3 32
66.1562 1
32 76.0938
2 32
82.3125 Sig.
1.000 1.000
1.000
Berdasarkan hasil dari Tabel 4.8 yang menyatakan terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara rata-rata tes kemampuan penalaran matematis
siswa kelas eksperimen 1, eksperimen 2, dan kontrol. Rata-rata nilai tes kemampuan penalaran matematis siswa materi segiempat pada kelas eksperimen
1, eksperimen 2, dan kontrol berturut-turut adalah 75,0938; 82,3125; dan 66,1562. Artinya rata-rata hasil tes kemampuan penalaran siswa pada eksperimen 2 lebih
dari eksperimen 1, kemampuan penalaran siswa kelas eksperimen 1 lebih dari kontrol, dan kemampuan penalaran siswa eksperimen 2 lebih dari kontrol.
Sehingga kelas eksperimen 2 lebih efektif dibandingkan kelas eksperimen 1 dalam hal kemampuan penalaran matematis siswa. Perhitungan selengkpanya dapat
dilihat pada lampiran 54.
4.2
Pembahasan
4.2.1 Pelaksanaan Pembelajaran
4.2.1.1 Proses Pembelajaran Model CORE Kelas Eksperimen 1
Pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen 1 terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup. Ketiga kegiatan tersebut memiliki beberapa langkah pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran CORE. Secara umum langkah-langkah proses
pembelajaran pada kelas eksperimen 1 meliputi 1 kegiatan pendahuluan berupa apersepsi, pembahasan tugas dan materi singkat oleh guru, 2 kegiatan inti
diawali dengan kegiatan berkelompok dan pemberian soal secara individu, 3 pada kegiatan penutup diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.
Pada kegiatan pendahuluan, siswa pada kelas eksperimen 1 diberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengingatkan siswa pada materi sebelumnya
kemudian dilanjutkan pembahasan PR dan pemberian materi oleh guru secara singkat untuk mengkoneksikan perngetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajaran dimulai dengan kegiatan berkelompok. Pada kegiatan berkelompok siswa saling bertukar
informasi dan bersama-sama mengolah informasi tersebut untuk mengerjakan kegiatan kooperatif pada LKS. Guru membimbing jalannya diskusi dengan
berkeliling untuk memberikan arahan atau penjelasan bagi siswa yang mengalami kesulitann. Kegiatan berkelompok berlangsung dengan lancar, banyak siswa yang
bertanya kepada guru maupun temannya untuk memperoleh informasi sebanyak- banyaknya. Pada kegiatan berkelompok, siswa diarahkan untuk menemukan
rumus atau konsep atau prinsip matematika yang menjadi tujuan pembelajaran dan dilanjutkan kegiatan refleksi berupa pemberian kuis. Pada kegiatan penutup,
siswa diberikan tugas sebagai alat untuk mengembangkan pengetahuan dan
pemantapan konsep. 4.2.1.2
Proses Pembelajaran Model Pairs Check Kelas Eksperimen 2
Proses pembelajaran pada kelompok eksperimen 2 terdiri atas tiga kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup. Ketiga kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang mencakup langkah- langkah pembelajaran model Pairs Check. Langkah-langkah pembelajaran Pairs
Check meliputi: 1 kegiatan pendahuluan berupa apersepsi dan pemberian materi, 2 kegiatan inti diisi dengan kegiatan berkelompok, 3 pada kegiatan penutup
dilakukan kegiatan refleksi. Kegiatan pendahuluan pada kelompok eksperimen 2 hampir sama dengan
kelas eksperimen 1. Kegiatan inti pada kelas eksperimen 2 diawali dengan pembentukan kelompok beranggotakan 4 siswa setiap kelompok 2 pasang oleh
guru, kemudian siswa diberikan LKS dan diminta untuk berpasangan partner mengerjakan dan partner mengecek. Pasrtner mengerjakan bertugas untuk
mengerjakan dan partner mengecek bertugas untuk mengecek hasil pekerjaan partner mengerjakan. Setelah itu, pasangan bertukar peran. Kegiatan
pembelajaran pada kelompok eksperimen 2 diakhiri dengan kegiatan refleksi berupa pengulangan materi secara singkat dan membuat kesimpulan serta
pemberian soal kuis sebagai alat evaluasi.
4.2.2 Analasis Hasil Observasi Kinerja Guru