari menyimak sesuatu tersebut. Dari pendapat kedua pakar dapat dilihat perbedaannya. Tarigan membagi jenis menyimak secara luas. Marhiyanto membagi jenis menyimak lebih sempit atau spesifik dari pada Tarigan. Dapat disimpulkan dari pendapat dua pakar tentang jenis menyimak, yaitu menyimak umum dan menyimak khusus. Menyimak umum dilakukan pada saat kegiatan lebih bebas, tanpa perlu perhatian khusus. Menyimak khusus dilakukan karena tujuan tertentu.

2.2.1.5 Tahap-tahap Menyimak

Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan dengan penuh perhatian dan pemahaman untuk memperoleh suatu informasi dan menangkap isi atau pesan dari objek tertentu, maka dapat diambil simpulan bahwa menyimak adalah suatu proses. Menurut Logan dalam Tarigan 1991:15 proses menyimak terbagi atas tiga tahap yaitu pemahaman, penginterpretasian, dan penilaian. Akan tetapi, menurut Logan dan Greene dalam Tarigan, 1991:15 membagi proses menyimak atas empat tahap yaitu mendengarkan, memahami, mengevaluasi, dan menanggapi. Dan Walker Morris dalam Tarigan, 1991:15 membagi proses menyimak itu atas lima tahap yaitu mendengar, perhatian, persepsi, menilai, dan menanggapi. Dari beberapa pendapat ahli yang saling melengkapi di atas, proses menyimak dapat mencakup enam tahap yaitu: 1 mendengar, dalam tahap mendengar, penyimak berusaha menangkap pesan pembicara yang sudah diterjemahkan dalam bentuk bahasa. Untuk menangkap bunyi bahasa itu diperlukan telinga yang peka dan perhatian terpusat; 2 mengidentifikasi, bunyi yang sudah ditangkap perlu diidentifikasi, dikenali, dan dikelompokkan menjadi suku kata, kata, kelompok kata, kalimat, paragraf, dan wacana. Pengidentifikasian bunyi bahasa akan semakin sempurna apabila penyimak memiliki kemampuan linguistik; 3 menginterpretasi, bunyi bahasa perlu diinterpretasikan maknanya. Perlu diupayakan agar interpretasi makna ini sesuai atau mendekati makna yang dimaksudkan pembicara; 4 memahami, setelah proses penginterpretasian makna selesai, maka penyimak dituntut untuk memahami atau menghayati makna itu; 5 menilai, makna pesan yang sudah dipahami kemudian ditelaah, dikaji, dipertimbangkan, dikaitkan dengan pengalaman dan pengetahuan penyimak. Kualitas hasil penilaian sangat bergantung kepada kualitas pengalaman dan pengetahuan penyimak; 6 menanggapi, tanggapan atau reaksi penyimak terhadap pesan yang diterimanya dapat berwujud berbagai bentuk seperti mengangguk-angguk tanda setuju, menggeleng tanda tidak setuju, mencibir atau mengerjakan sesuatu.

2.2.2 Hakikat Berita