Validitas Soal Analisis Soal Uji Coba

validitas; dan 9 pemilihan butir soal yang layak berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan. Penilaian hasil tes didasarkan pada perolehan skor pada tiap butir soal yang mewakili indikator kemampuan penalaran matematis. Indikator kemampuan penalaran matematis dan indikator materi segiempat menjadi dasar peneliti dalam penyusunan kisi-kisi soal dan butir soal. Indikator kemampuan penalaran matematis pada penelitian ini yakni 1 mengajukan dugaan, 2 melakukan manipulasi matematika, 3 menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi, 4 menarik kesimpulan dari pernyataan, 5 memeriksa kesahihan suatu argumen, dan 6 menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi.

3.7 Analisis Instrumen Penelitian

3.7.1 Analisis Soal Uji Coba

Soal tes kemapuan penalaran matematis yang digunakan sebagai instrumen penelitian sebelumnya diujicobakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal, daya pembeda soal, validitas, dan reliabilitas. Pengujian tersebut dilakukan untuk menentukan soal yang layak dijadikan sebagai alat ukur kemampuan penalaran matematis siswa.

3.7.1.1 Validitas Soal

Suatu tes dikatakan valid apabila mampu mengukur data dari variabel yang diteliti secara tepat Arikunto 2009: 65. Terdapat tiga pengujian validitas, yaitu 1 validitas isi, pengujian validitas isi dilakukan dengan mencocokkan materi tes dengan materi pelajaran yang telah diajarkan, 2 validitas konstruk, sebuah tes memiliki validitas kontruk apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur aspek berpikir sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, dan 3 validitas empiris, sebuah tes memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengamalaman dan pengujian dilakukan dengan membandingkan kondisi instrumen dengan kriterium. Pengujian validitas isi dan konstruk dilakukan dengan penilaian pakar expert judgement. Pada penelitian ini, pakar yang melakukan uji validitas isi dan konstruk adalah dosen pembimbing skripsi. Pengujian validitas empiris ditentukan dengan mengkorelasikan jumlah skor butir dengan skor total menggunakan rumus korelasi product moment. Rumus korelasi product moment sebagai berikut. r xy = N - N 2 - 2 N 2 - 2 Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara skor butir soal dan skor total; N = jumlah subyek; = jumlah skor tiap butir soal; = jumlah skor total; = jumlah perkalian skor butir dengan skorv total; 2 = jumlah kuadrat skor butir soal; 2 = jumlah kuadrat skor total; Kriteria pengujian dikonsultasikan dengan harga product moment pada tabel dengan taraf signifikan 5, jika r xy r tabel maka item soal tersebut dikatakan valid Arikunto, 2009: 75. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan dengan N = 32 dan taraf signifikansi 5 diperoleh r tabel = 0,349 sehingga butir soal dikatakan valid jika r hitung 0,349. Pada analisis tes uji coba dari 10 soal uraian diperoleh 8 soal yang valid, yaitu nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 10 karena mempunya r xy r tabel dan dua soal tidak valid yaitu soal nomor 2 dan 9. Perhitungan validitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9.

3.7.1.2 Reliabilitas

Dokumen yang terkait

KOMPARASI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X MATERI TRIGONOMETRI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN MMP DAN PAIRS CHECK

0 10 423

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK BERBANTUAN APLIKASI PREZI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII

4 34 369

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN STRATEGI REACT TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII

0 21 523

KEEFEKTIFAN MODEL ELICITING ACTIVITIES PADA KEMAMPUAN PENALARAN DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA KELAS VIII DALAM MATERI LINGKARAN

10 103 341

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL CORE DENGAN ASESMEN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MATERI GEOMETRI

1 35 323

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CORE (Connecting, Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) (PTK Pembelajaran M

0 3 17

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL CORE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN.

1 2 61

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT KELAS VII.

0 0 1

KEEFEKTIFAN MODEL LAPS-HEURISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS VII PADA PEMBELAJARAN GEOMETRI -

0 0 53

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIK BERBANTUAN ICT TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS VII

0 9 10