Uji Normalitas Uji Homogenitas

3.8.1.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak . Hipotesis untuk uji normalitas sebagai berikut. H : Data berasal dari populasi berdistribusi normal H 1 : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Normalitas sampel diuji dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov, karena menurut Siegel 1994: 63 memilki beberapa keunggulan, yakni 1 tidak memerlukan data yang terkelompok, 2 dapat digunakan untuk sampel yang berukuran kecil. Uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov terdiri dari beberapa langkah pengujian sebagai berikut. 1. Menetapkan , yaitu distribusi kumulatif teoritis yang diharapkan di bawah 2. Mengatur skor-skor yang diobservasi ke dalam suatu distribusi kumulatif dengan memasangkan setiap interval dengan interval yang sebanding adalah distribusi frekuensi kumulatif data yang diobservasi dari suatu sampel random dengan N observasi. Dengan adalah sembarang skor yang mungkin. , dimana k = banyaknya observasi yang sama atau kurang dari . 3. Untuk tiap-tiap jenjang, dihitung . Di bawah , diharapkan bahwa untuk setiap harga harus jelas mendekati . Artinya, di bawah diharapkan selisih antara dan kecil dan berada pada batas-batas kesalahan random. 4. Menghitung D deviasi dengan rumus . 5. Melihat tabel E untuk menemukan dua sisi yang dikaitkan dengan munculnya harga-harga sebesar harga D observasi di bawah . Kriteria pengujian jika , dimana N peserta tes, maka ditolak Siegel, 1994: 59-63. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Klomogorov-Smirnov dengan alat bantu SPSS 16.0. Kriteria pengujian hipotesis adalah H diterima apabila nilai signifikansi 0,05, artinya data berasal dari populasi normal Sukestiyarno, 2010:39.

3.8.1.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah kelompok sampel memiliki varians yang sama atau tidak. Pada penelitian ini, hipotesis yang akan diujikan sebagai berikut. H o :  1 2 =  2 2 =  3 2 varians homogen H a : terdapat paling sedikit satu tanda tidak sama dengan varians tidak homogen. Homogenitas dari sampel diuji dengan Levene’s Test dimana digunakan untuk pengujian jika sampel k punya varian yang sama. Rumus yang dipakai dalam Levene’s Test adalah Keterangan: W = hasil tes K = jumlah grup berbeda yang masuk dalam sampel N = total sampel n = jumlah sampel grup i = nilai sampel j dari grup i adalah mean dari grup i adalah median dari grup i adalah mean dari semua ij adalah mean dari ij untuk grup i Kriteria pengujian hipotesis adalah H ditolak apabila , dimana didapat dari tabel distribusi F dengan peluang dan Reddy et al., 2010: 185-186. Pada penelitian ini uji homogenitas dilakukan Lavene Test dengan menggunakan program SPSS 16.0. Kriteria pengujian hipotesis adalah H diterima apabila nilai signifikasi 0,05, artinya varians kelompok data adalah sama Sukestiyarno, 2010: 118.

3.8.1.3 Uji kesamaan rata-rata uji One Way ANOVA

Dokumen yang terkait

KOMPARASI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X MATERI TRIGONOMETRI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN MMP DAN PAIRS CHECK

0 10 423

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK BERBANTUAN APLIKASI PREZI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII

4 34 369

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN STRATEGI REACT TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII

0 21 523

KEEFEKTIFAN MODEL ELICITING ACTIVITIES PADA KEMAMPUAN PENALARAN DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA KELAS VIII DALAM MATERI LINGKARAN

10 103 341

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL CORE DENGAN ASESMEN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MATERI GEOMETRI

1 35 323

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CORE (Connecting, Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) (PTK Pembelajaran M

0 3 17

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL CORE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN.

1 2 61

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT KELAS VII.

0 0 1

KEEFEKTIFAN MODEL LAPS-HEURISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS VII PADA PEMBELAJARAN GEOMETRI -

0 0 53

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIK BERBANTUAN ICT TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS VII

0 9 10